Sukses

Kunto Aji Jadi Penumpang Pesawat Garuda Indonesia yang Gagal Terbang: Nyawa Gw Baru Aja Diselamatkan

Pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Kunto Aji gagal terbang karena diduga mengalami masalah teknis pada tangki bahan bakar.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Kunto Aji jadi salah satu dari 135 penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Pekanbaru yang gagal terbang di Bandara Internasional Seokarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (24/8/2024). Insiden itu diduga disebabkan masalah teknis pada tangki bahan bakar.

Di video berdurasi 27 detik yang dibagikan pelantun lagu Mercusuar itu di akun X-nya, dulunya Twitter, tampak cairan, yang diduga sebagai avtur, bocor dari sayap pesawat. "Nyawa gw baru aja diselamatkan. Alhamdulillah masih ada umur, ketahuan, puter balik ga jadi terbang. Serem banget ini," ungkap Kunto.

Ia melanjutkan cuitan dengan berbagi tangkapan layar memuat informasi bahwa bahan bakar pesawat disimpan di bagian sayap. "Masih dikasi umur, Alhamdulillah 🙏🏼," sebut Kunto, seraya menambahkan bahwa tubuhnya lemas dihadapkan dengan peristiwa tersebut.

Tweet Kunto direspons sejumlah warganet, termasuk pengamat penerbangan Alvin Lie. Ia berkomentar, "Menyimak dari video tersebut, kemungkinan terjadi kerusakan pada Vent Valve (Katup Ventilasi Tank Bahan Bakar). Info yang saya dapat, pesawat sudah kembali ke apron, dan penumpang dipindahkan gunakan pesawat lain untuk lanjutkan penerbangan."

"Mungkin saat ini sudah proses boarding," imbuhnya, dan dibalas Kunto, "Benar pak sudah ganti pesawat, terima kasih @IndonesiaGaruda." Di pesawat Garuda Indonesia itu ternyata ada Randy Danistha, ia mencuit, "Alhamdulillah masih dapet kesempatan hidup. Otw dinas Pekanbaru with @nidji, udah mau takeoff, bocor. putbal ganti pesawat. Dengkul lemes ya bang @KuntoAjiW ✈️."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

20 Menit Terlama dalam Hidup

Membalas ungkapan Randy, Kunto Aji menulis, "20 menit terlama dalam hidup, ngeri ada percikan api." Di tweet terbaru, ayah dua anak ini mengabari bahwa kini ia telah sampai tujuan dengan selamat. "Sudah sampai tujuan dengan selamat. Dihandle dengan baik kok sama maskapai, langsung ganti pesawat dan gak nunggu terlalu lama, 30 menitan," sebut Kunto.

Mendapati itu, warganet turut mengungkap kelegaan mereka. "Alhamdulillah. Semoga aman-aman, mas," kata salah satunya. "Syukurlah, semoga aman terus mzkun," sahut yang lain.

Sayangnya, ini bukan insiden pertama maskapai tersebut pada 2024. Bulan lalu, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6239 yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo, Boyolali tujuan Jeddah, Arab Saudi putar balik ke bandara keberangkatan pada Selasa malam, 2 Juli 2024.

Pesawat yang telah terbang selama satu jam lebih itu memutuskan kembali ke Bandara Adi Soemarmo karena mengalami masalah teknis. General Manager Bandara Adi Soemarmo Erick Rofiq Nurdin mengatakan pesawat Garuda Indonesia yang menjemput jemaah haji itu berangkat dari Bandara Adi Soemarmo menuju Jeddah pukul 19.45 WIB.

3 dari 4 halaman

Pesawat Garuda Putar Balik

Setelah terbang selama satu jam lebih, pesawat tersebut memutuskan putar balik dan mendarat kembali di Bandara Adi Soemarmo.  "Pesawat berangkat dari SOC ke Jeddah pada pukul 19.45 WIB, mengalami RTB (return to base) ke SOC dan kembali mendarat pukul 21.06 WIB," ujar dia, Rabu, 3 Juli 2024, lapor kanal Regional Liputan6.com.

Menurut dia, pesawat Garuda Indonesia penjemput jemaah haji yang putar balik ke Bandara Adi Soemarmo itu tidak membawa penumpang setelah mengangkut jemaah haji kloter 34 Debarkasi Solo asal Kabupaten Pekalongan dan Kota Tegal. "Posisi pesawat sudah mendarat dengan selamat. 14 crew dan pesawat dalam keadaan aman" kata dia.

Garuda Indonesia telah meninggalkan catatan demi catatan dalam proses pemulangan jemaah haji dari Tanah Suci ke Indonesia, mulai dari penundaan penerbangan hingga merombak rute kepulangan untuk ribuan jemaah haji, menurut kanal Bisnis Liputan6.com, 26 Juni 2024.

Berbagai laporan itu disampaikan langsung Kementerian Agama (Kemenag). Namun, pengamat penerbangan Gatot Rahardjo meminta Kemenag tidak asal memberikan rapor merah pada Garuda Indonesia.

4 dari 4 halaman

Dilatarbelakangi Banyak Faktor

"Kemenag harusnya tahu keterlambatan penerbangan itu faktornya banyak. Selain teknis maskapai, ada operasional penerbangan (bandara, navigasi, dan lainnya), faktor alam (cuaca, bencana alam, dan lain-lain), faktor lain (terorisme, demo, kebijakan pemerintah, dan lainnya)," ujar Gatot dalam pesan tertulis, Rabu, 26 Juni 2024.

Ia menilai, Kemag semustinya mendalami lebih dulu alasan yang membuat penerbangan Garuda Indonesia mengalami keterlambatan hingga harus mengubah rute bandara. Bisa saja, kata Gatot, berbagai kendala yang dialami Garuda Indonesia di Arab Saudi terjadi karena hal non-teknis.

"Kalau memang masalah teknis dari Garuda, bolehlah di-blow up buat perbaikan. Tapi jangan-jangan masalahnya operasional atau kebijakan dari Pemerintah Saudi atau bencana alam. Kan jadi malu Kemenag-nya," imbuh dia.

Menurut dia, proses perubahan rute penerbangan dari satu bandara ke bandara lain memerlukan proses panjang dan tidak sembarangan. Ia meminta Kemenag tidak melihat layanan transportasi udara selaiknya bus yang tinggal pindah terminal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini