Liputan6.com, Jakarta - Makin banyak imigran Indonesia yang bekerja atau kuliah di luar negeri, termasuk Jepang. Ada pula yang buka toko bahan pangan hingga restoran, untuk mengakomodir kebutuhan para perantau.
"Harta karun orang Indonesia nih," tulis akun @anakpang8 di TikTok berbagi ke pengguna lain tentang sebuah toko yang menjual aneka kebutuhan di tangga langganannya pada 26 Mei 2024.
Kemudian dia masuk ke sebuah toko yang di luarnya bertuliskan Halal Shop Warung Cilik. Warung tersebut menuruntnya sudah ditandai pemiliknya di Google Maps. Selain itu jika jeli, Anda juga akan melihat logo halal yang ukurannya cukup besar di kaca tokonya.
Advertisement
Sambil memberi salam, ia memperlihatkan etalase toko. Halal Shop Warung Cilik ini menjual bahan pangan yang biasa orang Indonesia butuhkan seperti berbagai merek mi instant, bubuk cabai, bumbu penyedap masakan, bumbu racik yang di dinding tertulis harganya 100 Yen atau Rp10 ribuan, kecap, sambal, saus, terasi hingga tepung maizena.
Obat-obatan untuk migran, sampai produk teh dan kopi sachet ala Indonesia pun ada. "Komplit, mantep," katanya dalam video.
Tak ketinggalan di dalam sebuah frezeer kaca, ia menemukan juga daun sere dan jengkol yang belum dimasak. Ia juga menunjukkan jenis makanan yang dibekukan seperti baso aci dan seblak yang dibanderol dengan harga 850 Yen atau setara Rp87 ribuan.Â
Â
Komentar Warganet
Sambil memilih belanjaan yang akan dibeli, sesekali ia berkomunikasi dalam bahasa Jepang dengan penjualnya. Tak diketahui apakah pemiliknya orang Indonesia yang bisa bahasa Jepang atau orang asli Jepang.
Konten yang disukai oleh lebih dari 2.024 pengguna TikTok itu pun menuai reaksi warganet. Seorang warganet pun bertanya, "Banyak ga kak Toko Indonesia di Jepang? Soalnya anak saya mau magang di sana."
"Toko langganan ku itu," warganet memberi tahu.
"Baru tahu kalau ada di Kanazawa, untung video mbak lewat di aku," kata yang lain.
"Lama-lama nanti banyak toko Indo di Jepang," yang lain menimpali.
"Ada Indomaiii," sebut warganet.
"Ini toko indo ada di kota mana, aku di Osaka belum tahu ada toko indo minta di transfer dari Indo," seorang warganet bertanya.
"Kanazawa mana kak?" tanya warganet lagi dan pembuat konten hanya menyarankan untuk membuka Google serta mengetik nama tokonya saja.
Advertisement
Warteg ala Indonesia di Tokyo Jepang
Makin banyak restoran ala Indonesia yang buka di luar negeri. Mewakili cita rasa kuliner Tanah Air, restoran tersebut menjadi pelepas kangen warga Indonesia yang tinggal di negeri orang.
Salah satunya warteg Jawa yang berlokasi di Tokyo Jepang, Ajeng Kamaratih lewat konten TikTok pribadinya mencoba mengungkap seperti apa warteg tersebut. "Yuk ke Warteg Jawa di Tokyo," ajak Ajeng melalui konten yang diunggah di akun @ajeng.kamaratih_ pada Jumat, 10 Mei 2024.
Warteg tersebut menurutnya tidak sengaja ia temukan saat sedang berjalan-jalan di kawasan Shinjuku, Tokyo. Ia terkaget-kaget karena isinya lengkap, bahkan lokasinya sudah tertandai di Gmaps dengan nama Wargeg Monggo Moro.
Lokasinya pun mudah dicari karena berada di jalan besar Shinjuku. Ajeng sendiri merasa senang saat menemukan tempat tersebut, menurutnya bisa jadi pelepas kangen jika sedang ingin makan masakan rumahan ala Indonesia.Â
Lalu Ajeng memberi tahu, bahwa warteg tersebut sudah ada sejak 2019 di kawasan sibuk Shinjuku, Tokyo, Jepang. Mengulas lebih jauh, dalam bahasa Jawa nama monggo moro bisa diartikan sebagai "silahkan mampir".
Ada Toko Kelontong di dalamnya
Dari luar terlihat bahwa tempat ini khas dari Indonesia. Nuansa bendera merah dan putih di banner tulisan restoran, memberi identitas bagi orang asing yang hendak masuk.
Pun ketika masih di luar, sudah terpampang foto-foto menunya. Tak lupa ada kerupuk yang digantung khas kalau sedang berada di warteg, seperti halnya di Indonesia.Â
"Soalnya ramai pengunjung, antre-nya harus tulis nama dulu ya," ungkap Ajeng, sambil menambahkan jika sudah ada kuota tempat duduk yang kosong, pelanggan baru akan dipanggil.
Saat melihat-lihat ke dalam, penataan warteg tersebut tampak sangat tidak asing dengan suasananya mirip di Indonesia. Bukan hanya warteg, akhirnya tempat ini juga jadi toko serba ada dan mirip toko kelontong.Â
Instalasi warteg dengan etalase kaca dan piring-piring tersusun rapi, di atasnya sudah ada berbagai menu makanan. Untuk harga makanan, Ajeng menyebut rata-rata berkisar antara 1.000-1.500 yen per porsi atau sekitar Rp100.000-150.000.
Advertisement