Sukses

Warna Koper yang Patut Dihindari karena Rawan Hilang

Sebuah jajak pendapat terhadap 2.000 orang menunjukkan bahwa 26 persen wisatawan terpaksa duduk di atas koper mereka untuk menutupnya dan 11 persen diperintahkan membayar kelebihan bagasi.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan berbiaya rendah Ryanair, memperingatkan wisatawan bahwa kesalahan bagasi dapat menyebabkan mereka kehilangan barang-barang mereka. Maskapai asal Irlandia itu pun membagikan warna koper yang sebaiknya tidak dipilih saat check-in di bandara.

Mengutip dari laman The Sun, Kamis, 25 Juli 2024, abu-abu, biru, dan hitam adalah warna koper yang paling umum sehingga menyulitkan penumpang pesawat untuk menemukannya saat mengambil bagasi. Koper Anda bisa tergores atau disalahartikan sebagai milik orang lain jika tidak memiliki ciri-ciri yang dapat dibedakan.

Ryanair menyarankan para pelancong untuk menghindari warna-warna ini sama sekali atau menambahkan ciri khas agar warna tersebut menonjol dari warna lain. "Tambahkan label bagasi atau pita warna-warni pada pegangannya agar tidak kebingungan saat tiba," saran pihak Ryanair.

Bos Bandara Frankfurt Stefan Schulte bahkan memperingatkan para pelancong untuk menghindari warna hitam setelah bandara tersebut kesulitan dengan bagasi, serupa dengan masalah di Heathrow. "Sulit untuk membedakan mereka satu sama lain," katanya.

Juru bicara bandara menambahkan, "Banyak orang bepergian dengan koper hitam beroda yang membuat identifikasi mereka sangat memakan waktu."

Selain warna, wisatawan juga harus berhati-hati dalam memilih bahan koper jika hendak mendaftarkan bagasi. Seorang pramugari sebelumnya juga telah memperingatkan jenis koper mana yang kurang tahan lama dibandingkan koper lainnya dan lebih mungkin rusak saat transit di ruang kargo. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tips Mengemas Bagasi

Sementara itu, pakar perjalanan telah mengeluarkan peringatan kepada wisatawan yang ingin mengemas koper mereka hingga penuh pada musim panas ini. Pakar tersebut mengungkapkan barang apa saja yang "tidak boleh dimasukkan ke dalam bagasi terdaftar Anda, tidak peduli seberapa pendek penerbangan Anda".

Hal ini terjadi setelah pakar perjalanan Gavin Lapidus sebelumnya mengungkapkan tip bagasi yang jarang diketahui orang yang dapat menghemat uang saat memesan penerbangan. Dia mengatakan sangat penting bagi para pelancong untuk membeli bagasi pada waktu yang tepat, karena harga dapat berfluktuasi secara signifikan.

Jika wisatawan lebih memilih bepergian hanya dengan membawa tas tangan, ada tips dan trik yang dapat mereka gunakan untuk memanfaatkan ruang yang lebih kecil secara maksimal. Teknik terbaik mungkin adalah teknik melipat klasik, menggunakan empat tas berbeda. Anda juga bisa menggunakan vaccum untuk barang seperti baju yang dapat memperbanyak muatan ruang.

 

3 dari 4 halaman

Banyak Orang Tak Terampil Menata Bagasi

Satu dari tiga wisatawan mengakui bahwa mereka tidak tahu cara mengemas koper secara efisien. Sebuah jajak pendapat terhadap 2.000 orang menunjukkan bahwa 26 persen terpaksa duduk di atas koper mereka untuk menutupnya dan 11 persen menghadapi masalah berat bagasi berlebihan.

Mengutip dari laman The Sun, Kamis, 25 Juli 2024, ditemukan bahwa lebih dari setengahnya (56 persen) mengalami bencana dalam menata koper, seperti ritsleting rusak (21 persen) dan perlengkapan mandi bocor (20 persen). Hal lain yang membuat frustrasi saat mengemas bagasi adalah pakaian kusut, dan 64 persen bersedia melakukan apa pun untuk menghindari pakaian kusut saat bepergian.

Dan sebanyak 76 persen akan ‘menyukainya’ jika mereka bisa membongkar koper dan tidak menemukan apa pun yang perlu disetrika. Menanggapi temuan ini, Lenor Crease Releaser, yang melakukan survei, bekerja sama dengan mantan presenter A Place in the Sun dan ahli pengepakan, Danni Menzies, untuk berbagi tips terbaiknya dalam mengemas barang dengan cerdas.

Danni mengungkapkan, bahwa saat Anda mempersiapkan liburan musim panas, mengemas barang secara efektif dapat membuat perbedaan besar dan membuat segalanya berjalan lebih lancar. "Setelah bertahun-tahun bepergian, saya telah mempelajari banyak tips packing di sepanjang perjalanan," ungkapnya.   

4 dari 4 halaman

Menggulung Pakaian Masih Cara Terbaik Packing

Ia pun memberi tips utama, termasuk mengemas lemari kapsul sehingga barang-barang tertentu dapat dipakai kembali dan menggunakan tas kemasan vakum untuk menciptakan lebih banyak ruang. "Menggulung pakaian juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menghemat ruang dan menghindari pakaian kusut."

Studi tersebut juga menemukan 37 persen secara aktif menghindari mengemas pakaian tertentu karena dapat kusut. Bagi 61 persen dari mereka, tidak ingin menyetrika saat liburan adalah alasan paling umum (61 persen).

Diikuti oleh keinginan untuk tampil menarik selama perjalanan (38 persen) dan memiliki terlalu banyak pengalaman buruk dengan pakaian yang kusut di masa lalu (26 persen). Diketahui juga bahwa setengah dari orang dewasa adalah tipe pengemas yang tidak menyisahkan ruang kosong.

Namun kebanyakan orang setidaknya akan mencoba melipat atau menggulung pakaian mereka sebelum memasukkannya ke dalam koper. Sementara sembilan persen menggambarkan kepribadian pengepakan mereka sebagai 'panic thrower'.

Tipe ini adalah seseorang yang membiarkannya sampai menit terakhir. Mereka akan memasukkan segala sesuatu ke dalam kopernya tanpa terlalu menaruh perhatian pada isinya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.