Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Sunda yang Merupakan Induk Gunung Berapi di Jawa Barat

Gunung Sunda yang ada saat ini, bersama dengan Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang serta Gunung Bukit Tunggul, merupakan sisa dari Gunung Sunda Purba yang pernah meletus besar pada zaman prasejarah.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sunda merupakan gunung berapi purba yang terletak di wilayah Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Sunda yang ada saat ini, bersama dengan Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang serta Gunung Bukit Tunggul, merupakan sisa dari Gunung Sunda Purba yang pernah meletus besar pada zaman prasejarah.

Meletusnya Gunung Sunda mengakibatkan terbentuknya Kaldera Sunda. Gunung Sunda merupakan gunung berapi yang terbentuk sebagai hasil dari penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.

Mengutip dari laman Kemendikbud, Rabu, 7 Agustus 2024, menurut Peneliti BPNB Jawa Barat, Nandang Rusnandar, tentang keberadaan Gunung Sunda, juga terkait dengan adanya pemukiman manusia purba di Pakar Dago, Bandung Utara sekitar 120 ribu tahun yang lalu. Fakta ini diperkuat dengan hasil beberapa penemuan berupa artefak-artefak

Masih banyak hal mengenai Gunung Sunda selain lokasi dan peristiwa meletusnya. Berikut enam fakta menarik Gunung Sunda yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Sejarah Keberadaan Gunung Sunda

Gunung ini lahir dari letusan gunung berapi sebelumnya, Gunung Jayagiri atau Pra-Sunda sekitar 500 ribu hingga 560 ribu tahun yang lalu setelah mengalami masa dormansi selama 290.000 tahun yang membentuk kaldera Pra-Sunda. Dari kaldera tersebut, 300.000 tahun kemudian Gunung Sunda lahir.

Hal ini juga ditandai dengan sumber geologi, bahwa Bandung pada zaman dahulu, 120 ribu tahun yang lalu merupakan sebuah danau raksasa yang membentang dari ujung timur (Ujung Berung) hingga ujung barat (batas kota Bandung sekarang). Pada saat Dataran Tinggi Bandung masih berupa danau ini, permukaan airnya setinggi 725 m di atas permukaan air laut. Di sekitarnya saat itu sudah ada pemukiman manusia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Gunung Sunda Induk Gunung Berapi di Jawa Barat

Dari analisis tefrakronologi, vulkanisme gunung gunung api Sunda-Tangkuban Parahu dikelompokan empat vulkanisme, dari tua ke muda, yaitu dari Gunung Pra-Sunda, Sunda, Tangkuban Parahu Tua, Tangkuban Parahu Muda. Gunung Sunda menjadi induk dari sejumlah gunung berapi di Jawa Barat.

3. Sisa Letusan Gunung Sunda

Sisa gunung purba raksasa yang terbentuk 2 juta tahun yang lalu ini sekarang merupakan punggungan bukit. Di sekitar Situ Lembang dan Gunung Burangrang diyakini sebagai salah satu kerucut sampingan dari Gunung Sunda Purba.

Sisa lain dari lereng Gunung Sunda Purba ini terdapat di sebelah utara gunung. Khususnya di sebelah timur Sungai Cikapundung sampai Gunung Manglayang, yang oleh van Bemmelen disebut sebagai blok Pulasari.

Sisa lain dari Gunung Sunda Purba ini menurut Koesoemadinata dalam makalahnya berjudul "Asal-Usul dan Prasejarah Ki Sunda" merupakan Bukit Putri yang berada di sebelah timur laut Lembang, Bandung.

3 dari 4 halaman

4. Asal-usul Nama Gunung Sunda

Dari cerita salah seorang sepuh atau orangtua zaman dulu yang berdomisili di Arjasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Gunung Sunda Purba dulu dikenal sebagai Gunung Chuda yang dalam Bahasa Sansekerta berarti putih. Dinamai Gunung Chuda karena konon katanya puncak dari gunung selalu tertutup es atau salju, itu sebabnya ada beberapa pengembara yang berasal dari India bisa melihat Gunung Chuda dengan jelas.

Diperkirakan para pengembara melihat gunung tersebut dari dataran Sumatera. Lantaran rasa penasaran yang tinggi, para pengembara mendatangi gunung tersebut, sampai akhirnya sampai di kawasan Gunung Chuda.

Akibat pelafalan penduduk lokal, kata chuda pun bergeser menjadi Sunda. Berhubungan dengan chuda memiliki arti putih. Tak heran karena Sunda identik dengan warganya atau masyarakatnya yang memiliki kulit yang cenderung putih. 

5. Terdapat Situs Ziarah hingga Curug

Mengutip dari laman Jaringan Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), di Gunung Sunda terdapat situs ziarah. Tempat ini merupakan situs yang sering dikunjungi warga desa dan luar Desa Cipancar yang merupakan warisan leluhur Desa Cipancar. Cipancar yang berada di Kabupaten Subang, memiliki pariwisata unggulan yaitu Curug Cijalu, Resort Cijalu, Penginapan Warna-warni, Penginapan Nagasari. 

4 dari 4 halaman

6. Cerita Mistis Tentang Gunung Sunda

Ada banyak cerita mistis yang berkembang di masyarakat terkait dengan Gunung Sunda. Disebutkan bahwa di sekitar Gunung Sunda ada sebuah Goa.

Konon goa tersebut merupakan tempat penyimpanan peralatan senjata perang laskar Pajajaran. Dan sering kali ada penampakan berupa ‘maung’ atau macan.

Jika benar, maka ini juga kemungkinan berhubungan dengan penamaan lain Gunung Sunda yang dulu disebut Gunung Kerud atau Gunung Tunda (taruh/simpan). Tujuan penamaan lain dari Gunung Sunda tersebut konon, lantaran di lokasi tersebut pada zaman dahulu adalah tempat persembunyian, sehingga lokasi keberadaan Gunung Sunda disamarkan.

Ada pula orang yang masih mengeramatkan dan mempercayai Gunung Sunda tempat persinggahan Prabu Siliwangi dan para pengawalnya. Pengabdi Prabu Siliwangi itu dipercaya jadi penghuni goa dan Gunung Sunda, sewaktu-waktu menampakkan macan hitam bergaris merah yang disebut Maung Lodaya.

Bahkan di sekitar lokasi Gunung Suna ini, konon kerap adanya penampakan hal gaib. Orang sering melihat kereta kencana yang dipercayai berasal dari Kerajaan Pajajaran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini