Liputan6.com, Jakarta - Henley Passport Index kembali mengungkap daftar paspor paling kuat di dunia. Paspor Singapura dinobatkan sebagai paspor paling kuat di triwulanan paspor, karena mampu memberi akses bebas visa hingga ke 195 destinasi.
Mengutip dari laman CNN, Jelama 19 tahun terakhir, Henley Passport Index, yang dibuat oleh firma penasihat kewarganegaraan dan tempat tinggal global yang berbasis di London, Henley & Partners, telah melacak kebebasan global di 227 negara dan wilayah di seluruh dunia. Indeks ini menggunakan data eksklusif dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association, IATA).
Baca Juga
Paspor berikutnya yang mendekati peringkat global Singapura adalah paspor Jepang, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, yang bersama-sama memegang posisi ke-2 dengan akses bebas visa ke 192 tujuan. Di peringkat ketiga, ada Korea Selatan, Swedia, Finlandia, Austria, Irlandia, Luksemburg, dan Belanda, yang semuanya memiliki hak istimewa untuk bertamasya tanpa hambatan ke 191 destinasi.
Advertisement
Inggris, yang pada 2014 lalu menduduki posisi teratas bersama Amerika Serikat, kini berada di peringkat keempat (190 tujuan), bersama Selandia Baru, Norwegia, Belgia, Denmark, dan Swiss. Australia dan Portugal berbagi peringkat No.5 (189 tujuan), sementara Amerika Serikat turun ke peringkat kedelapan dengan akses bebas visa ke 186 tujuan.
Kesenjangan yang semakin melebar menjadi sorotan dalam laporan ini. Meskipun angka ajaib di Singapura, yaitu 195, merupakan rekor tertinggi bagi Singapura dan peringkatnya, di sisi lain, angka terendah baru juga sedang dicapai.
Afganistan Paspor Terlemah
Afghanistan telah lama menduduki peringkat sebagai negara dengan paspor terlemah di dunia berdasarkan indeks tersebut. Namun, kini warga negaranya hanya dapat melakukan perjalanan ke 26 negara tanpa visa – skor terendah yang tercatat dalam sejarah indeks tersebut selama hampir dua dekade.
Ketua Henley & Partners, Christian Kaelin, mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Jumlah rata-rata global destinasi yang dapat diakses wisatawan bebas visa meningkat hampir dua kali lipat dari 58 pada tahun 2006 menjadi 111 pada 2024."
Namun, kesenjangan mobilitas global antara mereka yang berada di bagian atas dan bawah indeks sekarang lebih lebar dari sebelumnya. Hampir lima miliar orang akan terbang tahun ini, melalui 39 juta penerbangan, menurut perkiraan IATA. Namun, biaya riil perjalanan udara telah turun lebih dari sepertiga pada saat itu.
Menurut Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh, keuntungan maskapai penerbangan per penumpang kini rata-rata hanya di atas 6 dolar per penumpang. "Hampir cukup untuk satu espresso dalam satu hari di kafe khas hotel," katanya.
Advertisement
Pemohon Visa Schengen dari Afrika Lebih Sering Ditolak
Orang terkaya di Afrika, Aliko Dangote, kelahiran Nigeria, mengeluh pada Forum CEO Afrika baru-baru ini di Kigali. Ia memerlukan 35 visa untuk bepergian keliling benua tersebut yang jauh lebih banyak daripada pengunjung Eropa.
Penelitian eksklusif baru yang diterbitkan dalam laporan Henley & Partner pada Selasa, 23 Juli 2024, membandingkan tingkat penolakan visa Schengen bagi pelamar asal Afrika dengan yang berasal dari wilayah lain. Ada temuan sekitar 30 persen pemohon visa Schengen Afrika ditolak, dibandingkan dengan sekitar 10 persen di seluruh dunia.
Hal ini dikemukakan Mehari Taddele Maru, Adjunct Professor di School of Transnational Governance di European University Institute, dan Johns Hopkins University di Italia. Maru menyebut, sistem visa Eropa jelas menunjukkan bias yang telah ditentukan sebelumnya terhadap pemohon visa dari Afrika.
"Pemohon menghadapi tiga tantangan yaitu kekuatan paspor yang lebih rendah, tingkat penolakan visa yang lebih tinggi, dan akibatnya, mobilitas ekonomi yang terbatas," jelasnya.
Daftar 10 Paspor Terkuat di Dunia
Paspor terkuat 2024 versi Henley & Partners adalah sebagai berikut:
1. Singapura (195 tujuan)
2. Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol (192)
3. Austria, Finlandia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Korea Selatan, Swedia (191)
4. Belgia, Denmark, Selandia Baru, Norwegia, Swiss, Inggris (190)
5. Australia, Portugal (189)
6. Yunani, Polandia (188)
7. Kanada, Ceko, Hongaria, Malta (187)
8. Amerika Serikat (186)
9. Estonia, Lituania, Uni Emirat Arab (185)
10. Islandia, Latvia, Slovakia, Slovenia (184)
Daftar Henley & Partners adalah salah satu dari beberapa indeks yang dibuat oleh perusahaan keuangan untuk menentukan peringkat paspor global berdasarkan akses yang mereka berikan kepada warga negaranya. Indeks Paspor Arton Capital memperhitungkan paspor 193 negara anggota PBB dan enam wilayah, antara lain Taiwan, Makau, Hong Kong, Kosovo, wilayah Palestina, dan Vatikan. Wilayah yang dianeksasi ke negara lain tidak termasuk.
Data ini juga diperbarui secara real-time sepanjang tahun, namun datanya dikumpulkan melalui pemantauan ketat terhadap portal masing-masing pemerintah. "Ini adalah alat bagi orang-orang yang bepergian, untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah diakses untuk kebutuhan perjalanan mereka," kata pendiri Arton Capital Armand Arton kepada CNN pada 2022.
Global Passport Power Rank 2024 dari Arton menempatkan Uni Emirat Arab di posisi teratas, dengan skor bebas visa/visa-on-arrival sebesar 179. Sedangkan, peringkat kedua dipegang oleh Spanyol (dengan skor 178), sementara Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Luksemburg, Austria, dan Swiss masing-masing memiliki skor 177 dan sama-sama berada di peringkat ketiga.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement