Sukses

Lambang Garuda Biru Peringatan Darurat yang Sedang Viral Diyakini Berasal dari Video Lama di Youtube

Laman narasi.tv menjelaskan bahwa poster Garuda Biru bertuliskan "Peringatan Darurat" tersebut merupakan penggalan dari sebuah video yang diunggah oleh akun YouTube EAS Indonesia Concept pada 22 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Warganet Indonesia sedang ramai mengunggah gambar lambang Burung Garuda dengan latar belakangan berwarna biru tua atau Garuda Biru bertuliskan 'Peringatan Darurat'  Unggahan ini menjadi trending topic di platform X atau Twitter dengan Peringatan Darurat. Unggahan yang sama juga dibagikan sejumlah warganet via Instagram Stories.

Gerakan massal tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024). Respons ini mencuat setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati revisi Undang-Undang Pilkada yang menganulir putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang menetapkan syarat baru dalam pengajuan calon kepala daerah.

Gambar garuda biru ini diyakini pertama kali dibagikan oleh beberapa akun kolaborasi, termasuk @najwashihab, @narasinewsroom, @matanajwa, dan @narasi.tv di Instagram. Laman narasi.tv menjelaskan bahwa poster bertuliskan "Peringatan Darurat" tersebut merupakan penggalan dari sebuah video lama yang diunggah oleh akun YouTube EAS Indonesia Concept pada 22 Oktober 2022 lalu.

EAS Indonesia Concept merupakan sebuah akun YouTube yang membuat video dengan konsep The Emergency Alert System (EAS) versi Indonesia.EAS sendiri merupakan sistem peringatan kedaruratan nasional Amerika yang didesain untuk menyebarkan pesan darurat di tengah siaran televisi dan radio.

Dalam unggahan-unggahannya, akun EAS Indonesia Concept menggunakan metode EAS untuk membuat video horor fiktif yang dikenal sebagai analog horor. Di video yang menampilkan gamnar garuda biru tersebut terlihat tulisan peringatan darurat dengan latar biru dan gambar garuda disertai dengan alarm morse dan musik yang terkesan menyeramkan.

Konsep dari video singkat itu pun tampak seperti tayangan siaran TV nasional yairtu TVRI yang menggambarkan gaya video lawas tahun 1991. Isi dari video itu sendiri adalah sebuah karya fiktif menceritakan tentang peringatan darurat untuk warga sipil Indonesia tentang adanya aktivitas anomali yang dideteksi oleh pemerintah.

 

2 dari 4 halaman

Kisah Fiktif yang Unik

Anomali yang diberikan kode ANM-021 tersebut dinamai MESEM yang digambarkan sebagai entitas yang tidak punya rambut, hidung dan mulut tapi memiliki badan manusia. Anomali seram tersebut disebutkan hanya memiliki mata tertutup dan bisa menirukan suara makhluk hidup. Disebutkan kalau sang mahluk bisa membunuh dengan cara mengambil kepala korban. Warga pun dihimbau untuk berada di dalam rumah.

Gaya narasi yang ambigu dengan kisah yang menarik ini menjadi sebuah hiburan belaka dan sebuah kisah fiktif yang unik.  Video itu tidak memiliki arti yang pasti, hanya sebuah hiburan semata dengan tema analog horor Indonesia.

Yang cukup menggelitik adalah komentar seorang warganet,” "Foto-foto yang viral itu doksil nya di video ini, ini yang awal cuma konten buatan untuk hiburan doang kini jadi relevan buat sekarang. Eh itu di akhir pas banget ada nama Joko wkwkwk “. Sampai berita ini ditulis, video itu sudah ditonton lebih dari 248 ribu kali di Youtube.

Sejumlah artis Tanah Air juga mengunggah gambar Garuda Pancasila berwarna biru tua disertai tajuk Peringatan Darurat. Konten Peringatan Darurat viral tak lama setelah DPR RI sepakat mengabaikan putusan MK terkait syarat usia peserta Pilkada 2024.

Salah satunya adalah Wanda Hamidah. Ia bahkan mengumumkan keluar dari Partai Golkar. Pengumuman ini disampaikan di akun Instagram terverifikasi, Rabu, 21 Agustus 2024.

3 dari 4 halaman

Dukung Garuda Biru, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar

Wanda Hamidah mengonfirmasi keluar dari Partai Golkar sembari mengunggah peringatan darurat berlatar biru, bergambar garuda. Unggahan ini viral setelah DPR RI mengabaikan putusan MK terkait syarat usia calon peserta Pilkada 2024.

"I'm out from Golkar, i don't wanna be in a wrong side of history (Saya keluar dari Golkar, saya tidak ingin berada di sisi sejarah yang salah),” tulis Wanda menyertai unggahan bertajuk 'Peringatan Darurat'.  Setelahnya, bintang film Imperfect dan Paku Tanah Jawa menjelaskan alasan keluar dari Partai Golkar. Wanda terlalu cinta Indonesia. Baginya, Indonesia tidak untuk dijual.

"I love my country too much. Indonesia is not for sale (Saya sangat mencintai negara saya. Indonesia tidak untuk dijual). Panjang umur perlawanan," ia mengakhiri seraya menyematkan emotikon Sang Merah Putih.

Melansir kanal Showbiz Liputan6.com, unggahan Peringatan Darurat menyala di medsos beberapa jam setelah Badan Legislatif (Baleg) DPR RI sepakat bahwa batas usia calon kepala daerah merujuk pada putusan Mahkamah Agung (MA), bukan MK.

Kesepakatan ini tercetus dalam rapat dengan DPD dan Pemerintah yang membahas Revisi UU Pilkada di Jakarta, hari ini. Wakil Ketua Baleg, Achmad Baidowi, mengklaim mayoritas fraksi sepakat merujuk putusan MA mengenai syarat batas usia.

4 dari 4 halaman

Dukungan Warganet pada Garuda Biru

Publik lantas menyimpulkan, Baleg sengaja mengabaikan putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 yang menyebut seseorang bisa mencalonkan diri untuk maju Pilkada bila berusia 30 tahun saat penetapan. Di sinilah, ingar bingar terjadi. Keputusan Wanda Hamidah hengkang dari Golkar didukung warganet Tanah Air.

"Thank you Wanda Hamidah,” cetus Joko Anwar di Twitter, sembari mencuit ulang unggahan yang mengabarkan sang artis keluar dari Golkar. "Lawan!!!” cetus mantan atlet tenis, Yayuk Basuki di Instagram.

"Salam hormat Mbak Wanda,” selebgram Dicky Senda menyahut. Rizky Inggar pun mengirimkan emotikon hati untuk keputusan Wanda Hamidah.

Aktor dan komika Pandji Pragiwaksono yang kini tinggal di New York juga ikut barisan seniman yang menggemakan “peringatan darurat” sepanjang hari ini. Menilik akun Twitter-nya, ia membeberkan alasan turut menyalakan sinyal darurat setelah putusan MK menjadi isu nasional pekan ini.

"Yang bilang: Eh kenapa lo ikut2an? Itu kan pilihan elo. Mending tutup mulut. Kita butuh sebanyak2nya pasukan. Orang mau merapatkan barisan kok malah didorong menjauh? Mau menangin Bangsa atau mau menangin ego?" cuit Pandji Pragiwaksono.