Liputan6.com, Jakarta - Grafiti yang mendesak warga lokal "membunuh turis" telah memicu kemarahan setelah ditemukan di sebuah tembok di Majorca, Spanyol. Politisi di pulau liburan Spanyol itu telah mengutuk tindakan kejam kelompok anti-turis, dengan menyebut perilaku itu "sama sekali tidak dapat dibenarkan."
Melansir news.com.au, Kamis (1/8/2024), Partai Rakyat (PP) yang konservatif mendesak Balai Kota setempat mengkritik "tindakan vandalisme" tersebut dan meminta penduduk membersihkan "pesan-pesan kebencian" tersebut. Partai itu mengatakan, pihaknya menyaksikan "proliferasi grafiti yang mengkhawatirkan dengan pesan-pesan fobia terhadap pariwisata" di kota itu.
Baca Juga
Maria Antonia Sanso Jaume, juru bicara PP, menulis di X, dulunya Twitter, "Grafiti ini tidak mewakili, dalam hal apa pun, perasaan mayoritas penduduk Manacor. Turis dipersilakan mengunjungi pulau kami. Perilaku seperti itu sama sekali tidak dapat dibenarkan." Tindakan itu terjadi di tengah gelombang sentimen anti-turis yang melanda berbagai bagian Kepulauan Canary dan Kepulauan Balearic.
Advertisement
Pesan-pesan penolakan terhadap orang asing dan turis yang ditulis di tembok-tembok publik telah meningkat, memicu kekhawatiran bahwa gerakan anti-turis dapat jadi lebih penuh kebencian. Ribuan penduduk setempat sejauh ini telah mengambil bagian dalam berbagai protes anti-turis di seluruh tempat liburan.
Kepadatan telah jadi masalah utama di banyak destinasi wisata populer, dengan pihak berwenang berusaha menemukan solusi membuat wisatawan dan penduduk setempat tetap senang. Para pejabat telah berupaya mengurangi dampak pariwisata dengan menerapkan pajak tambahan pada turis, atau melarang hotel-hotel baru.
Ejekan untuk Para Turis
Beberapa hari lalu, para fanatik anti-turis di Majorca mengejek wisatawan Inggris atas kekalahan mereka di Euro 2024 selama protes yang dipenuhi kebencian. Mereka membawa plakat yang memperlihatkan bek Man City dan Inggris Kyle Walker dan kata-kata, “Satu-satunya hal yang pulang adalah Anda."
Lebih dari 10 ribu pengunjuk rasa yang memadati ibu kota Palma mengeluhkan tentang para peminum berat dan melonjaknya harga sewa. Spanduk-spanduk menuntut, “Ambil kembali para pemabuk kalian. Kembalikan rumah kami!” dan "Surgamu, mimpi buruk kami."
Beberapa turis melaporkan telah dicemooh saat mereka makan malam di teras-teras di Weyler Square, Palma. Sementara itu, para fanatik anti-turis dengan dingin memperingatkan tentang "aksi kejutan" di musim panas saat mereka bersiap melancarkan protes di Ibiza. Para pengunjuk rasa mengatakan banyak demonstrasi dan kampanye massa akan dilakukan "tanpa peringatan,” sesuatu yang dapat memicu kekacauan di destinasi wisata Spanyol tersebut. Kota Barcelona juga dilanda demonstrasi, dengan para turis disemprot dengan pistol air.
Advertisement
Protes Anti-turis di Berbagai Wilayah
Menteri pariwisata Spanyol mengecam para pengunjuk rasa yang menyiram turis dengan pistol air selama protes pada 6 Juli 2024 di pusat kota Barcelona. Kini, pejabat daerah di Kepulauan Balearic telah menegaskan pada massa bahwa peristiwa demo Barcelona tidak boleh terulang dan penduduk setempat harus menunjukkan "rasa hormat" pada wisatawan.
Pada April 2024, ribuan pengunjuk rasa anti-turis turun ke jalan di Tenerife dan menuntut penghentian sementara wisatawan. Gerombolan anti-turis memenuhi alun-alun di ibu kota sambil membawa spanduk, termasuk beberapa yang bertuliskan, "Anda menikmati, kami menderita," dalam Bahasa Inggris. Lebih dari 15 ribu orang melambaikan bendera Kepulauan Canary dan meniup terompet untuk menimbulkan suara yang memekakkan telinga di ibu kota Santa Cruz.
Protes juga terjadi pada saat yang sama di Kepulauan Canary populer lain, termasuk Lanzarote dan Gran Canaria. Namun, para pegiat di tempat tersebut telah menjauhkan diri dari grafiti anti-turis yang muncul di dinding dan bangku-bangku di dan sekitar Tenerife selatan.
Pajak Turis Naik di Barcelona
Mengutip Euronews, 2 Juli 2024, Pemerintah Kota Barcelona telah mengumumkan rencana menaikkan pajak turis. Kebijakan ini bertujuan mengatur jumlah wisatawan yang datang dan memastikan bahwa infrastruktur kota dapat menampung lonjakan pengunjung.
Disebutkan bahwa tarif pajak turis bervariasi, tergantung pada jenis akomodasi pengunjung dan hanya dikenakan pada penginapan wisata resmi. Pada April tahun ini, pajak kota naik dari 2,75 euro (sekitar Rp55 ribu) jadi 3,25 euro (sekitar Rp60 ribu). Kenaikan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengelola dampak pariwisata terhadap kota.
Pada Oktober 2024, Barcelona akan memberlakukan kenaikan pajak turis, yaitu 4 euro (sekitar Rp70 ribu) per orang. Ini berarti pengunjung harus membayar pajak turis regional dan pajak kota. Pajak regional tergantung pada jenis akomodasi tempat pengunjung menginap.
Hotel bintang empat biayanya 1,70 euro (sekitar Rp30 ribu), sementara untuk akomodasi sewa, seperti Airbnb, biayanya 2,25 euro (sekitar Rp38 ribu). Untuk hotel bintang lima dan mewah, biayanya mencapai 3,50 Euro (sekitar Rp68 ribu).
Disebutkan bahwa penumpang kapal pesiar yang menghabiskan waktu kurang dari 12 jam di kota akan diharuskan membayar 3 euro (sekitar Rp52 ribu). Sementara, mereka yang menghabiskan lebih dari 12 jam membayar 2 euro (sekitar Rp35 ribu).
Advertisement