Zara Tarik Kaus Anak Bergambar Stroberi, Dituding Mengandung Pesan Seksual

Ketidaksetujuan Wilson terhadap penggunaan buah itu kemungkinan besar berakar pada arti lain kata 'snack' di kalangan Gen Z. Menurut bahasa gaul, snack mengacu pada daya tarik fisik seseorang.

Namun, komplain Wilson ditanggapi pro kontra oleh warganet. Sebagian yang mendukungnya menuliskan, "Aku bersamamu, itu sugestif."

Namun, mereka yang tidak sepakat menilai Wilson berlebihan. "Itu hanya stroberi! Pikiranmu membawanya ke selokan," kata seorang kritikus, membela Zara dari kritik pedas Wilson.

Meski begitu, Wilson bersikukuh pada pendiriannya bahwa kaus tersebut menyampaikan pesan yang salah. "Saya menerima banyak komentar negatif dari orang lain yang mengklaim bahwa anak-anak tidak akan melihat dampak buruk dari kaus ini, dan itu benar. Saya harap, tidak ada anak yang akan melihatnya," tulisnya dalam pesan kepada The Post.

"Saya lebih khawatir terhadap orang-orang di luar sana yang sudah mempunyai ketertarikan pada anak di bawah umur dan apa yang mereka pikirkan ketika melihat hal itu tertulis pada mereka."

Wilson juga membalas para pengeritiknya yang menuduhnya sebagai sumber masalahnya, dan bukan Zara. "Saya yakin masalahnya ada di masyarakat [tempat] saya membesarkan anak-anak saya, di mana saya merasa harus melindungi mereka dengan cara apa pun karena saya tidak merasa seperti anak-anak saya aman, terutama di tempat saya tinggal di London," katanya lagi.

Wilson mengapresiasi Zara karena menarik kaus itu. Ia juga menjelaskan bahwa itu 'bukan permintaan pribadi dari saya, tapi saya senang mereka melakukannya.'

"Kalau hanya stroberi saja, tidak apa-apa," lanjutnya. "Kata-kata itu sama sekali tidak perlu dan tidak pantas."

Di sisi lain, Zara bukan kali ini saja menuai kecaman publik secara luas. Pada Desember 2023, perusahaan yang berbasis di Spanyol itu meluncurkan kampanye iklan yang menampilkan gambar manekin yang dibungkus dengan kain putih. Warganet menuding visual itu menyindir pembantaian di Jalur Gaza. Zara segera menarik promosinya.

Kontroversi serupa juga pernah menimpa Balenciaga lewat iklan yang menampilkan seorang anak kecil yang membawa boneka. Pasalnya, boneka itu tampil dengan pakaian seksual BDSM. 

Ada dua foto yang dikritik, yakni saat anak perempuan itu berdiri di atas sofa sambil membawa boneka beruang. Namun, dua beruang itu memakai pakaian yang bernuansa BDSM. Kontroversi bertambah parah ketika foto lain menampilkan dokumen putusan Mahkamah Agung AS terkait pornografi anak.

Pada permintaan yang ekstensif, Balenciaga berkata pihak mereka mengecam kekerasan pada anak. Iklan yang kontroversi itu dinilai karena ada kesalahan dari pihak Balenciaga. Terkait boneka BDSM, Balenciaga mengakui ada kegagalan dalam memvalidasi foto tersebut sebelum dirilis.

"Ini adalah pilihan buruk oleh Balenciaga, ditambah dengan kegagalan memeriksa dan memvalidasi foto-foto tersebut. Tanggung jawab ini berada di pihak Balenciaga sendiri," tulis Balenciaga melalui Instagram, Selasa, 29 November 2022.

Terkait tampilan putusan MA terkait pornografi anak, Balenciaga mengaku gambar-gambar tersebut berasal dari pihak ketiga. Balenciaga berkata kemungkinan foto putusan MA itu berasal dari acara TV bertema hukum. Balenciaga mengaku tidak menyetujui kehadiran dokumen-dokumen tersebut dan mengirim komplain kepada pihak ketiga tersebut.