Sukses

Pangeran William Anggap Meghan Markle Mencuri Pangeran Harry yang Dicintainya

Pangeran William disebut telah menyuarakan keberatan pada Pangeran Harry sebelum bertunangan dengan Meghan Markle.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry dinilai tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Di tengah perpecahan kakak adik itu, sebuah buku mengklaim Pangeran Wales bahkan "tidak suka" pada adik iparnya, Meghan Markle, sejak awal.

Melansir Mirror, Kamis, 22 Agustus 2024, mantan koresponden BBC Royal Jennie Bond mengatakan pada OK!, "William tampak sangat sendirian, khususnya tahun ini. (Ia) memikul tanggung jawab sebagai seorang putra yang ayahnya menderita kanker, seorang suami yang merawat istrinya yang juga berjuang melawan kanker, seorang ayah dari tiga anak, dan tidak memiliki saudara laki-laki atau ibu untuk dimintai sedikit perhatian."

William diduga telah memberi tahu seorang teman bahwa ia mengira Meghan Markle memiliki "agenda". Calon Raja Inggris itu merasa "terluka" dan "dikhianati" oleh perpecahan antara Meghan dan istrinya, Kate Middleton, yang telah mencemaskan "sejak awal."

Buku karya Robert Lacey berjudul "Battle of the Brothers," mengklaim William mengatakan bahwa ia merasa Meghan "mencuri saudara laki-laki yang ia cintai." Ia juga percaya bahwa mantan aktris itu tidak mengerti sistem dalam kerajaan.

Lacey mengutip seorang pejabat istana Kensington yang mengatakan, "Meghan menggambarkan dirinya sebagai korban, tapi ia adalah pengganggu. Orang-orang merasa ditindas olehnya. Mereka mengira ia seorang narsisis dan sosiopat yang tidak waras."

Penulis juga mengungkap bahwa ia percaya, Pangeran William telah menyuarakan keberatan pada Pangeran Harry sebelum pertunangan pasangan Sussex. Ia menganggap semua itu berjalan "terlalu cepat," membuat Meghan Markle tidak sepenuhnya memahami sistem kompleks Kerajaan Inggris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jembatan Damai Dianggap Putus

Baru-baru ini, Pangeran Harry dan Meghan Markle dianggap telah menghancurkan seluruh harapan berdamai dengan keluarga Kerajaan Inggris akibat kunjungan mereka ke Kolombia. Duke dan Duchess of Sussex melakukan perjalanan ke negara Amerika Selatan tersebut setelah diundang Wakil Presiden Francia Marquez.

Pasangan tersebut bertemu penduduk setempat selama perjalanan dan mengunjungi sebuah festival musik. Sementara Harry dan Meghan gembira dengan perjalanan mereka, pakar kerajaan Tom Quinn menyatakan bahwa keluarga kerajaan jauh dari "berkenan."

Ia yakin, kunjungan ke Kolombia akan memupuskan harapan rekonsiliasi dengan orang-orang, seperti Pangeran William dan Kate Middleton. Berbicara secara eksklusif pada The Mirror US, dikutip Selasa, 20 Agustus 2024, Quinn berkata, "Menjalani 'tur kerajaan palsu' membuat peluang rekonsiliasi antara Harry dan keluarganya semakin jauh."

"Bahkan, Raja Charles dan Pangeran William melihat tur tersebut sebagai tindakan menentang protokol kerajaan dan melukai perasaan keluarga," ia menambahkan. Pakar kerajaan tersebut menyatakan, William dan ayahnya marah mendapati tur tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Tur Palsu Pasangan Sussex

Quinn mengklaim, "Kemarahan tidak tertahankan jadi perasaan dominan di antara para bangsawan senior dalam menghadapi tur kerajaan palsu Harry dan Meghan. Masalah praktis bagi Raja Charles dan Pangeran William adalah bagaimana mereka harus bereaksi, jika tidak ada risiko bahwa hal itu akan memperburuk keadaan."

"William ingin mengeluarkan pernyataan yang mengingatkan semua orang bahwa tur Meghan dan Harry di Kolombia sama sekali tidak disetujui secara resmi, tapi ayahnya, Raja Charles, teguh dalam keyakinannya bahwa diam adalah respons terbaik," sebut pakar kerajaan itu.

Ia menyebut, tim komunikasi kerajaan "pasti akan setuju dengannya." Ia melanjutkan, "Raja Charles dan Pangeran William tidak dapat menghentikan tur (Meghan dan Harry), tapi mereka marah karena setelah melepas peran sebagai bangsawan bekerja, Meghan dan Harry sekali lagi melanggar kesepakatan dan mencoba menguangkan gelar kerajaan mereka."

"Berperan sebagai bangsawan kini dilihat pasangan tersebut sebagai jaring pengaman mereka," sebut dia. "Jika semua cara gagal, mereka setidaknya dapat berperan sebagai 'bangsawan seutuhnya.' Seperti yang telah disadari pasangan tersebut, berperan sebagai bangsawan jauh lebih mudah daripada meniti karier di dunia bisnis dan hiburan."

4 dari 4 halaman

Gelar Kerajaan Pangeran Harry dan Meghan Markle Terancam Dicopot

Sebelumnya dilaporkan bahwa gelar kerajaan pasangan Sussex terancam dicopot. Isu tersebut akan dibahas minggu ini saat Raja Charless III berkumpul bersama keluarga Kerajaan Inggris di Balmoral untuk liburan musim panas tahunan mereka.

Menurut seorang sumber yang mengatakan pada Express.co.uk, dikutip Senin, 19 Agustus 2024, satu pokok bahasan dalam acara yang dijuluki "pertemuan puncak keluarga kerajaan" adalah Duke dan Duchess of Sussex. Ini juga tentang bagaimana pasangan itu akan menyesuaikan diri dengan keluarga Kerajaan Inggris dalam dekade-dekade berikutnya.

Duke dan Duchess of Sussex, yang melakukan tur semi-kerajaan ke Kolombia Kamis, 15 Agustus 2024, diberi gelar kerajaan oleh mendiang Ratu Elizabeth II di hari pernikahan mereka pada 19 Mei 2018. Gelar resmi Pangeran Harry adalah Duke of Sussex, Earl of Dumbarton, dan Baron Kilkeel.

Ia juga diangkat jadi Knight Commander of the Royal Victorian Order (KCVO) oleh Ratu Elizabeth II pada Juni 2015. Sedangkan, gelar resmi Meghan Markle adalah Duchess of Sussex, Countess of Dumbarton, dan Baroness Kilkeel.

Sumber tersebut menambahkan, jika Harry kehilangan gelar Pangeran, itu berarti Archie dan Lilibet juga dapat kehilangan gelar mereka. Tapi, anak-anak akan dapat menggunakan gelar Dumbarton, sementara orangtua mereka akan dikenal hanya sebagai keluarga Sussex.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.