Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali kehilangan orang andalannya. Kepala staf Archewell Foundation yang baru, Josh Kettler memutuskan mundur jelang beberapa hari perjalanan pasangan Sussex ke Kolombia.
Harry dan Meghan direncanakan terbang ke Kolombia pada Kamis, 15 Agustus 2024, untuk memenuhi undangan Wakil Presiden Kolombia Francia Marquez. Tur ke negara itu akan singgah di Bogota, ibu kota negara, serta Cartagena dan Cali di kawasan Pasifik.
Baca Juga
Terungkap Keinginan Pangeran Harry Pergi dari Keluarga Kerajaan Inggris Sebelum Bertemu Meghan Markle
Pangeran Harry dan Meghan Markle Tidak Diundang ke Acara Natal Keluarga Kerajaan Inggris, Terakhir Hadir 6 Tahun Lalu
Pangeran Harry dan Meghan Markle Konfirmasi Agenda Solo Terpisah Jelang Perilisan Serial Dokumenter Baru
Menurut sumber The Sun, dikutip Selasa (13/8/2024), Kettler baru saja menjabat posisi tersebut tiga bulan terakhir. Ia yang sebelumnya merupakan pekerja humas profesional kedapatan bersama Pangeran Harry dalam kunjungan ke London untuk merayakan 10 tahun Invictus Games.
Advertisement
Dia terpotret saat memasuki Katedral St Paul bersama Duke Sussex untuk upacara yang dihadiri sejumlah figur terkenal, termasuk paman Harry dan saudara laki-laki Putri Diana, Earl Spencer, tetapi tidak dihadiri oleh anggota Keluarga Kerajaan lainnya. Kettler juga merupakan tokoh penting dalam "tur" Meghan dan Harry ke Nigeria selama tiga hari dan mendampingi Harry saat bertemu dengan pejabat pemerintah.
Ditunjuk beberapa bulan yang lalu, Kettler dilaporkan dipekerjakan untuk "membimbingnya (Harry) melalui fase berikutnya," namun telah meninggalkan bangsawan Inggris itu dalam kesulitan sebelum kunjungan internasional yang besar. Diketahui bahwa mundurnya Kettler tidak ada hubungannya dengan perjalanan Meghan dan Harry ke Kolombia. Tapi, masa jabatan Kettler yang singkat menambah panjang daftar orang-orang yang mundur dari yayasan yang didirikan Harry dan Meghan.
Tambah Daftar Pegawai yang Berhenti Bekerja pada Meghan dan Harry
Â
Â
Sebelum Kettler, Bennett Levine, manajer perusahaan TV Sussex Archewell Productions, berhenti lebih dulu pada awal tahun, serta produser nominasi Oscar Ben Browning, yang berhenti sebagai kepala konten internal perusahaan pada Januari 2023. Setidaknya 18Â pegawai tercatat berhenti bekerja pada keluarga Sussex sejak menikah pada 2018, dengan sembilan orang atau lebih telah pergi sejak keduanya pindah ke California pada 2020.
Sementara itu, pasangan Sussex akan 'menikmati kekayaan warisan Kolombia' dalam perjalanan mendatang. Wakil Presiden Marquez meyakini kunjungan Harry dan Meghan akan 'menerangi peran Kolombia sebagai mercusuar budaya dan inovasi'.
Menjelang rencana perjalanan ke Kolombia, Márquez mengatakan, "Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Pangeran Harry dan Meghan, Duke dan Duchess of Sussex, telah dengan baik hati menerima undangan saya untuk mengunjungi negara kita yang indah."
Dalam kunjungan ke beberapa wilayah di Kolombia, mereka dijadwalkan akan berinterasi dengan para pemimpin, generasi muda, dan perempuan yang mewujudkan aspirasi dan suara masyarakat Kolombia yang berkomitmen terhadap kemajuan. Kunjungan mereka terjadi pada saat yang sangat penting, karena mendahului Konferensi Tingkat Menteri Global tentang Pengakhiran Kekerasan Terhadap Anak yang pertama, yang akan diadakan di Kolombia pada November 2024.
Advertisement
Harry Ditinggalkan Orang Kepercayaan
Sebelumnya, Harry juga ditinggalkan oleh orang kepercayaannya yang selama ini membantu mengurusi Invictus Games, program yang menjadi salah satu aset Harry untuk tetap terhubung dengan Inggris dan publik internasional. Mengutip laman news.com.au, Senin (22/7/2024), Dominic Reid memutuskan mundur dari jabatan sebagai Kepala Eksekutif Invictus Games.
Reid sejak awal sudah terlibat dalam pengembangan Invictus Games sehingga perannya tak bisa diremehkan dalam inisiatif yang ditujukan bagi para veteran perang. Harry membagikan pernyataan terkait mundurnya Reid.
Ia mengatakan, "Saya sangat berterima kasih kepada teman saya, Dominic, yang dedikasi dan kepemimpinannya mengubah Invictus Games dari sebuah ide ambisius menjadi sebuah gerakan yang diakui secara internasional."
Pernyataan itu disampaikan setelah ia dikritik habis-habisan karena menerima Pat Tillman Award dari ESPN. Penghargaan itu sejatinya diberikan untuk veteran yang berdampak melalui olahraga. Banyak pihak mengkritik penghargaan itu dengan alasan ada sosok yang lebih berhak menerimanya dari Harry, termasuk ibunda Tillman, Mary.
"Saya terkejut mengapa mereka memiliki seorang individu yang kontroversial dan pemecah belah untuk menerima penghargaan itu," ujarnya kepada Daily Mail.
Lawatan ke Luar Negeri Harry dan Meghan Pancing Emosi Raja Charles II dan Pangeran William
Di sisi lain, kunjungan Harry dan Meghan ke Nigeria dikabarkan mengusik emosi keluarga Kerajaan Inggris. Penulis dan dan ahli kerajaan Tom Quinn mengatakan kepada Mirror bahwa perjalanan pasangan Sussex itu 'mengonfirmasi ketakutan terburuk' yang dipikirkan keluarga Harry.
Ia menyebut kunjungan itu membuat Pangeran William dan Raja Charles III 'benar-benar marah'. "Semua yang Anda harapkan dari kunjungan resmi kerajaan ada di sana – resepsi, kunjungan ke sekolah dan badan amal, hingga tentara yang terluka dan orang cacat," katanya, dikutip dari NY Post, Jumat, 17 Mei 2024. "Charles dikatakan lebih marah dari siapa pun yang pernah melihatnya."
Pasangan Sussex diundang ke Nigeria oleh kepala staf pertahanan negara Afrika Barat tersebut, yakni pejabat militer tertinggi di Nigeria. Sumber di Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan kepada The Daily Mail bahwa Harry dan Meghan 'mengunjungi Nigeria dalam kapasitas pribadi' dan bahwa Pemerintah Inggris tidak terlibat dalam 'mengatur atau memfasilitasi' kegiatan mereka.
Meski begitu, lawatan keduanya sangat identik dengan tipikal tur kerajaan. Salah satunya diundang menghadiri resepsi yang digelar oleh Kepala Staf Pertahanan Nigeria untuk menghormati keluarga militer. Dalam kesempatan itu, keduanya juga sempat berpidato.
"Pidato Meghan dan Harry serta seluruh sikap mereka diatur untuk memberikan kesan bahwa mereka masih bangsawan yang dibayar penuh," kata Quinn, seraya menambahkan bahwa William dan Raja Charles III 'tidak menyukainya sedikit pun'.
Advertisement