Liputan6.com, Jakarta - Desainer Prancis Armine Ohanyan tebar senyum saat memasuki media center JF3 untuk jumpa pers pertunjukan mode pembuka edisi ke-20 festival fesyen tersebut. Seperti tahun lalu, JF3 berlangsung di dunia lokasi, yakni Summarecon Mall Kelapa Gading pada 18 hingga 28 Juli 2024, disusul Summarecon Mall Serpong tertanggal 26 Juli hingga 4 Agustus 2024.
Sebagai penggebrak landasan pacu, perancang busana dengan tujuh tahun pengalaman itu mempersembahkan koleksi "Cyberdistortion" di opening JF3 2024. Rangkaiannya merupakan konfrontasi antara dunia digital dan realitas guna mencerminkan kontradiksi yang dialami manusia sekarang di tingkat sosiologis, ekologis, dan geopolitik.
Di tengah realitas yang terdistorsi, manusia digambarkan mengambil peran sebagai pejuang yang mengulik pengetahuan dan warisan masa lalu, serta budaya lama untuk ditransfer ke masa depan. "Kita adalah orang-orang yang mengendalikan masa depan," katanya, Kamis, 25 Juli 2024.
Advertisement
"Kontradiksi yang kita alami diwakili warna, tekstur, dan bentuk kontras (dalam koleksi ini)," ia menyambung. "Rangkaiannya mewakili lemari pakaian uniseks dengan nuansa futuristik."
Pertunjukan ini menandai debutnya di runway festival mode Indonesia. "Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa menunjukkan koleksi saya pada audiens baru. Terima kasih telah mengundang dan memberi kesempatan yang berharga ini pada saya," imbuhnya.
Spirit guna ulang di setiap karya Armine pun tidak absen dari koleksi teranyarnya. "Bagi saya, ini sangat penting karena mode adalah salah satu industri paling berpolusi di dunia. Untuk koleksi ini, saya menggunakan deadstock fabric."
Kombinasikan Kerajinan Tradisional dengan Teknologi
Armine bercerita, "Saya bekerja sama dengan perajin lokal di Paris. Saya juga menggunakan kain alami. Sangat penting bagi saya untuk memiliki konsep ekologis dalam setiap karya saya." Faktor menarik lainnya adalah kombinasi kerajinan tradisional dengan teknologi.
Ia memanfaatkan teknologi salah satunya untuk mengurangi limbah kain selama proses produksi. Armine mencontohkan teknologi pemotongan menggunakan laser yang, menurut dia, akan meminimalisir volume sisa kain. Dengan bantuan teknologi pula, ia menghemat penggunaan air dalam proses produk koleksi fesyennya.
"Penting untuk melestarikan kerajinan tradisional yang sebenarnya tidak akan tergantikan teknologi. Namun pada saat yang sama, saya ingin memodulasi pengetahuan tradisional ini, dan ya, bagi saya itu mungkin, terutama sekarang (karena ada bantuan teknologi)," sebut dia.
Armine juga berbicara bagaimana perkembangan kecerdasan buatan alias AI berpengaruh pada proses kreatif dunia mode. "Saya pikir, kita perlu menggunakan teknologi ini dengan sangat cerdas," sebut dia.
Advertisement
Koleksi Fesyen yang Bisa Dipakai
AI, kata sang desainer, dapat membantu pekerja dunia kreatif melakukan beberapa hal baru, sehingga karya-karya yang dihasilkan bisa berkembang. "Teknologi ini dapat membantu kita melakukan banyak hal dengan lebih cepat. Namun, proses berpikir kreatifnya tetap ada dalam pikiran saya, dalam pikiran kita semua," ia menambahkan.
Sambil menggabungkan teknologi dan kemahiran buatan tangan, di koleksi terbaru, Armine menerapkan kata kunci dari keseluruhan items: bisa dipakai. "Saya mau baju-baju rancangan saya berusia panjang, jadi saya harus menciptakan sesuatu yang benar-benar bisa dipakai orang," kata dia.
Di landasan pacu, ia memperlihatkan kemahiran bermain-main dengan warna-warna netral, seperti hitam, putih, dan biru dongker. Ia kemudian menyelipkan potongan-potongan lebih mencolok dalam palet silver, yang jelas memberi kesan futuristik, serta merah dalam tatanan ombre yang memukau.
Busananya didominasi potongan longgar, mulai dari kemeja sampai celana panjang. Kendati, terdapat pula bodysuit, ansambel berkereta panjang, dan blazer dengan tekstur yang membuatnya tidak membosankan.
Pembukaan JF3 2024
JF3 tahun ini mengusung tema #20YearsContribution untuk menandai tonggak sejarah dua dekade kontribusi mereka untuk industri mode Indonesia, baik dari segi inovasi, relasi, dan bisnis. Chairman JF3 Soegianto Nagaria mengatakan, "Awalnya, JF3 diinisiasi PT Summarecon Agung untuk mendukung para pelaku usaha mode agar dapat menampilkan karyanya secara lebih professional."
"Dua puluh tahun bukanlah waktu yang singkat, terutama untuk sebuah festival mode," sebut dia. "Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti krisis ekonomi dan pandemi, JF3 tetap teguh melangkah. Bagi kami, pelaku industri mode harus terus bergerak maju agar visi kami memajukan industri mode bisa terwujud sepenuhnya."
Selain presentasi koleksi Armine Ohanyan, acara pembukaan JF3 2024 diisi pemberian penghargaan dalam dua kategori: Emerging Local Brand, yang dipersembahkan pada APAKABAR, dan #20YearsCollaboration Awards unuk Provinsi DKI Jakarta, Indonesian Fashion Designer Council (IFDC), Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dan Martha Tilaar Group.
Lalu, ada Syafa Aliffa, model yang jadi wajah baru JF3 2024. Tidak ketinggalan, terdapat pula pemenang JF3 Model Search 2024, yakni:
Female Category
Juara 1: Queennindya Jasminehaq
Juara 2: Keysia Merinda Efendi
Juara 3: Azka Aini Tsaqila
Male Category
Juara 1: Faldi Aulia Rahmatulloh
Juara 2: Daniel Obinna
Juara 3: I Gede Aiswarya Pandit
Juara Favorit: Sonicko Paramahesa
Netizen’s Favorite: I Kadek Edwin Gustiana
Advertisement