Sukses

Hati Sri Mulyani Meleleh Dapat Bunga Mawar dan Dinyanyikan Lagu The Beatles Favoritnya di Ultah ke-62

Lantunan lagu "Here, There, and Everywhere" dari The Beatles jadi salah satu kado ulang tahun bagi Sri Mulyani dari pegawai Kementerian Keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati baru saja berulang tahun ke-62 pada Senin, 26 Agustus 2024. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani membagikan momen ketika para pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merayakan hari kelahirannya.

Wanita yang akrab disapa Ani ini mendapat kado berupa nyanyian dan bunga mawar merah dari para pegawai Kemenkeu. Ekspresi terharu terlihat dari wajahnya saat itu. "Hari ini di Kantor Pusat Kemenkeu, diberikan hadiah nyanyian lagu indah oleh teman-teman Kemenkeu," tulisnya dalam keterangan unggahan pada Senin.

Lagu indah yang dimaksud adalah "Here, There, and Everywhere," tembang favorit Sri dari band legendaris Inggris, The Beatles. Ia pun membagikan petikan lirik lagu karya Paul McCartney tersebut. 

Lagu itu dinyanyikan dengan sangat indah oleh Nadara Choir, kelompok paduan suara Kementerian Keuangan. Video Nadara Choir menyanyikan lagu The Beatles bisa disimak di akun Instagram mereka,  yang juga diunggah pada Senin.

Sementara dalam tayangan video yang diunggah Sri, tampak sejumlah pejabat Kemenkeu. Ada kedua wakil Sri Mulyani, yaitu Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono. Menkeu beserta jajarannya juga terlihat berdoa bersama dalam video. Tak lupa, ada sajian nasi tumpeng di momen ulang tahun Sri Mulyani.

"Meleleh Terharu. Tersentuh hati.. Terima kasih semua," tulis wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini. Sebelum masa pemerintahan Presiden Jokowi, Sri Mulyani sudah punya banyak rekam jejak di bidang perekonomian Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu pada 2005 sampai 2010 di masa pemerintahan Presiden SBY.

2 dari 4 halaman

Didapuk Jadi Direktur Bank Dunia

Sri Mulyani juga pernah berkiprah sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010 sampai 2016, sebelum akhirnya didapuk kembali jadi Menkeu oleh Presiden Joko Widodo pada 2016.  Ia sempat menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2004 dan Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2008--2009.

Beberapa hari lalu, Sri mendapat penghargaan "Climate Hero Award" dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) atas kontribusinya dalam kebijakan terkait perubahan iklim. Penghargaan tersebut diberikan di acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.

"Hari ini saya merasa sangat rendah hati ditunjuk sebagai Climate Hero Award. Rasanya saya tidak deserve this award," ucapnya usai menerima penghargaan itu, dilansir dari kanal Global Liputan6.com. Menurutnya, upaya mengatasi masalah perubahan iklim memerlukan usaha kolektif.

"Saya tahu betul climate change adalah sebuah tantangan umat manusia. So no one can claim to become the only hero untuk fighting climate change. Jadi, saya anggap bahwa Climate Hero Award ini saya kembalikan pada Anda semuanya supaya setiap harinya punya semangat memerangi climate change," lanjut dia.

Sri berbagi cerita tentang peran dan keterlibatannya terkait kebijakan perubahan iklim. Kiprahnya dimulai saat menjabat sebagai Menkeu pada 2007, dan Indonesia jadi tuan rumah Conferences of the Parties (COP) ke-13 di Bali. Saat itu, Menkeu diminta PBB agar terlibat dalam acara yang biasanya hanya diikuti Menteri Lingkungan Hidup.

3 dari 4 halaman

Sri Mulyani Ikut Atasi Masalah Lingkungan

"Di situlah muncul suatu tanggung jawab sebagai seorang Menteri Keuangan me-mainstream-kan climate change di dalam pembahasan menteri-menteri keuangan," papar Sri. Kemudian pada 2008, Presiden Bank Dunia Robert B. Zoellick secara rutin mengadakan Bali Breakfast di setiap meeting tahunan Bank Dunia.

"Di situlah climate change mulai menjadi agenda utama bagi Menteri Keuangan," tambahnya.

Wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut bahwa semua orang, terutama anak muda, perlu memiliki komitmen dan semangat sebagai modal utama dalam mengatasi masalah lingkungan.

"Saya ingin menyampaikan pada generasi muda bahwa semangat harus dipelihara untuk tetap menyala dan mengatasi banyak masalah teknis. Karena orang bisa terus menjaga semangat saja, tapi hanya pada level semangat. Masalah teknis juga harus diatasi, dan itu membutuhkan ketelitian, kesabaran, ketelatenan, dan kompetensi. Maka belajar, belajar, dan belajar," tutur Sri.

Ia juga mengatakan bahwa upaya mengatasi masalah iklim harus dijadikan sebuah pemikiran dan gaya hidup baru oleh semua orang, terlebih generasi muda.

4 dari 4 halaman

Pesan Sri Mulyani Buat Generasi Muda

"Saya minta pada teman-teman semuanya para generasi muda, equip yourself dalam peperangan ini," kata dia. Teknologi, sebut Sri, jadi salah satu senjata penting yang dapat digiati anak muda.

"Saya akan sangat senang kalau banyak generasi muda yang menekuni bidang teknologi, entah itu memecahkan masalah emisi dari energi, dengan renewable energy. Entah Anda mau menyelesaikan masalah CO2 dari transportasi. Entah Anda mau menjaga CO2 capture melalui kehutanan, pertanian dengan rendah CO2, dengan manajemen sampah sehingga dia tidak mengeluarkan metan yang sangat-sangat tinggi kandungan CO2-nya," ujar dia.

Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 itu menyebut bahwa masalah perubahan iklim tidak hanya jadi problem, namun juga kesempatan bagi anak muda.

"Anda, generasi muda, you are having a lot of opportunity untuk bisa memilih bidang apa saja yang kalian akan tekuni. Entah itu carbon market, atau yang non-market, kita punya badan lingkungan hidup, dari sisi pembiayaan yang me-manage claim carbon reduction kita dan mendapatkan berdasarkan result based BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) ini. Jadi opsinya banyak sekali," tambahnya.

Â