Liputan6.com, Jakarta - Gempa berskala magnitudo 7,1 yang mengguncang wilayah Kyushu, Jepang, pada 8 Agustus 2024 menerbitkan peringatan potensi gempa besar oleh badan cuaca di puncak liburan musim panas. Hal itu ternyata berdampak pada sektor akomodasi Jepang dengan ratusan calon tamu membatalkan pemesanan hotel dan ryokan, yakni penginapan bergaya Jepang, di wilayah pesisir Jepang tengah dan barat.
Mengutip Kyodo, Selasa (13/8/2024), Sansuien, sebuah ryokan di Prefektur Kochi, Jepang bagian barat, melaporkan bahwa sekitar 450 tamu membatalkan pesanannya pada Jumat, 9 Agustus 2024, selang sehari setelah Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan mengenai peningkatan risiko gempa bumi dahsyat di Palung Nankai yang membentang sepanjang pantai Samudera Pasifik.
Kebanyakan dari mereka yang membatalkan reservasi karena takut bepergian, menurut Kazuhiro Kamata, petugas penginapan. "Meskipun saya memahami perasaan mereka, ini adalah situasi yang sulit (bagi kami)," kata Kamata.
Advertisement
Di Kota Shimoda, Prefektur Shizuoka, yang terletak di ujung Semenanjung Izu, reservasi untuk total lebih dari 550 orang telah dibatalkan. Diperkirakan tsunami setinggi 33 meter akan melanda wilayah tersebut jika terjadi gempa besar di Palung Nankai.
Toshihito Okumura, seorang pejabat di asosiasi koperasi ryokan lokal yang berbasis di sekitar kawasan sumber air panas Dogo yang terkenal di Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang barat, memperkirakan setidaknya 1.000 pembatalan dalam seminggu hingga Kamis, 15 Agustus 2024. "Dampaknya diperkirakan akan berlanjut untuk sementara waktu," kata Okumura.
Peringatan Gempa Besar Muncul di Puncak Liburan Musim Panas
Di Shirahama, Prefektur Wakayama, pantai pasir putihnya yang terkenal ditutup, dan festival kembang api juga dibatalkan. Menurut pemerintah prefektur, satu hotel dibanjiri panggilan telepon yang menanyakan apakah aman untuk menginap dan terjadi 350 pembatalan.
Shigeki Yamashita dari asosiasi pariwisata Wakayama sangat menyayangkan imbauan tersebut datang "di saat jumlah wisatawan terbanyak dalam setahun". Pantai juga ditutup, dan berenang dilarang di daerah lain yang mungkin terkena dampak gempa besar Palung Nankai, termasuk di Prefektur Shizuoka dan Mie.
Sementara itu, Pusat Kumano Kodo di Mie, yang menampilkan materi terkait Situs Suci Warisan Dunia dan Rute Ziarah di Pegunungan Kii yang ditetapkan UNESCO, memutuskan untuk ditutup hingga Kamis pekan ini, meskipun lokasinya berada di dataran yang lebih tinggi.
Seorang pejabat dari pusat tersebut mengatakan bahwa mereka sudah berencana untuk menutupnya jika ada peringatan tentang Palung Nankai, mengingat fasilitas tersebut dekat dengan laut dan jalan di sekitar yang menghubungkan ke bangunan tersebut diperkirakan akan terendam banjir.
Advertisement
Sempat Keluaran Peringatan Potensi Tsunami
Badan Meteorologi Jepang mencatat kekuatan gempa yang terjadi di pulau barat daya Kyushu dengan magnitudo 7,1. Gempa terjadi pada Kamis, 8 Agustus 2024, pukul 16.43 sore pada kedalaman sekitar 30 kilometer di lepas Pantai Miyazaki dan tercatat pada level lower 6 pada skala intensitas seismik Jepang 7 di Kota Nichinan di bagian selatan prefektur tersebut.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur Kochi, Ehime, Oita, Miyazaki, dan Kagoshima usai gempa terjadi. Layanan pada kereta peluru shinkansen Kyushu dan Nishi Kyushu dihentikan karena gempa tersebut, kata operator. Sempat ada pemberitahuan bahwa tsunami setinggi satu meter diperkirakan akan tiba atau telah tiba di beberapa wilayah pesisir di pulau Kyushu dan Shikoku.
Jepang juga untuk pertama kalinya, mengeluarkan peringatan tentang peningkatan risiko "gempa besar" yang akan terjadi dalam waktu dekat. Peringatan yang dikeluarkan pada Kamis malam waktu setempat, menekankan bahwa tidak berarti gempa besar akan segera terjadi, namun kemungkinannya lebih tinggi dari biasanya.
Berada di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat "Cincin Api" Pasifik, Jepang merupakan salah satu negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia. Negara kepulauan yang dihuni sekitar 125 juta orang ini mengalami sekitar 1.500 guncangan setiap tahun dan menyumbang sekitar 18 persen dari gempa bumi di dunia.
PM Jepang Batalkan Kunjungan ke Asia Tengah
Sementara, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida membatalkan rencana untuk mengunjungi Asia Tengah usai negara tersebut dilanda gempa pekan lalu. Kishida sebelumnya dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin regional setelah pejabat cuaca menandai bahwa risiko gempa bumi besar di pantai Pasifik lebih tinggi dari biasanya, kata penyiar publik NHK.
Kunjungan ke Kazakhstan, Uzbekistan, dan Mongolia awalnya dijadwalkan berlangsung dari Jumat hingga Senin, 9--12 Agustus 2024. Kishida seharusnya melakukan perjalanan ke Kazakhstan pada Jumat, 9 Agustus 2024, diikuti dengan kunjungan ke Uzbekistan sebelum menuju Mongolia untuk menghadiri pertemuan puncak pada Senin, 12 Agustus 2024.
Ditemui di kediaman resmi di Jakarta, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menyebutkan bahwa pembatalan lawatan luar negeri PM Jepang ke Asia Tengah disebabkan peringatan gempa besar yang harus diantisipasi dalam waktu sepekan sejak gempa di Kyushu. Ia menyebut peringatan itu penting agar masyarakat berjaga-jaga.
Sejauh ini, tidak ada evakuasi besar-besaran warga di Miyazaki, hanya penduduk yang tinggal dekat laut mengungsi sementara waktu hingga peringatan itu berakhir. "Saya harap itu tidak terjadi tapi kami lebih baik berjaga-jaga," ucapnya, Jumat, 9 Agustus 2024, di sela pemberian apresiasi untuk Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia.
Advertisement