Liputan6.com, Jakarta - Sosok Imane Khelif menjadi perhatian publik selama Olimpiade Paris berkat kontroversinya. Petinju Aljazair itu memenangkan medali emas, tapi didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia tahun lalu oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA), setelah ia dilaporkan gagal dalam tes kelayakan gender pada 2023.
Namun usai gelaran itu berakhir, ia tampil di media sosial pribadinya dengan transformasi sebagai perempuan yang "didandani". Meski ia mendapat banyak kritikan, tampaknya tak semuanya beranggapan demikian. Karena sebuah klinik kecantikan telah mentransformasikan dirinya menjadi sosok perempuan "betulan".
Baca Juga
Dalam klip singkat itu, tampak Imane berubah total dari sosok yang seperti laki-laki kemudian didandani dengan makeup tebal. Alisnya tertata rapi, begitu juga dengan bulu matanya yang lebih tebal. Imane juga memakai lipstik dan rambutnya ditata bergelombang.
Advertisement
"Kecantikan untuk juara kami @imane_khelif_10 ❤️ oleh @beauty.code.officiel ❤️Untuk meraih medalinya, ia tak punya waktu terbuang sia-sia di salon kecantikan atau berbelanja. Dia tidak pernah merasa perlu untuk mematuhi standar-standar tersebut untuk membuktikan keberadaannya," tulis akun beauty.code.officiel yang menyematkan media sosial Instagram @imane_khelif_10.
Tampak membela Imane dengan tuduhan transgender dari berbagai pihak termasuk JK Rowling dan Elon Musk, akun tersebut mengatakan, "Imane bisa menjadi feminin dan anggun kapan pun dia mau, tapi di atas ring, dia tidak membutuhkan dekorasi atau sepatu hak tinggi. Anda hanya perlu strategi, kekuatan, dan pukulan, yang merupakan inti dari kepribadiannya."
Buat Tuntutan Hukum Setelah Dirundung di Media Sosial
Unggahan tersebut juga menyinggung tentang bagaimana Imane telah membuat atlet perempuan menangis di atas ring. "Wanita Italia ini telah menunjukkan kepada kita bahwa bahkan mereka yang menangis di halaman sekolah, mereka yang menciptakan kebohongan untuk mencuri makanan orang lain, bisa saja berakhir di atas ring,"
Mengutip dari laman BBC, Sabtu (17/8/2024), sebelumnya diberitakan bahwa JK Rowling dan Elon Musk menuding Imane sebagai seorang transgender. Petinju Imane Khelif telah mengajukan gugatan hukum atas dugaan perundungan siber selama Olimpiade Paris 2024, yang kabarnya melibatkan penulis JK Rowling dan pemilik X Elon Musk.
Petinju Aljazair itu memenangkan medali emas di Paris, meskipun didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia tahun lalu oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA). Sebelumnya, ia dilaporkan gagal dalam tes kelayakan gender pada 2023.
Namun, Komite Olimpiade Internasional dengan tegas membela hak Khelif untuk bertanding dan memutuskan bahwa ia memenuhi syarat. Pengacaranya Nabil Boudi mengatakan kepada Variety pada hari Selasa bahwa Musk dan Rowling akan disebutkan dalam gugatan tersebut, menyusul komentar yang mereka buat di media sosial.
Advertisement
Kontroversi yang Jadi Perdebatan
Keikutsertaan Khelif banyak dibicarakan secara daring, setelah petinju Italia Angela Carini meninggalkan pertandingan Olimpiade melawannya setelah 46 detik. Kantor kejaksaan umum Paris mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Rabu bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan perundungan siber, menyusul pengaduan dari Khelif.
Namun, seorang blogger hukum terkemuka Prancis menulis di X bahwa kecil kemungkinan Musk atau Rowling akan menghadapi tuntutan hukum, karena hukum pidana Prancis tidak berlaku untuk tindakan yang dilakukan di luar Prancis terhadap warga negara asing. Namun, jaksa penuntut dapat mengajukan tuntutan terhadap mereka yang mengirim pesan di tanah Prancis.
Khelif, bersama dengan Lin Yu-ting dari Taiwan, diizinkan untuk bertanding dalam tinju wanita di Paris, setelah didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Wanita tahun lalu karena gagal memenuhi kriteria kelayakan. Namun, IOC mengambil pandangan yang berbeda, dengan tegas membela kedua petinju tersebut.
"Ini adalah masalah keadilan: wanita harus diizinkan untuk ambil bagian dalam kompetisi wanita. Dan keduanya adalah wanita," sebut presiden IOC Thomas Bach.
Momen Imane Jadi Juara
Nama Imane Khelif mendadak jadi pembahasan dan bikin heboh setelah atlet berusia 25 tahun tersebut tampil di kelas 66kg dalam cabang olahraga tinju wanita.
Melansir AP, Jumat, 2 Agustus 2024, dalam laga perdana di Olimpiade 2024, Kamis, 1 Agustus 2024, waktu setempat, Khelif berhadapan dengan petinju Italia Angela Carini. Saat pertarungan baru berjalan 46 detik, Carini memilih mundur. Jangkauan tangan Khelif yang lebih panjang memberinya keunggulan.
Keduanya sama-sama lincah, tapi beberapa pukulan Khelif terlihat mengenai bagian kepala Carini. Sekitar 30 detik setelah laga dimulai, Carini meminta waktu untuk kembali ke sudutnya demi membetulkan pelindung kepala dengan dibantu pelatihnya.
Setelah pertarungan berlanjut, sebuah pukulan dari petinju asal Aljazair itu mengenai wajah Carini. Meski tak terjatuh, Carini mengangkat tangan kiri sebagai kode meminta waktu kembali ke sudut. Tak lama kemudian Carini dinyatakan kalah karena menyerah.
Wasit kemudian memanggil kedua petinju kembali ke tengah ring guna mengangkat tangan sang pemenang. Setelah Khelif dinyatakan menang, Carini berlutut dan menangis. Khelif sempat menghampirinya dan menepuk pundak Carini. Usai pertandingan, Carini mengaku mundur karena merasakan sakit luar biasa di hidungnya.
Advertisement