Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Manuk di Maluku yang Terletak di Pulau Tak Berpenghuni

Tidak ada letusan historis yang terkonfirmasi yang diketahui dari pulau tak berpenghuni ini. Meskipun ada laporan yang tidak pasti bahwa seorang anggota Ekspedisi Challenger tahun 1874 melihat asap mengepul dari kawah Gunung Manuk.

Liputan6.com, Jakarta - Pulau Manuk yang kecil dan curam merupakan gunung berapi paling timur di busur gunung berapi Banda di Maluku yang melengkung. Bentuk kerucut andesit ini terpotong setinggi 282 meter ini menjulang 3000 meter dari dasar laut.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Selasa (26/8/2024), Gunung Manuk memiliki daerah fumarol yang sangat teralterasi terletak di dalam kawah dan di tepi baratnya. Dulunya gunung ini merupakan sumber ekstraksi belerang oleh pedagang Cina (Smithsonian).

Informasi mengenai Gunung Manuk sebenarnya tak terlalu banyak yang bisa diketahui, karena masih sangat sedikit pendaki yang mencapai pulau tersebut. Dari situs Magma Indonesia saja, Gunung api Manuk tidak ada.

Namun masih banyak hal mengenai Gunung Manuk selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Manuk yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Termasuk Gunung Api Laut

Sebagai gunung berapi samudra, Gunung Manuk hanya dapat dicapai melalui laut menggunakan kapal sewaan. Tidak ada letusan historis yang terkonfirmasi yang diketahui dari pulau tak berpenghuni ini.

Inilah yang membuat Gunung api Manuk masuk dalam kategori Gunung api Tipe B. Mengutip dari laman PVMBG, gunung api Tipe B, berjumlah 29 di Indonesia dan gunung api ini memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Meskipun ada laporan yang tidak pasti bahwa seorang anggota Ekspedisi Challenger tahun 1874 melihat asap mengepul dari kawah Manuk.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Pulau Tak Berpenghuni

Pulau ini tidak berpenghuni tetapi nelayan sering mengunjungi perairan di sekitar pulau meskipun. Tampaknya warga lokal ini tidak mendarat di pulau itu karena tidak ada air dan tidak ada pantai untuk berkemah.

3. Asal-usul Nama Gunung Manuk

Manuk berarti 'burung' dalam bahasa Jawa dan nama yang paling tepat untuk gunung ini. Pulau Manuk merupakan tempat bersarang bagi puluhan ribu burung laut. Penghuni utama lainnya tampaknya adalah tikus yang bertahan hidup dengan berton-ton kotoran burung.

Anda pun bisa berkeliling naik kapal mengitari pulau ini dan mendaki bibir kawahnya, sekaligus berhenti dan snorkeling. Jika memanjat ke daratan pulaunya dari perahu kecil tak akan banyak kesulitan, tapi sebaiknya pilih di sisi pulau yang terlindung dari ombak.

Akan nampak pepohonan, tempat burung bersarang, menutupi bagian bawah pulau. Tanah di pulau ini cukup gembur, sehingga pendakian ke lereng agak sulit. Terlebih seluruh tempat itu berbau kotoran burung dan tikus. 

3 dari 4 halaman

4. Gunung Api Paling Timur di Indonesia

Gunung Api Manuk sebagai gunung api paling timur di Indonesia. Untuk status aktifnya, berdasarkan unggahan Space Island pada 2016, gunung api Manuk masih mengeluarkan sedikit asap fumarol.

Oleh karena itu, jika berkunjung kesini wajib hati-hati dan jangan mendekati kawah dan menginjak area keluarnya asap fumarol. Puncak Gunung Api Manuk yang memiliki kawah ini belum pernah ada yang menjamah. Tak mudah untuk mencapai puncak kawahnya, bahkan menurut pendaki yang pernah ke sana jalannya memutar.

5. Jarak dari Banda Neira

Sementara jarak Gunung Manuk dari Bandara Banda Neira kurang lebih 120,3 km, termasuk yang paling dekat dibanding lokasi lainnya. Lokasi ini tidak ada sinyal, tentu karena itu tidak ada penghuninya. 

Populasi penduduk dalam radius 5 km, 10 km, dan 30 km adalah 0 jiwa. Pada jarak 100 km baru terdapat 52 penduduk yang terletak di Gunung Serua. Jarak pastinya, wilayah berpenghuni terdekat adalah 92.7 km ke arah Barat Daya.

 

4 dari 4 halaman

6. Masuk Kawasan Konservasi

Pulau Manuk adalah kawasan konservasi dengan status fungsi sebagai suaka margasatwa, ditunjuk berdasarkan SK Menteri Pertanian 1981 yang diperbarui 2005 dengan nama Suaka Margasatwa Pulau Manuk. Luas kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan hasil penataan batas oleh BPKH Wilayah IX Ambon yakni seluas 105,30 hektare.

Sebagai kawasan konservasi, kawasan ini dikelola oleh Resort KSDA Banda, Seksi Konservasi Wilayah II pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Maluku yang merupakan UPT dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berbagai jenis burung laut bisa dijumpai di pulau ini, sebab merupakan tempat singgah atau bersarang berbagai jenis burung laut yang paling penting di Asia Tenggara. Anda bisa melihat elang laut perut putih (Heliaectus leucogaster), bintayong (Fregata minor), angsa batu berkaki merah (Sula sula) dan lainnya. Pulau ini juga tempat persinggahan bagi burung-burung asal Australia seperti pelikan (Pelicanus sp.), belibis (Anus sp.), dan raja udang (Halcyon sancta).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini