Liputan6.com, Jakarta - Bandara Changi Singapura kembali memperbarui sistem keimigrasian mereka. Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) mengatakan pada Rabu (31/7/2024) bahwa per 5 Agustus 2024, warga Singapura dapat melalui jalur otomatis tertentu di Terminal 3 menggunakan biometrik wajah dan iris mata.
Mengutip laman Chanel News Asia, berdasarkan Konsep Izin Baru ICA, ada dua jenis izin imigrasi tanpa paspor untuk membuat prosesnya lebih cepat dan tidak merepotkan. Pertama, menghilangkan kebutuhan akan tanda pengenal apa pun.
Baca Juga
Penduduk Singapura akan dapat melewati imigrasi di pos pemeriksaan udara dan laut tanpa paspor pada saat kedatangan dan keberangkatan. Hal yang sama hanya berlaku untuk wisatawan asing saat keberangkatan.
Advertisement
Semua wisatawan akan dapat menggunakan jalur otomatis untuk izin. Namun, kelompok ini tidak mencakup anak-anak berusia di bawah enam tahun, karena ciri fisik dan biometrik kelompok ini masih berkembang dan mungkin tidak dapat jadi alat otentikasi yang dapat diandalkan.
Jenis izin kedua adalah dengan sistem kode QR, yang sejauh ini telah diterapkan pada mobil di dua pos pemeriksaan darat Singapura di Woodlands dan Tuas.
"Izin tanpa token dimungkinkan di pos pemeriksaan udara dan laut seperti yang diketahui ICA sebelumnya, para pelancong yang datang melalui pos pemeriksaan, dari manifes yang diserahkan oleh maskapai penerbangan dan operator kapal," kata ICA. "Di pos pemeriksaan darat, informasi wisatawan tidak tersedia sebelumnya."
Karena itu, sambung ICA, kode QR diperkenalkan sebagai bentuk identifikasi pengganti paspor untuk mempercepat proses di pos pemeriksaan darat.
Â
Hemat Waktu Pemeriksaan Imigrasi
Itu adalah bagian dari uji coba sistem imigrasi tanpa paspor yang baru yang akan diterapkan secara bertahap di semua terminal di Bandara Changi pada akhir September 2024, dan di Marina Bay Cruise Center pada Desember 2024. Proses izin demikian bisa mengurangi waktu pemeriksaan imigrasi hingga 40 persen, kata otoritas tersebut dalam siaran pers.
Dikutip dari Chanel News Asia, inisiatif itu merupakan bagian dari rencana ICA untuk mendigitalisasi izin perbatasan guna meningkatkan pengalaman setiap pelancong dan memperkuat keamanan perbatasan. ICA menambahkan, sistem izin kode QR di pos pemeriksaan darat Singapura dengan Malaysia juga akan diperluas untuk pengendara sepeda motor pada bulan depan. Sistem itu telah diperkenalkan untuk mobil pada 19 Maret 2024, sebelum diperluas ke pengemudi bus pada 15 April 2024.
ICAÂ telah menerapkan izin kode QR secara progresif sejak Maret tahun ini, setelah tiga bulan uji coba. "Saat ini, lebih dari 70 persen penumpang mobil dan pengemudi bus menggunakan kode QR untuk izin imigrasi," kata ICA.
Advertisement
Bakal Berlaku untuk Pengendara Sepeda Motor dan Sopir Kargo
Kebijakan itu akan diperluas untuk pengendara sepeda motor dan pengendara pembonceng pada 15 Agustus 2024, serta pengemudi kendaraan kargo dan asisten pendamping pada akhir bulan. Pada Desember 2024, penggunaan kode QR akan diterapkan bagi penumpang bus dan mereka yang melewati loket pos pemeriksaan dengan berjalan kaki.
"Inisiatif ini akan menghemat sekitar 30 persen wisatawan yang berada di pos pemeriksaan darat dalam waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan imigrasi," kata ICA.
Badan tersebut mengingatkan para pelancong bahwa meskipun Singapura menerapkan izin imigrasi tanpa paspor, mereka masih memerlukan paspor mereka untuk memasuki negara lain. "ICA juga kadang-kadang mengharuskan wisatawan untuk menunjukkan paspor mereka untuk verifikasi," tambahnya.
Petugas ICA akan terus siap membantu mereka yang membutuhkan bantuan dengan izin imigrasi otomatis dan tanpa paspor, katanya.
"ICA selalu berupaya meningkatkan pengalaman dan efisiensi perizinan imigrasi di pos pemeriksaan kami," kata Asisten Komisaris Phua Chiew Hua, wakil direktur divisi operasi badan tersebut. "Singapura adalah negara pertama di dunia yang menerapkan izin tanpa token dalam skala besar," klaimnya.
Syarat Lewati Imigrasi Tanpa Paspor
Mengutip CNBC, 22 Februari 2024, warga negara Singapura dan pengunjung internasional dapat membuat kode QR menggunakan aplikasi seluler MyICA milik pemerintah Singapura. Kode grup hingga sepuluh orang juga dapat dibuat untuk penumpang yang bepergian dengan mobil bersama.
Seperti sebelumnya, para pelancong harus menjalani pemeriksaan tatap muka oleh agen imigrasi. Namun, pemeriksaan dengan kode QR tidak tersedia untuk dua jenis wisatawan: mereka yang baru pertama kali mengunjungi Singapura dan mereka yang menggunakan paspor yang berbeda dari kunjungan sebelumnya.
Menurut pihak berwenang, teknik baru ini akan mengurangi waktu pemrosesan imigrasi hingga lebih dari 30 persen, menghemat waktu sekitar 20 detik untuk mobil yang mengangkut empat penumpang dan hingga satu menit untuk mobil yang mengangkut sepuluh orang.
Di sisi lain, Henley Passport Index kembali menobatkan paspor Singapura sebagai paspor paling kuat di triwulanan paspor, karena mampu memberi akses bebas visa hingga ke 195 destinasi. Paspor berikutnya yang mendekati peringkat global Singapura adalah paspor Jepang, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, yang bersama-sama memegang posisi ke-2 dengan akses bebas visa ke 192 tujuan.Â
Advertisement