Sukses

Promosikan Wisata Kebugaran, Indonesia Health Tourism Exchange Forum Bakal Digelar 2-4 Agustus 2024

Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024 digelar untuk mengembangkan wellness tourism atau wisata kebugaran yang akan mempertemukan 20 seller atau provider dari industri wellness Indonesia dengan 40 buyer dari industri pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kemenparekraf dan berbagai stakeholder kembali akan menyelenggaraan Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024. Ajang yang digelar kedua kalinya ini akan dihelat pada 2--4 Agustus 2024, di Pullman Hotel Central Park Jakarta.

IHTEF 2024 digelar untuk mengembangkan wellness tourism atau wisata kebugaran, yang akan mempertemukan 20 seller atau provider dari industri wellness Indonesia dengan 40 buyer dari industri pariwisata. "Untuk mendukung wellness tourism ini kita perlu banyak exchange information and initiative (saling memberi informasi dan inisiatif)," sebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno saat The Weekly Brief with Sandi Uno pada Senin, 29 Juli 2024. 

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri mengatakan, saat ini terjadi perubahan gaya hidup, di mana masyarakat tidak hanya mendapatkan kesehatan tapi juga kebugaran, tapi juga kaitannya juga kaitannya dengan penampilan fisik. "Untuk mendapatkan itu, diperlukan obat dari bahan alam seperti kosmetik dan suplemen kesehatan," sebut Mohamad Kashuri di kesempatan yang sama. 

Dalam hal ini, Kashuri menambahkan bahwa BPOM memastikan obat-obatan yang beredar aman dan untuk edukasi kesehatan dengan meningkatkan literasi. IHTEF 2024 juga akan memberikan peluang pelaku usaha para UMKM dan memunculkan daya saing industri wellness di Indonesia.

"Tentunya ini nanti akan membangun hubungan yang sangat sinergis dengan wellness tourism," tukas Kashuri. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dorongan untuk Mengembangkan Wellness Tourism

Lewat IHTEF 2024, ajang ini juga mempromosikan natural beauty, dengan 80 booth yang diisi oleh UMKM dan industri obat bahan alam, yang menampilkan produk yang sudah terstandarisasi dan diawasi oleh BPOM. Tak hanya itu, ada rangkaian acara serta hiburan yang menarik bagi pengunjung.

Senada, Head of Inbound & Domestic Tour DPP (Asosiasi Travel Agent Indonesia) ASTINDO, Heben Ezer, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong para anggotanya untuk mengembangkan wellness tourism. "Kami bahkan dari Astindo sudah mendorong untuk menggabungkan golf dan wellness tourism," tuturnya.

ASTINDO telah kerja sama dengan Taman Sari Spa. "Kita juga ada Etnaprana karena ternyata ada pijat ala Batak, Betawi yang akan diangkat ke wisatawan dalam dan luar negeri," sambungnya lagi.

Pihaknya juga telah berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk menyelenggarakan forest healing. Atraksi tersebut menurutnya cukup banyak peminat. Ke depannya masih banyak bagian dari wellness tourism yang bisa dikembangkan untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan.

3 dari 4 halaman

Setelah Covid Permintaan Wellness Tourism Meningkat

Terkait dengan Spa, tentu publik juga mengenal Taman Sari Royal Spa dari Mustika Ratu. Group Brand Marketing Manager Mustika Ratu, Mega Anjasmoro mengatakan wellness tourism saat ini sangat berkembang. Sebelum Covid, Taman Sari Royal Spa banyak dikunjungi turis asing yaitu sekitar 80 persen ekpatriat, dengan 20 persen turis lokal.

Namun kini pasca-Covid kondisinya berbalik, kunjungan turis lokal jauh lebih banyak yakni 80 persen dan 20 persen adalah turis asing. Sementara untuk paket perawatan di Taman Sari Royal Spa, karena javanese massage paling banyak diminati, karena sejak awal berdiri terkenal dengan perawatan putri Keraton Jawa.

"Lalu Bali karena secara internasional Bali dikenal sebagai destinasi internasional dan sound healing yang salah satu dipromosikan, jadi sound asli Indonesia seperti gamelan, musik jadi salah satu sarana untuk healing," jelas Mega.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Vinsensius Jemadu, menambahkan bahwa wisata kebugaran dari tempo hampir lima tahun dalam portofolio, termasuk yang sangat diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Setelah Covid, permintaan untuk wellness tourism ternyata luar biasa. "Di IHTEF akan ada 20 sellers dan 40 buyers disatukan dalam forum B2B," tutup Vinsensius.

 

4 dari 4 halaman

Kesehatan Jiwa Sangat Fundamental

Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ2. mengungkapkan bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Menurutnya, kesehatan mental sangat fundamental, karena seseorang harus memiliki kompetensi.

"Artinya," ia menjelaskan ketika menghadiri weekly press briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara hybrid, Senin, 23 Juli 2024. "(Seseorang harus punya) kemampuan berpikir, merasa, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain."

"Menikmati hidup, menikmati pariwisata, mencari nafkah, dan lain sebagainya, jadi sangat mendasar untuk memiliki kesehatan mental (yang baik). Sebenarnya, itu konsep yang sangat sederhana," ungkapnya.

Kali ini, pihaknya secara khusus memperkenalkan sound healing sebagai upaya memelihara kesehatan mental, yang kemudian bisa jadi salah satu giat wellness tourism lokal. Wanita yang akrab disapa Noriyu ini menjelaskan, "Sound healing sebenarnya salah satu hal yang kami teliti bersama dengan Hiroshima University, karena mereka sudah lebih dulu mengembangkan peran neural sensation."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini