Sukses

Gaya Para Selebriti Ikut Demo Kawal Putusan MK di Gedung DPR, Reza Rahadian sampai Joko Anwar Kompak Pakai Outfit Hitam

Sejumlah selebritas yang ikut dalam aksi demo kawal putusan MK di gedung DPR antara lain, Reza Rahadian, Ibnu Jamil, Ananda Badudu, Kunto Aji, Abdel Achrian, Abdur Arsyad, Arie Kriting, Andovi da lopez, Bintang Emon, hingga sutradara Joko Anwar.

Liputan6.com, Jakarta - Massa melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (22/8/2024), untuk menngawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan menolak revisi Undang-Undang Pilkada yang dilakukan oleh DPR. Tidak hanya diikuti oleh mahasiswa, buruh, dan berbagai organisasi masyarakat, sejumlah artis atau selebriti Indonesia juga ikut turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Dilihat dari siaran langsung di TV dan berbagai akun media sosial, sejumlah selebritas termasukl beberapa orang komika yang ikut dalam aksi demo antara lain, Reza Rahadian, Ibnu Jamil, Ananda Badudu, Kunto Aji, Abdel Achrian, Abdur Arsyad, Arie Kriting, Andovi da lopez, Bintang Emon, hingga sutradara Joko Anwar.

Mereka semua sepertinya kompak memakai outfit atau baju hitam dan sebagian besar mengenakan kaus, termasuk Reza Rahadian. Aktor papan atas Indonesia ini mengenakan kaus tangan pendek, celana panjang jeans biru dan topi hitam. Ia pun berbaur dengan massa lainnya sebagai bentuk solidaritas terhadap gerakan yang menuntut DPR untuk tidak mengubah Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 60/PUU-XXII/2024.

Dilihat daru akun Instagram @lambe_turah, Kamis, ada Arie Kriting yang memakai jaket dan kaus hitam. Dia menilai, stand up komedian perlu turun tangan karena ada ketidakberesan di dalam pembahasan Undang-Undang atau UU Pilkada.

"Karena sudah terlalu blak-blakan, inkonsistensi sudah terlalu blak-blakan. Jadi kita berharap pemerintah dan wakil rakyat kita bisa melihat bahwa rakyat masih ada untuk berjuang bersama-sama,” ucapnya, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

Sementara itu, sutradara Joko Anwar mengenakan kemeja hitam yang kancingnya dibiarkan terbuka dan kaus putih. Lalu komedian Abdur Arsyad terlihat mengenakan kaus, kacamata dan topi hitam.

Selain memuji aksi para selebritas yang mengikuti demo, sejumlah warganet juga mempertanyakan beberapa artis seperti Raffi Ahmad dan Kiky Saputri yang tidak terlihat dalam momen tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Pertanyakan Raffi Ahmad dan Kiky Saputri

"Raffi ahmad sibuk promosiin yang maju di pilkada🤡," komentar seorang warganet.

"@kikysaputrii gak ikutan kah? 🔥,” tanya warganet lain.

"Dia kan satu podcast sama anak si anu . Ga bakal berani,” kata warganet yang lain menyindir Kiky.

Tak hanya turun langsung ke jalan, sjeumlah artis juga memberi dukungan lewat media sosial. Salah satunya adalah Duta Sheila on 7. Ia mengunggah potret Garuda Pancasila membiru disertai tajuk: Peringatan Darurat.

Bersama Peringatan Darurat, Duta Sheila on 7 memohon perlindungan Allah sebagai satu-satunya tempat aman dalam situasi politik yang tak menentu. Warganet pun menyebarluaskan unggahan Duta.

"Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nasiir (Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami),” cuit vokalis Sheila on 7 itu bersama tanda Peringatan Darurat di akun Instagramnya, Kamis.

Duta Sheila on 7 menyertakan emotikon tangan menengadah, tunjuk jari, menjura, simbol turut mendoakan setelah DPR mengabaikan putusan MK. Sejumlah warganet menyambut hangat unggahan Duta. Mereka kaget Duta yang selama ini dikenal jarang ngomong politik mendadak menyuarakan keresahan atas situasi Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Massa Masih Berdatangan ke Gedung DPR

"Duta yg jarang ngomong politik tiba-tiba bersuara berarti negara sedang tidak baik2 saja,” komentar seorang warganbet  "Ketika Duta SO7 posting politik. Maka negara ini sedang tidak baik-baik saja,” kata warganet lain.

Sampai berita ini diturunkan, massa terus berdatangan ke depan DPR/MPR RI untuk ikut menyampaikan aspirasi mereka. "Masuk gorong-gorong pake simpati, masuk istana pake relasi," tulis salah satu poster yang dibawa massa aksi di DPR/MPR RI, Jakarta.

Sementara itu, Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda mengesahkan Revisi Undang-undang (UU) Pilkada menjadi UU batal digelar. Rapat sedianya dijadwalkan pukul 09.30 WIB, namun dibatalkan usai diskors. Sufmi Dasco selaku pimpinan rapat beralasan karena tidak kuorom.

"Sehubungan dengan belum terpenuhinya syarat paripurna, maka sesuai dengan Pasal 281 ayat 3 penundaan dilakukan paling lama dalam waktu 30 menit. Apakah dapat disetujui?,” tanya Dasco di ruang rapat paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, mengutip kanal News Liputan6.com.

Rapat pun diskors dan ditunda selama 30 menit. Namun usai 30 menit, peserta rapat tak kunjung memenuhi syarat tata tertib pengambilan keputusan. Maka dari itu Sufmi Dasco memutuskan untuk melakukan penundaan.

4 dari 4 halaman

Rapat Akhirnya Ditunda

"Sesuai tata tertib yang ada di DPR dalam rapat pengambilan keputusan diskors 30 menit dan sesuai aturan rapat tidak bisa dilanjutkan maka secara otomatis tidak bisa dilaksanakan,” Dasco menanandasi.  Kabarnya, rapat akan dilangsungkan pada Jumat pagi besok.

Ketua DPR RI Puan Maharani tak hadir dalam rapat paripurna dengan agenda tunggal pengesahan Rancangan Undang-Undang atau RUU Pilkada. Menjelang rapat di mulai yakni pukul 9.30 WIB yang hadir dalam di ruang rapat hanya Wakil Ketua Sufmi Dasco, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rachmat Gobel. Rapat pun yang mulanya akan berlangsung, harus ditunda lantaran persyaratan korum rapat belum terpenuhin.

Dasco akhirnya yang memimpin rapat meminta waktu 30 menit untuk menunggu agar rapat memenuhi korum. Tak hanya Puan, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pun tak terlihat hadir.

Saat dikonfirmasi ke Anggota DPR RI Fraksi PDIP Putra Nababan soal keberadaan Puan, dia mengaku tak mengetahuinya. "Saya engga tahu," kata Putra Nababan, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.