Sukses

Makanan Atlet Olimpiade Paris 2024 Dinilai Buruk dan Porsinya Sedikit, Inggris Datangkan Chef ke Prancis

Dengan sekitar 10.500 atlet dari 206 negara di dunia yang berpartisipasi, penyelenggara Olimpiade Paris 2024 harus menyiapkan makanan dalam jumlah besar dan beragam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para atlet. Sayangnya meski sudah menyediakan beragam jenis makanan, kinerja panitia tak lepas dari sorotan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam berbagai event yang melibatkan banyak orang, penyediaan makanan termasuk bagian yang sangat penting. Begitu juga dengan Olimpiade Paris 2024 tidak hanya menjadi ajang pertarungan para atlet terbaik dunia, tetapi juga menjadi perhelatan kuliner yang menarik.

Dengan sekitar 15.000 atlet dari 206 negara di dunia yang berpartisipasi, penyelenggara harus menyiapkan makanan dalam jumlah besar dan beragam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para atlet. Sayangnya meski sudah menyediakan beragam jenis makanan, kinerja panitia Olimpiade 2024 Paris tak lepas dari sorotan.

Makanan untuk atlet di kampung atlet Olimpiade 2024 mendapat kritikan dari banyak negara, salah satunya dari kontingen Norwegia. Porsi makanan dianggap terlalu sedikit dan kualitasnya kurang memuaskan.

Hal itu diungkap Chef de Mission (CdM) kontingen Norwegia, Tore Oevrebroe, yang menyindir pihak Prancis bahwa negaranya punya kualitas makanan lebih baik.

"Saat Anda bepergian ke Prancis, Anda berharap makanannya akan sangat, sangat enak. Tapi saya ingin menunjukkan kalau Norwegia juga punya budaya pertunjukan dalam hal makanan," ujar Oevrebroe dilansir dari france24, 25 Juli 2024.

Oevrebroe menambahkan, para atlet Norwegia yang terbiasa mengonsumsi ribuan kalori sehari, terpaksa harus berjuang untuk mendapatkan makan yang cukup di kampung atlet. Menurut Oevrebroe, pihaknya sedang bekerja dengan komite Olimpiade dari berbagai negara untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Keluhan juga datang dari tim Inggris Raya yang terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Merasa kurang puas dengan makanan di Olimpiade Paris, mereka sampai mendatangkan chef dari Inggris ke Paris karena makanan di perkampungan atlet dinilai sangat buruk. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makanan Jadi Masalah di Olimpiade 2024

Banyak atlet yang mengkritik soal makanan di perkampungan atlet, mulai dari kekurangan makanan sampai daging yang disajikan masih mentah.

"Ketimbang menyantap makanan di perkampungan atlet, para atlet kami lebih memilih puasa. Jadi, kami harus mendatangkan langsung chef dari Inggrus untuk datang ke sini," kata Kepala Eksekutif Asosiasi Olimpiade Inggris, Andy Anson, melansir dari Daily Mail, Jumat, 26 Juli 2024.

Menurut Anson, biasanya ada dua atau tiga masalah di awal setiap Olimpiade. Tapi, masalah makanan di Prancis adalah masalah yang besar. "Banyak makanan yang kurang cukup, seperti telur, ayam, karbohidrat tertentu. Lalu kualitas makanannya buruk. Ada daging mentah yang disajikan untuk atlet," jelasnya.

"Mereka harus memperbaiki kualitas makanan ini dalam beberapa hari ke depan," sambungnya. Pihak pantia dan katering kabarnya yaitu Sodexo Live! sudah mendengar masukan maupun kritikan dari sejumlah delegasi peserta Olimpiade Paris. Mereka berjanji akan mengkaji dan memperbaiki masalah tersebut.

Jika benar kurang memuaskan, hal itu tentu tidak sesuai dengan janji penyelenggara Olimpiade Paris 2024 untuk menyajikan sebuah perhelatan yang spektakuler termasuk soal makanan. Tantangan sebenarnya disebut terletak pada penyediaan makanan bagi ribuan atlet dan staf pendukung.

 

 

3 dari 4 halaman

Panitia Siapkan 500 Resep Makanan

Menurut ESPN, penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024 sangat mengesankan.Setiap harinya, sekitar 40.000 kali makan akan disiapkan, dengan kebutuhan 3 juta buah pisang dan 80.000 pon bubuk kopi selama acara berlangsung. Penyedia makanan utama, Sodexo Live!, bersama para juru masak di Perkampungan Olimpiade, memiliki tugas berat untuk memastikan setiap atlet mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tampil maksimal.

Direktur Operasi Perkampungan Atlet dari Sodexo Live! Estelle Lamotte mengatakan kepada Delish, "Menyambut orang-orang dari seluruh dunia dengan 206 negara adalah hal yang luar biasa. Akan sangat menyenangkan melihat semua atlet berbeda dari segi budayanya."

Dengan 500 resep yang disiapkan, dapur Olimpiade lebih dari sekadar tempat memasak. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari kebutuhan nutrisi, sumber bahan makanan yang berkelanjutan, hingga keragaman pilihan yang mencerminkan tradisi kuliner dari seluruh dunia.

Bagian tersulitnya adalah tidak ada pola makan yang cocok untuk semua atlet. Beberapa atlet mengonsumsi karbohidrat, sementara yang lain lebih memilih diet tinggi protein dan rendah gula.

 

4 dari 4 halaman

Kebutuhan Nutrisi Atlet Olimpiade Paris

Oleh karena itu, menu di Perkampungan Olimpiade harus mencakup berbagai macam makanan. Mereka menyediakan beragam daging putih dan merah, nasi, pasta, kacang-kacangan, yogurt, protein tanpa lemak, roti gandum utuh, buah-buahan, sayuran, dan cairan kaya elektrolit.

Koki eksekutif Olympic Village, Charles Guilloy, memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi 15.000 atlet yang ambil bagian dalam Olimpiade, dengan tetap menghormati kebiasaan makan. "Saya mencicipi makanan lebih dari 200 negara untuk membuat para atlet merasa betah dan tampil," katanya kepada Food & Wine.

Komite Olimpiade Internasional awalnya menginginkan 1.000 hidangan berbeda dengan lebih dari sembilan tema kuliner. Namun, akhirnya mereka memilih empat tema kuliner utama: Prancis, Asia, Dunia, dan Afrika-Karibia, termasuk pilihan halal.

"Kami berada di Prancis, jadi kami ingin menawarkan kualitas, dengan 500 resep yang dirancang oleh koki, dan keragaman makanan yang nyata, sehingga semua atlet di dunia dapat menemukan apa yang mereka sukai sebelum bertanding, dan mereka yang mau tinggal selama beberapa minggu dapat menikmati kesenangan berada di Prancis," terang Presiden Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet dalam sebuah pernyataan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.