Sukses

Meghan Markle dan Pangeran Harry Terancam Kehilangan Gelar Kerajaan, Putusannya Bakal Dibahas Raja Charles III

Jika Harry kehilangan gelar Pangeran, itu berarti Archie dan Lilibet juga dapat kehilangan gelar kerajaan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Gelar kerajaan Pangeran Harry dan Meghan Markle terancam dicopot. Isu tersebut akan dibahas minggu ini saat Raja Charless III berkumpul bersama keluarga Kerajaan Inggris di Balmoral untuk liburan musim panas tahunan mereka.

Menurut seorang sumber yang mengatakan pada Express.co.uk, dikutip Senin, 19 Agustus 2024, satu pokok bahasan dalam acara yang dijuluki "pertemuan puncak keluarga kerajaan" adalah Duke dan Duchess of Sussex. Ini juga tentang bagaimana pasangan itu akan menyesuaikan diri dengan keluarga Kerajaan Inggris dalam dekade-dekade berikutnya.

"Yang tidak disadari orang adalah pertemuan Balmoral bukan sekadar liburan musim panas. Keluarga juga berpartisipasi dalam pertemuan yang telah diatur sebelumnya di mana mereka membahas posisi keluarga saat ini dan bagaimana mereka dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk masa depan," kata sumber tersebut.

Ia menyambung, "Tahun lalu, (pertemuan membahas) lebih banyak tentang menghormati mendiang Ratu karena ini adalah pertama kalinya Raja jadi tuan rumah pertemuan tersebut sejak kematiannya. Tapi ini akan jadi tentang bagaimana keluarga dapat melangkah maju tanpa Sussex."

"Tidak hanya tur (ala kerajaan) Harry dan Meghan, serta perjalanan ke Kanada, tapi juga gelar dan gelar bangsawan mereka akan jadi bahan diskusi," sumber itu menyebut. Duke dan Duchess of Sussex, yang melakukan tur semi-kerajaan ke Kolombia Kamis, 15 Agustus 2024, diberi gelar kerajaan oleh mendiang Ratu Elizabeth II di hari pernikahan mereka pada 19 Mei 2018.

Gelar resmi Pangeran Harry adalah Duke of Sussex, Earl of Dumbarton, dan Baron Kilkeel. Ia juga diangkat jadi Knight Commander of the Royal Victorian Order (KCVO) oleh Ratu Elizabeth II pada Juni 2015. Sedangkan gelar resmi Meghan Markle adalah Duchess of Sussex, Countess of Dumbarton, dan Baroness Kilkeel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pangeran Harry dan Meghan Markle Tidak Lagi Bergelar Yang Mulia

Pangeran Harry dan Meghan Markle telah diminta untuk tidak lagi menggunakan gelar HRH (Yang Mulia) yang tampaknya telah memicu pemberontakan mereka terhadap keluarga Kerajaan Inggris. Sumber tersebut menambahkan, meski Raja Charles III dapat dengan mudah mencabut gelar "anugerah" dari keluarga Sussex, misalnya Pangeran, ceritanya akan berbeda jika menyangkut gelar bangsawan.

"Mungkin akan ada gugatan jika gelar bangsawan dicabut, jadi ini adalah sesuatu yang perlu ditangani dengan sangat hati-hati," kata sumber tersebut.

"Gelar Pangeran dan HRH merupakan hadiah dari penguasa dan dapat dicabut dengan mudah, tapi gelar Duke, Earl, dan Baroni Harry harus dicabut melalui Undang-Undang Parlemen yang dapat menimbulkan banyak masalah yang tidak perlu dan perhatian media yang tidak diinginkan."

Sumber tersebut menambahkan bahwa jika Harry kehilangan gelar Pangeran, itu berarti Archie dan Lilibet juga dapat kehilangan gelar mereka. Tapi, anak-anak akan dapat menggunakan gelar Dumbarton, sementara orangtua mereka akan dikenal hanya sebagai keluarga Sussex.

3 dari 4 halaman

Ada Diskusi Berlanjutan, tapi Belum Diputuskan

Sumber itu mengatakan, "Sulit untuk mengatasinya karena Raja sangat peduli dengan cucu-cucunya. Telah ada diskusi berkelanjutan seputar masalah ini, tapi belum ada keputusan yang diambil. Ini adalah sesuatu yang diharapkan akan diselesaikan selama pembicaraan antara Raja dan bangsawan senior lain musim panas ini."

Sementara itu, kunjungan Harry dan Meghan ke Kolombia sejak Kamis, 15 Agustus 2024, waktu setempat, berdampak pada pelipatgandaan pengamanan. Sejumlah upaya antisipatif disiapkan, terlebih Wakil Presiden Kolombia Francia Marquez yang mengundang pasangan Sussex pernah jadi sasaran percobaan pembunuhan pada 2019.

Mengutip Hello Magazine, Minggu, 18 Agustus 2024, lewat sederet foto terungkap bahwa petugas keamanan mengelilingi Wapres Kolombia dan pasangan Sussex saat mereka menanam pohon di sekola La Giralda di Bogota. Seorang petugas keamanan memegang perisai anti-peluru di atas kepala Harry.

MailOnline melaporkan bahwa di setiap acara, anggota staf akan keluar dari mobil di depan pasangan itu sambil memegang perisai yang dikenal sebagai tas balistik untuk melindungi mereka. Perangkat tersebut terlihat dalam foto saat Meghan dan Harry berpose bersama anak-anak sekolah dan guru mereka. Perisai tersebut juga digunakan untuk melindungi Francia Marquez.

4 dari 4 halaman

Tanggung Biaya Keamanan Sendiri

MailOnline juga menerbitkan foto yang memperlihatkan anggota polisi militer bersenjata berdiri di luar sekolah dengan anjing penjaga menjelang kedatangan pasangan tersebut. Salah satu perusahaan yang menjual perangkat tersebut menggambarkannya sebagai alat yang memberikan "pengamanan dan perlindungan jarak dekat dengan kemampuan untuk membawa dan dengan cepat menerapkan perlindungan, untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka lindungi."

"Dirancang khusus agar tahan lama dan mudah dibawa namun tetap tersembunyi hingga diperlukan untuk penyebaran cepat. Tas ini menawarkan ruang penyimpanan yang memadai untuk dokumen dan barang penting dengan saku internal untuk memungkinkan peningkatan perlindungan senapan jika diperlukan."

Sejak mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris dan menempati rumah sendiri di California, Meghan dan Harry harus menanggung biaya keamanan mereka sendiri. Forbes mencatat bahwa biaya keamanan tahunan yang harus dibayar mereka bisa mencapai 2--3 juta dolar AS (sekitar Rp31 miliar--Rp47 miliar).

Meghan dan Harry dikabarkan akan menggunakan kombinasi penjaga dan perangkat elektronik untuk menjaga rumah mereka di Montecito. Dalam film dokumenter Netflix Harry & Meghan, pasangan itu mengungkapkan bahwa mereka memiliki anggota tim keamanan yang tersebar di sekitar rumah mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini