Sukses

Kualitas Udara di Jakarta Sering Termasuk Terburuk di Dunia, KLHK Dukung Usaha Inovasi Bahan Bakar dari Pupuk dan Hidrogen

Pemerintah termasuk KLHK terus menggencarkan kampanye untuk mempercepat konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi listrik. Kendaraan berbahan bakar fosil menjadi salah satu sumber polusi udara di wilayah Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, kualitas udara di Jakarta dilaporkan termasuk yang terburuk di dunia. Bahkan di hari Kamis, 1 Agustus 2024 menduduki posisi nomor dua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Menanggapi hal itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan terus berusaha mengatasi permasalahan polusi dan kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya.

"Beberapa hari ini kita mengalami hampir kuning di Jabodetabek, bukan hanya DKI, dua hari yang lalu, kemudian ketika liburan panjang itu memang memberikan trigger untuk mulai waspada terhadap wilayah Jakarta," terang ketika ditemui saat jumpa pers Festival LIKE 2 di kantor KLHK di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan bahwa Satgas Pengendalian Pencemaran Udara sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi persoalan polusi udara tersebut, termasuk mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan melakukan pengawasan.

Selain upaya pengawasan, menurut Sigit, pemerintah juga terus menggencarkan kampanye untuk mempercepat konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi listrik. Alasan utamanya, kendaraan berbahan bakar fosil menjadi salah satu sumber polusi udara di wilayah Jabodetabek.

"Kita juga sedang menggarap, Kemenko Marinves (Maritim dan Investasi) dan Perekonomian, untuk mengimplementasikan Euro 4 terutama untuk pengurangan sulfur di kendaraan diesel dan juga di bensin. Tinggal menunggu waktu untuk implementasinya," ungkap Sigit..

ia menambahkan, KLHK juga sedang mengusahakan pengembangan bahan bakar alternatif yang nantinya bukan saja bisa mengurangi polusi udara di Jabodetabek Menurut dia, beberapa teknologi ramah lingkungan yang akan dipamerkan di Festival Like 2 di antaranya geothermal, rencana pengembangan PLTS, co-firing, bagaimana Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengganti sebagian dari batu bara menjadi biomassa.

 

2 dari 4 halaman

Teknologi Green Amonia Jadi Bahan Bakar

Selain itu juga ada teknologi hidrogen yang baru dikembangkan oleh PLN. "Mudah-mudahan jua nanti dari pupuk Indonesia punya teknologi green amonia. Jadi hidrogen ditangkap oleh amonia kemudian bisa menjadi seperti bahan bakar biasa,"kata Sigit.

Teknologi lainnya yang akan dipamerkan ialah smart mining dan kebijakan pemerintah untuk membuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Para peserta yang hadir juga bisa mengkonversikan kendaraan mereka menjadi kendaraan listrik.

"Selain itu juga bagaimana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dilakukan oleh dunia usaha dengan program community developement. Ada juga inovasi-inovasi sosial, selain kita menyelesaikan massalah sosial juga menyelesaikan masalah global perubahan iklim," terang Sigit.

Polusi udara di Jakarta kian memprihatinkan. Indeks kualitas udara di Jakarta pada Selasa pagi, 25 Juni 2024, kembali menempati peringkat satu sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Melansir Antara, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan pertama dengan angka 179 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

3 dari 4 halaman

Kegiatan yang Berpotensi Menghasilkan Polusi Udara

Setelah Jakarta, kota dengan AQI terburuk kedua adalah Kinshasa, Kongo, di angka 174, menyusul Lahore, Pakistan di angka 167. Buruknya kualitas udara Jakarta membuat masyarakat diimbau agar memakai masker saat keluar rumah, perlu mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

Berbagai cara masih dilakukan pemerintah daerah maupun pusat untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, kendati hasilnya masih sangat jauh dari berhasil. Salah satunya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengaku mengintensifkan pengawasan dan penindakan kegiatan yang berpotensi menghasilkan polusi udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), termasuk mengidentifikasi 230 perusahaan yang jadi target pengawasan tahun ini.

Dirjen Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK Rasio Ridho Sani saat konferensi pers di Kantor KLHK di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024, menjelaskan, Satgas Pengendalian Pencemaran Udara sudah mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran udara di Jabodetabek setelah terjadi penurunan kualitas udara belakangan ini.

"Saat ini ada 230 lokasi yang kami identifikasi berkontribusi dengan penurunan kualitas udara Jakarta dari kegiatan atau usaha industri," ujarnya. Selama 2024, pihaknya sudah melakukan pengawasan khusus terhadap delapan perusahaan di Jabodetabek, dengan tiga di antaranya sudah dihentikan kegiatan operasional oleh petugas pengawas lingkungan hidup..

4 dari 4 halaman

Pengelolaan Lingkungan

Untuk masalah pengawasan, pihak Ditjen Gakkum KLHK bekerja sama dengan Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK yang mengawasi kondisi udara Jabodetabek dengan 15 titik Air Quality Monitoring System (AQMS) untuk mengidentifikasi daerah dengan penurunan kualitas udara.

Industri di berbagai wilayah tersebut, katanya, akan jadi target pengawasan dan penegakan hukum jika terbukti melakukan pelanggaran terkait pengendalian pencemaran udara. Di kesempatan yang sama, Direktur Pengaduan Pengawasan dan Sanksi Administrasi Ditjen Gakkum KLHK Ardyanto Nugroho mengatakan, pengawasan juga dilakukan terhadap perusahaan yang sudah tiga kali mendapat PROPER merah berturut-turut.

PROPER merah diberikan KLHK pada perusahaan yang sudah melakukan pengelolaan lingkungan, tapi belum mencapai hasil sebagaimana diatur dalam undang-undang.

"Yang kedua, kalau terdapat pengaduan masyarakat yang menyampaikan bahwa perusahaan ini melakukan pencemaran udara, itu akan kita lakukan pengawasan," jelas Ardyanto. Ia mengatakan, KLHK juga akan melakukan patroli lingkungan di sekitar kawasan industri sebagai bagian dari upaya menekan polusi udara di Jabodetabek.

Â