Sukses

Belum Bisa Stem Cell karena Mahal, Intermitten Fasting Bisa Mengeliminasi Sel-Sel yang Sudah Tua

Selain untuk pengobatan berbagai penyakit, stem cell juga digunakan untuk anti-aging atau memperlambat proses penuaan. Prosedurnya stem cell dipakai untuk mengganti sel-sel yang rusak dengan sel baru sehingga tubuh lebih bugar dan awet muda.

Liputan6.com, Jakarta - Stem cell atau sel punca saat ini makin populer menjadi salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi berbagai penyakit termasuk kardiovaskular dan kanker di dalam tubuh. Sel punca nantinya akan memperbaiki atau mengganti jaringan yang rusak, disfungsional, atau mengalami cedera.

Selain untuk pengobatan berbagai penyakit, stem cell juga digunakan untuk anti-aging atau memperlambat proses penuaan. Prosedurnya stem cell dipakai untuk mengganti sel-sel yang rusak dengan sel baru sehingga tubuh lebih bugar dan awet muda.

Namun untuk menjalani prosedur stem cell biayanya tidaklah murah, meskipun belakangan fasilitas pengobatan stem cell sudah tersedia dari farmasi dalam negeri. "Stem cell menjadi booming karena memang memberikan mukjizat, bisa menjadi obat untuk berbagai jenis penyakit," ungkap Presiden Direktur Bifarma Adiluhung, Dr. Sandy Qlintang dalam talkshow bertajuk "Stemcell Therapy, Control of Your Health" di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 29 Juli 2024.

Ia menyambung bahwa sel tua memberikan sinyal tidak baik di dalam tubuh, sehingga seharusnya dibuang atau tergantikan secara alami. Namun nyatanya sebagian besar orang menjalani gaya hidup kurang sehat seperti merokok, polusi, makanan berkualitas buruk, stres, begadang, penyalahgunaan obat, sampai pengaruh genetik.

Kebiasaan buruk ini menyebabkan munculnya berbagai penyakit degeneratif dan penuaan sel. "Dan semakin banyak kita menggunakannya (sel-sel) semakin cepat habis dan rusak (misalnya atlit dalam olahraga yang berat)," jelasnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Intermitten Fasting Mengeliminasi Sel-Sel yang Rusak

Dr. Sandy pun memberi tahu bahwa sebenarnya ada cara alami untuk mempertahankan sel-sel alami tetap baik di dalam tubuh. "Dengan makanan, irama tidur yang seharusnya jam 10 malam sudah tidur dan lifestyle-nya," imbuhnya lagi.

Ini sebabnya akhirnya orang melakukan prosedur stem cell untuk penguatan regeneratsi sel untuk memperbaiki atau mengganti sel yang ada di dalam tubuh. "Kerusakan yang remove (hilang) bisa dengan intermiten fasting dari jam 7 malam sampai 9 pagi. Pada saat itu sel-sel tua dibersihkan, besoknya akan bersih sekali, murah meriah sehat lagi," bebernya.

Namun menjalani intermitten fasting tidaklah mudah. Bahkan Dr. Sandy bercerita, untuk orang yang masih sangat muda  merasa masih bugar dan ingin makan-makanan enak sebelum tua dan giginya ompong.

Manajemen gaya hidup harus dilakukan sejak dini. Karena ada pula orang dengan usia muda, tapi usia biologisnya lebih tua saat dianalisa banyak sel-sel tubuhnya sudah tidak baik. 

Bahkan orang yang sudah menjalani stem cell pun harus menjaga gaya hidupnya. Dan setidaknya stem cell dilakukan setahun sekali. 

3 dari 4 halaman

Kiat Memilih Pengobatan Terapi Stem Cell

Perkembangan ilmu kedokteran semakin mutakhir. Dalam satu dekade terakhir, stem cell atau sel punca menjadi salah satu yang cukup diminati oleh pasien di Indonesia untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.

Tapi sayangnya, pengetahuan soal sel punca di masyarakat belumlah menyeluruh. Masih banyak pasien yang tergiur melakukan terapi stem cell dengan membelinya di luar negeri maupun kurang memerhatikan kredibilitas klinik yang menyediakan layanan tersebut.

"Indonesia menjadi market dunia untuk stemcell dan secretome. Lima persen saja penduduk Indonesia yang kaya raya, itu setara jumlah penduduk Singapura, karena itu kita harus tahu informasi yang benar mengenai terapi stem cell," kata Dr. Sandy.

Ia menambahkan, bahwa masyarakat harus mengetahui informasi menyeluruh mulai dari cara pembuatan, sumber stemcell, prosedur pemberian dan aspek keamanan dari sisi pasien. "Stem cell adalah bagian dari jenis obat, bukan suplemen atau herbal. Ini satu bagian obat biologic," ungkap Dr. Sandy.

Di bidang stem cell, menurutnya Indonesia tak kalah saing di level dunia. Ia juga membandingkan dengan berbagai produk stemcell dari Jerman maupun Jepang yang dijual bebas dengan tingkat keefektivan yang diragukan.

4 dari 4 halaman

Pengetahuan Menyeluruh Soal Stem Cell

Seperti sumber stem cell yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, maupun penyimpanannya. Sebab stem cell perlu disimpan dalam suhu minus 196 derajat menggunakan DMSO (dimethyl sulfoxide). Sel punca akan dibekukan (deep freezing) ke dalam larutan DMSO untuk mencegah adanya pembentukan kristal es.

"Tapi DMSO beracun bagi manusia, sehingga yang benar harus dilakukan pencucian DMSO dan waktu pembersihannya tujuh jam," paparnya.

Perlu diketahui bahwa terapi stem cell tidaklah murah, harganya bisa mencapai ratusan juta tergantung dari seberapa banyak dan untuk kebutuhan pengobatan apa. Namun yang perlu digarisbawahi menurut Dr. Sandy adalah sumber stem cell itu sendiri, di mana saat ini stem cell yang aman diambil dari manusia agar menghindari penolakan tubuh maupun komplikasi. 

Pasien harus mengetahui dari mana asalnya, apakah termasuk stem cell outologus yang diambil dari tubuh kita sendiri atau stem cell allogenis yang diambil dari plasenta. Sekarang ini stemcell aoutologis mulai jarang digunakan, karena jika berasal dari tubuh yang sudah tua maka akan terpengaruh kualitasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.