Sukses

Ragam Program Menyenangkan Anak di Hari Anak Nasional, dari Main ke Pusat Permainan hingga Bagi-bagi Hadiah

Hari Anak Nasional menjadi momentum untuk mengingatkan soal pentingnya anak bermain dan belajar.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Anak Nasional menjadi momentum untuk menyenangkan anak-anak. Berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia dan Yayasan Ayah Sarah, Timezone mengajak lebih dari 50 anak, termasuk penyintas dan pasien kanker yang sedang berobat untuk bermain di dua tenant mereka yang berlokasi di La Piazza Kelapa Gading dan Lippo Mall Puri, pada Selasa, 23 Juli 2024.

"Misi Timezone adalah untuk menyebarkan kebahagiaan dan menciptakan momen yang tak terlupakan bagi masyarakat Indonesia. Di hari yang penting ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dan memberikan dukungan yang berarti kepada anak-anak pemberani ini," kata Naveen H., CEO TEEG Indonesia, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Seluruh anak menikmati berbagai atraksi dan permainan, seperti social bowling, bumper cars, dan permainan VR terbaru. Sementara, para pengunjung Timezone diajak berpartisipasi dengan menyumbangkan e-Ticket untuk ditukarkan dengan mainan dari toko suvenir Timezone.

Mainan-mainan itu ditempatkan di “Box of Happiness” yang selanjutnya akan disalurkan ke anak-anak yang membutuhkan. Inisiatif ini tidak hanya memungkinkan pengunjung untuk berkontribusi, tetapi juga meningkatkan empati sosial.

Selain Timezone, KAI Wisata juga memeringati Hari Anak Nasional dengan membagikan bantal leher kepada pelanggan di Kereta Panoramic Pangandaran relasi Gambir – Banjar. Selain itu, anak-anak yang berkunjung ke Lawang Sewu dan Museum Kereta Api Ambarawa mendapatkan balon gratis.

"Hadiah yang diberikan dalam kegiatan Hari Anak Nasional ini menjadi apresiasi kami kepada pelanggan setia KAI Wisata," ujar Direktur Utama Hendy Helmy, dalam kesempatan berbeda. Dalam momen tersebut, kedua museum membuka area bermain anak agar menjadi lebih menarik dan mengasyikkan bagi anak-anak. 

2 dari 4 halaman

Pertunjukan Tari Kecak Gratis

Sementara itu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan menggelar pertunjukan tari kecak spektakuler berjudul 'Geseng Alengka' pada Sabtu, 27 Juli 2024, mulai pukul 17.00 WIB, di Jawadwipa Amphitheatre, Anjungan Jawa Barat. Acara itu mengisahkan Hanoman yang diutus oleh Sri Rama untuk menyelidiki Dewi Sita di Alengka, serta kisah perjuangannya melawan Rahwana.

Dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, pertunjukan itu disebut  tidak hanya menghadirkan aksi yang memukau dan penampilan tari kecak yang khas dengan paduan suara “cak-cak-cak” yang menciptakan suasana yang mendalam, tetapi juga menggabungkan elemen-elemen dramatik dan teatrikal yang menarik. Penonton akan dibawa ke dalam suasana magis dan penuh intensitas, menyaksikan kehebatan Hanoman dalam menghadapi tantangan besar dan kejahatan yang melanda.

Penonton bisa menyaksikannya secara gratis dengan membeli tiket masuk TMII secara online melalui website www.tamanmini.com ataupun on-site dengan metode pembayaran non-tunai.  Jawadwipa Amphitheatre di Anjungan Jawa Barat TMII kini menjadi tempat ideal untuk menikmati keindahan tari kecak tanpa harus jauh-jauh ke Bali. Pertunjukan kecak yang digelar rutin setiap akhir bulan ini, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan budaya Bali yang autentik dan memikat.

3 dari 4 halaman

3 Pesan Penting IDAI di Hari Anak Nasional

Dalam kesempatan berbeda, Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), menyampaikan tiga pesan penting di peringatan Hari Anak Nasional. Tiga pesan penting itu terkait lingkungan sekolah sehat, internet sehat, serta imunisasi pada anak.

"Sebagai orangtua, kita harus memenuhi kebutuhan dasar anak, yaitu lingkungan sehat yang terlindungi dari apapun, termasuk masalah internet cyber bullying, dan juga pemenuhan imunisasi. Saat ini imunisasi polio, tapi imunisasi lainnya juga jangan lupa," kata Rini di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024, dikutip dari kanal Health Liputan6.com.

Ia mengatakan bahwa lingkungan yang sehat merupakan suatu hal yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Lingkungan itu harus dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil, kemudian berlanjut ke lingkungan sekolah. Ririn menyebutkan perilaku hidup sehat perlu diajarkan kapada anak sejak usia dini.

"Cuci tangan itu yang paling mudah, cuci tangan sebelum makan, setelah buang air kecil dan besar itu yang utama dan harus diajarkan sejak kecil," ujar Rini.

Rini menyebutkan lingkungan sekolah yang sehat harus bebas rokok, dan kantin sekolah juga harus diperhatikan. "Seluruh sekolah ada kantinnya, tetapi anak sering kali jajan di luar, itu yang menjadi tantangan."

4 dari 4 halaman

Internet Sehat dan Imunisasi anak

Penggunaan internet yang sehat pada anak juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Ketua Umum PP IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengatakan dalam sambutannya bahwa kasus perundungan meningkat, termasuk cyber bullying.

"Berdasarkan data 2019 dari Kementerian Pendidikan itu ada sekitar 19 sampai 20 persen anak mengalami bullying di sekolah, dan pada 2022 KPAI melakukan survei, ada 40 persen lebih anak yang mengalami bulliying, sebagian besar adalah bullying verbal, fisik dan yang meningkat yaitu cyber bullying," ujar Piprim.

Piprim menambahkan bahwa kesehatan anak tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga mental anak. Perundungan wajib dicegah dan menjadi masalah serius yang harus diperhatikan untuk melindungi anak-anak.

"Kita sudah berupaya keras melindungi anak dengan nutrisi yang baik, imunisasi yang lengkap, tetapi dicuci otaknya dengan cyber crime. Jadi peringatan hari anak kali ini mudah-mudahan kita bisa mengawal tumbuh kembang anak-anak kita supaya sesuai dengan harapan kita semua menjadi generasi emas dimasa mendatang."

Tahun ini, penyelenggaraan Hari Anak Nasional juga bertepatan dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran kedua, Rini menyebutkan pentingnya orangtua untuk memberikan imunisasi kepada anak. Imunisasi bertujuan untuk melindungi anak dari terjadinya penyakit yang dapat disebabkan oleh virus, contohnya polio yang menyebabkan melemahnya otot bahkan kelumpuhan.

Video Terkini