Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya target untuk menurunkan emisi gas karbon hingga 32 persen pada 2030 sesuai dengan Paris Agreement pada 2016. Berbagai langkah ditempuh agar pengurangan emisi bisa tercapai, termasuk dengan menerapkan green building atau bangunan hijau yang ramah lingkungan.
Bukan hanya bangunan perkantoran, bahkan gedung pusat perbelanjaan juga bisa berdampak pada pengurangan emisi gas karbon. Di ulang tahunnya yang ke-12, Mal Kota Kasablanka baru mendapatkan sertifikasi gedung ramah lingkungan, yakni EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) Certified oleh Green Building Council Indonesia.
"Ini adalah keberhasilan kita dalam mengatur supaya energi kita bisa hemat. Memang penghematan energi penting sekali apalagi Kokas dan Pakuwon sedang berusaha agar nol karbon," ungkap Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, Direktur Pakuwon Group yang menaungi Mal Kota Kasablanka, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8/2024).Â
Advertisement
Menurutnya, upaya untuk mengurangi emisi gas bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua pihak harus bekerja sama. Hal ini dilatarbelakangi pemanasan global yang nyata seperti pada penyelenggaraan Olimpiade 2024 di Paris. Â
Farida Lasida Adji, East Asia Regional Lead Green Buildings and Green Cities Program, Climate Business Department di IFC mengatakan di Indonesia baru sekitar 160 bangunan yang mendapat sertifikat EDGE. EDGE Certificate ini didapat dengan pencapaian yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu penghematan air sebesar 56 persen, penghematan energi sebesar 25 persen, dan 99 persen minim karbon.
"Ini suatu pencapaian yang tidak mudah di balik ini ada kerja keras," sebut Farida, sambil menambahkan bahwa baru sedikit pengembang yang berkomitmen untuk mengurangi efek rumah kaca dan memiliki bangunan sustainable seperti Mal Kota Kasablanka.
.Â
Â
Mal Kota Kasablanka Menerapkan Standar Bangunan Hijau
Kota Kasablanka menerapkan fitur ramah lingkungan untuk dukung efisiensi penggunaan energi, antara lain dengan atap reflektif dan terisolasi, pencahayaan interior. Mal yang berlokasi di Jakarta Selatan ini juga menerapkan eksterior yang efisien, ventilasi terkontrol di area parkir.
Kemudian, Mal Kota Kasablanka juga menghemat sumber air dengan penggunaan air keran di kamar mandi, closet, sistem pengolahan, dan daur ulang air limbah. Bukan hanya itu, mal ini mengurangi emisi karbon dengan menggunakan material yang efisien untuk pelat lantai, dinding, kaca jendela, dan masih banyak lagi.
"Kami sangat mendorong untuk mengurangi konsumsi listrik karena dapat mengurangi emisi karbon. Dari sisi water saving, Kokas telah menghemat sebanyak 204 juta liter per tahun. Jumlah ini setara dengan 82 kolam renang di Olimpiade Paris," papar Farida.
Menurut Farida, dengan komitmen untuk mendekarbonisasi bangunan dan meraih sertifikasi EDGE Certified, Mal Kota Kasablanka menyampaikan sinyal kuat kepada pengembang lain, pengelola Gedung, dan bangunan serupa. "Mal ini telah menerapkan teknologi dan praktik yang tepat, bangunan-bangunan yang sudah lama berdiri pun dapat bertransformasi menjadi ramah lingkungan dan membantu mewujudkan target iklim global."Â
Advertisement
Penerapan Akan Terus Berkelanjutan
Menyambung komitmen menerapkan bangunan ramah lingkungan, Alexander mengatakan, sebelumnya Pakuwon Group telah mendapatkan sertifikat bangunan ramah lingkungan pertama di Indonesia lewat properti Gandaria 8. Kebiasaan untuk menerapkan bangunan yang ramah lingkungan pun berlanjut di properti lainnya.
"Di sana kita bangun solar panel di atap-atapnya sehingga bisa mengurangi listrik PLN. Lalu, tanaman hijau di Mal Gandaria juga jadi salah satu mal yang banyak banget tanamannya. Ini mengurangi efek rumah kaya dan supaya udaranya tetap bagus di sana, pemanasan global bisa kita dikurangi," jelas Alexander.Â
Ia menyambung langkah lainnya juga dilakukan dengan pengurangan sampah dan pemisahan sampah B3 yang sudah diatur dengan memakai kontraktor khusus. Semua ini dilakukan Pakuwon Group agar bisa tercapai net zero emission secepatnya.
"Saya kira ini baru awal dan kita akan jalan terus supaya pakuwon bisa mencapai zero carbon secepatnya, bukan hanya Pakuwon Group di Jakarta tapi juga di Surabaya," tegasnya.
Bandara Banyuwangi Raih Green Building
Mengutip dari kanal Surabaya, 30 Desember 2023, Bandara Banyuwangi meraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH) dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Bandara ini menjadi yang pertama di Indonesia peroleh sertifikat NZH lantaran dinilai memiliki konsep bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
GBCI merupakan lembaga yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia. GBCI merupakan lembaga nirlaba yang berkomitmen mendorong terciptanya gedung-gedung hijau ramah lingkungan, dan bagian dari World Green Building Council yang berpusat London.Â
Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Internasional Banyuwangi, Johan Seno Acton mengungkapkan, sertifikat ini diterima oleh Direktur Enginering PT. Angkasa Pura II di Jakarta pada November 2023. Dengan diterimanya sertifikasi Greenship NZH ini, lanjut dia, semakin menegaskan konsep green building yang sejak awal diterapkan oleh bandara yang dirancang arsitek nasional, Andra Matin.
"Dengan terbitnya sertifikat ini menjadi bukti bahwa Bandara Banyuwangi adalah Green Airport, di mana praktik-praktik pembangunan berkelanjutan memang dilaksanakan seperti pengelolaan ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan energi, dan pemenuhan energi baru terbarukan (EBT)," urainya.
Advertisement