Liputan6.com, Jakarta - Gunung Blego merupakan sebuah gunung yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Gunung Blego mencangkup wilayah Kecamatan Parang dan Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan di wilayah Provinsi Jawa Timur serta Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri di Provinsi Jawa Tengah.
Gunung Blego ini berada di kaki Gunung Lawu yang terkenal, tepatnya sebelah timur. Gunung Blego memiliki ketinggian 996 Mdpl.Â
Baca Juga
Kawasan Gunung Blego yang juga dekat dengan Gunung Bungkuk, Kabupaten Magetan, menyimpan sejuta pesona. Secara tradisional, masyarakat mengembangkan pertanian dan perkebunan yang didasarkan pada sifat persaudaraan khas budaya Jawa.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Blego selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Blego yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
1. Titik Awal Pendakian
Titik awal pendakian ke Gunung Blego adalah di Balai Desa Trosono, dan berangkat bersama menuju puncak Gunung Blego. Wisatawan yang datang biasanya akan melalui Bandara Juanda, atau Bandara Adi Sumarmo Solo.
Kemudian bisa melanjutkan perjalanan dengan kendaraan atau naik Kereta Api dan turun di Stasiun Madiun atau Stasiun Magetan di Kecamatan Barat. Dan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan baik roda dua atau roda empat menuju ke Kecamatan Parang ke Desa Trosono.Â
Perjalanan dari Madiun sekitar 45 menit ke Puncak Blego. Jika melalui Bandara Adisumarmo Solo, melanjutkan perjalanan ke Magetan lewat Tol, sekitar 90 menit perjalanan dan selanjutnya menuju Puncak Blego sekitar 45 menit dari Kota Magetan. Sementara jika datang dari Bandara Juanda, ke Magetan melalui Tol akan menempuh waktu sekitar dua jam Surabaya ke Madiun dan 45 menit perjalanan dari Madiun ke Puncak Blego.
Â
2. Hulu Berbagai Sungai
Seperti gunung lainnya yang merupakan hulu atau sumber air, Gunung Blego diketahui adalah hulu berbagai sungai sekitar. Gunung Blego mengaliri air hingga ke Sungai Nguneng, Sungai Nglurup, Sungai Winong, Sungai Ngrombo, Sungai Jurangpendil dan anak-anak Sungai Sungai Kenyang serta Sungai Gonggang.
Â
Â
3. Kawahnya Disebut Telaga Wurung
Gunung Blego adalah gunung yang diduga pernah mengalami aktivitas vulkanik. Ini diketahui dari puncaknya yang terdapat sebuah cerukan yang menyerupai bekas kawah dengan diameter lebih dari 700 meter.Â
Lubang raksasa tanpa air tersebut dikenal masyarakat setempat dengan sebutan Telaga Wurung. Wurung dalam bahasa Jawa berarti gagal atau tidak jadi alias batal.
Keberadaan lubang menganga cukup lebar yang jadi spot utama tersebut konon merupakan bekas kawah dari gunung itu sendiri. Lubang atau telaga wurung tersebut pada bagian dasar cekunganya dijadikan sebagai area perkebunan dan persawahan.
Sehingga, jika dilihat dari atas, telaga tanpa air tersebut nampak asri dan terlihat unik yang seolah jadi telaga tumbuh-tumbuh yang cantik.Â
Advertisement
4. Nama Lain Gunung Blego
Para penduduk sekitar menyebutnya "Tlogourung", sebab bentuknya yang seperti telaga namun tidak ada airnya. Puncak Gunung Blego bernama Pertapan. Di sebelah timur dari Gunung Blego terdapat sebuah bukit bernama Bukit Bungkuk.
5. Berada di Kaki Gunung Lawu
Gunung Blego juga lokasinya tepat di kaki Gunung Lawu bagian timur. Gunung Lawu sendiri memiliki ketinggian hingga 3.265 mdpl. Letaknya juga ada di antara tiga kabupaten, yaitu Karanganyar di Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan di Jawa Timur.
Tentu saat ke Gunung Blego Anda bisa sekalian mengunjungi Gunung Lawu yang megah. Dengan kemegahan itu, Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.
Selain Gunung Blego, di lereng Gunung Lawu juga terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Jika Anda sedikit ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho.
Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran yaitu Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek tersebut ada Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
6. Berada di Kaki Gunung Lawu
Selain jadi hulu sungai, Gunung Blego punya telaga air yang disebut Telaga Air Gunung Blego. Para pengunjung dapat naik ke atas puncak Gunung Blego untuk menikmati pemandangan menarik sekaligus spot telaga tanpa air tersebut.Â
Telaga tanpa air Gunung Blego tidak terlalu tinggi, sektar 900 meter. Nah untuk sampai ke sini, jika dari pusat kota lokasi Desa Trosono tempat telaga wurung berada sekitar 17 kilometer dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam saat mengunjungi wisata telaga wurung di Gunung Blego, sebab wisata di Desa Trosono tersebut bisa dikunjungi secara gratis. Publik yang ingin menikmati keindahan telaga tanpa air hanya dikenakan tarif partir sekitar Rp10.000 untuk mobil dan Rp5.000 bagi sepeda motor.
Gunung Blego selama ini jadi pilihan wisata alternatif bagi masyarakat di Madiun sekitarnya. Selain pemandangannya menakjubkan, jalur pendakiannya juga tidak terlalu menguras tenaga seperti ke Gunung Lawu.
Â
Advertisement