Sukses

CCIDA Perdana Gelar Hong Kong Fashion Design Week 2024, Desainer Indonesia dan Dunia Diajak Berpartisipasi

Badan Pengembangan Industri Budaya dan Kreatif (CCIDA), sebelumnya dikenal sebagai Create Hong Kong, sedang bersiap untuk fashion extravaganza yang revolusioner dengan peluncuran Hong Kong Fashion Design Week (HKFDW).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengembangan Industri Budaya dan Kreatif (CCIDA), sebelumnya dikenal sebagai Create Hong Kong, sedang bersiap untuk fashion extravaganza yang revolusioner dengan peluncuran Hong Kong Fashion Design Week (HKFDW) 2024. Ini merupakan inisiatif flagship untuk memamerkan industri fashion dan pakaian Hong Kong yang berkembang pesat.

HKFDW 2024 akan menjadi gelaran yang pertama dan akan jadi acara tahunan. HKFDW telah menyusun program dengan menggabungkan berbagai acara desain fashion yang diadakan di Hong Kong pada waktu yang berbeda sepanjang tahun, dengan inovatif dan membina kegiatan afiliasi yang menarik.

CCIDA juga meluncurkan CreateSmart Initiative – Television Variety Programme. Ini adalah skema baru untuk mendukung stasiun televisi Hong Kong dalam memproduksi bersama program varietas televisi dengan rekan-rekan mereka di Tiongkok atau negara-negara Belt and Road (B&R) lainnya.

"Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi lintas budaya ke panggung global dan membuka peluang baru bagi industri kreatif Hong Kong," ungkap Commissioner for Cultural and Creative Industries, CCIDA, Victor Tsang dalam gathering dan forum diskusi dengan media dan pelaku industri fesyen di Hotel Grand Hyat Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.

Ia mengatakan bahwa tak hanya bidang fashion, HKFDW ingin memperluas jangkauan produksi bersama (co-production) TV dan Film. CCIDA pun telah memulai tur B&R (Belt & Road), sebelum ke Indonesia, pihaknya telah berkunjung ke Bangkok, Thailand dan berikutnya akan ke Hanoi, Vietnam. CCIDA juga telah mengunjungi Malaysia serta Dubai pada Juli lalu untuk mempromosikan gelaran HKFDW 2024. 

Hadir dalam pertemuan tersebut, desainer kenamaan Indonesia, Harry Darsono. Ia menilai langkah CCIDA untuk menggelar HKFDW merupakan hal positif mengingat Hong Kong adalah market untuk para desainer dari seluruh dunia. "Banyak desainer Indonesa yang bertalenta bisa ikut serta di Hong Kong Fashion Design Week," terang Harry yang juga berminat untuk ikut serta.   

2 dari 4 halaman

Ingin Merangkul Kekuatan Fashion Asia ke Global

"Kami sangat membuka diri untuk desainer berpartisipasi di Hong Kong Fashion Design Week," sambung Victor Tsang, sambil mengatakan bahwa ajang ini tak terbatas pada satu tema saja, ada semangat keberagaman yang ingin dicapai oleh CCIDA. 

Victor juga menyebut, dengan bertemunya desainer dari Asia dan seluruh dunia, maka ekosistem di dalamnya juga bisa saling belajar. "Kami ingin menjelajahi apa saja material dari negara lain dan jika Indonesia punya fabric yang bagus, mungkin desainer bisa menggabungkan dengan material lain," terangnya. 

HKFDW, sebagai inisiatif flagship pertama kali diumumkan dalam Pidato Kebijakan 2023 dari Kepala Eksekutif HKSAR. Rencana ambisiusnya ingin memperkuat pengaruh kekuatan desain fashion kota Hong Kong di arena global dan posisi Asia World City sebagai "destinasi utama untuk acara budaya dan kreatif besar".

Untuk mencapai tujuan ini, seperti yang disebutkan dalam Anggaran 2024-2025, Pemerintah HKSAR menyusun "sebuah acara mega desain fashion Asia yang memperkenalkan merek desain fashion Hong Kong secara internasional. Dipimpin oleh CCIDA dan bekerja sama dengan para pemimpin dan trendsetter dari industri desain fashion dan pakaian Hong Kong, HKFDW ingin menciptakan ekosistem yang dinamis untuk kreativitas, pengembangan bisnis, dan pertukaran budaya. 

3 dari 4 halaman

HKFDW Bisa Memperluas Jejaring

Acara besar ini menurut Victor juga dilandasi rekam jejak CCIDA yang berhasil dalam mendanai berbagai acara fashion bergengsi, termasuk CENTRESTAGE, salah satu pameran dan acara promosi fashion terbesar di Asia, Fashion Summit (Hong Kong). Dengan menyatukan desainer mapan dan baru, pembeli internasional, dan penggemar fashion, HKFDW menjanjikan program dinamis yang diisi dengan pertunjukan runway, diskusi industri, dan peluang networking.

Posisi unik Hong Kong akan menjadikannya sebagai pusat pertukaran budaya internasional pertemuan budaya Timur dan Barat. HKFDW juga akan secara strategis menargetkan pasar baru di Tiongkok, negara-negara B&R, Timur Tengah, Eropa, dan sekitarnya. 

Ekspansi strategis ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status HKFDW, tetapi juga mengukuhkan posisi Hong Kong sebagai pusat fashion internasional sejati. Pada akhirnya, HKFDW bertujuan untuk membangun kerja sama yang kuat dengan industri fashion di Tiongkok dan negara-negara B&R, serta mempromosikan acara tersebut dalam skala global.

 

4 dari 4 halaman

Memantau Budaya Pop Hong Kong di Panggung Global

Dibentuk oleh Pemerintah HKSAR pada 2009 dan dikelola oleh CCIDA, Inisiatif CreateSmart (CSI) memberikan dukungan keuangan untuk mempromosikan pengembangan industri kreatif yang mempertajam posisi unik Hong Kong sebagai Ibu Kota Kreatif Asia.

Pemerintah HKSAR mengakui potensi besar dari budaya pop Hong Kong. Melalui peningkatan CSI pada tahun 2023, CCIDA mendukung produksi bersama program varietas televisi oleh stasiun televisi lokal dan tim produksi di Tiongkok atau Asia dengan menawarkan tiga pendekatan.

Pertama ingin mempromosikan Budaya Pop, dengan berkolaborasi dengan penyiar terkenal di seluruh Asia. Program ini bertujuan untuk menampilkan konten hiburan baru kepada audiens yang lebih luas, menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap energi kreatif Asia.

Kedua ingin memperluas peluang pasar dengan mitra. Ini dilakukan dengan produksi bersama (Co-production) yang akan membuka akses ke pasar baru dan mengarah pada peningkatan peluang komersial dan potensi untuk merchandising serta usaha lainnya.

Kemudian ketiga adalah membina bakat masa depan. Hal ini dilakukan dengan kolaborasi bersama mitra regional akan memberikan pengalaman belajar dan pertukaran yang berharga bagi para profesional kreatif untuk lebih peka terhadap budaya audiens.

 

Video Terkini