Liputan6.com, Jakarta - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kevikepan Labuan Bajo merilis travel pattern alias Peta Perjalanan Ziarah Religi Katolik di Labuan Bajo. Pembuatan peta perjalanan itu sebagai salah satu tindak lanjut dari penyelenggaraan Webinar Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores pada 17 Mei 2024 dan Focus Group Discussion (FGD) pada 5 Juli 2024.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menjelaskan pembuatan peta perjalanan itu sebagai salah satu cara untuk memberikan pengalaman lebih kepada para wisatawan dengan menyediakan informasi destinasi selain destinasi-destinasi yang berbasis alam maupun budaya di Labuan Bajo.
"Pengadaan peta perjalanan ini juga dilakukan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan tetap memerhatikan tren wisata di masa mendatang, yang cenderung bersifat personalize (pribadi), customize (minat khusus), localize (lokalitas), dan smaller in size (jumlah wisatawan yang tidak terlalu massif)," kata Frans dalam keterangan tertulis kepada Tim Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 10 Agustus 2024
Advertisement
Wisata ziarah religi Katolik ini bisa menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan karena dapat memberikan pengalaman spiritual dan kegiatan yang berbeda. Terlebih, Pulau Flores dirancang menjadi destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia.Â
Perilisan Travel Pattern Ziarah Religi Katolik khusus Labuan Bajo dilaksanakan bersamaan dengan Festival Golo Koe, yakni salah satu event religi Katolik di Flores, NTT, yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2024. Tujuannya agar para wisatawan, peziarah, maupun pengunjung memiliki alternatif aktivitas selain mengikuti rangkaian event tersebut.
Â
Â
Ingin Promosikan Toleransi Warga Manggarai Barat
Sementara, Vikep Labuan Bajo, Romo Rikard Manggu, Pr. menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spirital serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas.
"Dengan adanya travel pattern ini, kami berharap para pengunjung dapat merasakan kedamaian dan inspirasi dalam kunjungan mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami iman mereka melalui pengalaman yang mendalam di lokasi-lokasi religius di Labuan Bajo," kata Romo Rikard.
Romo Rikard meyakini bahwa inisiatif tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran pelestarian budaya dan peluang besar untuk mempromosikan toleransi sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat Manggarai Barat.
"Ini adalah peluang besar untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman lintas agama, serta mendukung perekonomian lokal melalui pariwisata yang bertanggung jawab. Kami berdoa agar setiap perjalanan yang dilakukan dalam rangka program ini akan membawa berkah dan manfaat bagi semua pihak yang terlibat," ujarnya.Â
Advertisement
12 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi Katolik di Labuan Bajo
Pada travel pattern tersebut, tersemat 12 titik destinasi yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan. Ke-12 titik lokasi itu sebagai berikut:
- Gua Firdaus Maria Ratu Dunia yang terletak di dekat Bandara Internasional Komodo.
- Gua Maria Golo Koe.
- Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat yang berlokasi Kompleks Biara Susteran SSpS.
- Gua Maria Golo Kaca di Wae Mata.
- Gereja Roh Kudus Labuan Bajo di Jl. Mgr. Van Beakum.
- Gereja Katolik Paroki Bunda Segala Bangsa, Waeksambi.
- Gereja Katolik St. Petrus Paroki Sernaru.
- Gereja Stella Maris di Jl. Mutiara Labuan Bajo.
- Yayasan St Damian, Binongko
- Gereja Katolik Sta. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Marombok.
- Toko Pondok Rohani Pelita Harapan di Jln. Mgr. Van Beckum.
- Pondok Uskup emeritus Mgr Angkur di Desa Gorontalo, Labuan Bajo.
Travel pattern ini dapat diunduh atau diakses melalui https://bit.ly/petaziarahwisatareligikatoliklabuanbajo, melalui Sub Menu Informasi Setiap Saat pada laman labuanbajoflores.id, melalui link yang tertera pada Call Center BPOLBF +62 811-3879-4555, atau melalui Barcode Travel Pattern Ziarah Religi Katolik yang tersedia di Tourist Information Center (TIC) Kantor BPOLBF (Jln. Soekarno Hatta No.88, Labuan Bajo), dan media sosial BPOLBF.
Â
Siapkan Peta Perjalanan Wisata Religi Katolik Flores
Selain Travel Pattern atau Peta Perjalanan Ziarah Religi Katolik di Labuan Bajo, BPOLBF juga tengah menyusun Travel Pattern Ziarah Religi Katolik di Pulau Flores. Mereka bekerja sama dengan keuskupan di daratan Flores yakni Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere, dan Keuskupan Larantuka serta Dinas-Dinas Pariwisata di seluruh daratan Pulau Flores dalam penyusunan itu dan ditargetkan akan segera dirilis dalam waktu dekat.
"Kami harapakan hal ini dapat semakin memperkuat branding Pulau Flores sebagai Destinasi Wisata Religi Katolik di Indonesia,"Â ucap Frans Teguh.
Sebelumnya, Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditargetkan menjadi destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia. Menurut Frans, pulau itu punya modal kuat untuk membangun branding tersebut berupa potensi budaya dan religi yang sudah berkembang dan mengakar di Flores.
"Kita harapkan hal ini bisa menjadi satu modal untuk dapat kita skenariokan bersama ke sesuatu yang lebih konkret seperti penataan amenitas di sekitar pusat-pusat aktivitas wisata religi dan membuat peta perjalanan wisata," kata Frans Teguh, dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 9 Juli 2024.
Advertisement