Sukses

Sistem Error, 300 Penumpang Dapat Tiket Pesawat Qantas ke Amerika 87 Persen Lebih Murah dari Harga Asli

Qantas mengumumkan bahwa harga yang ditawarkan untuk tiket pesawat kelas satu ternyata salah. Mereka pun menawarkan kompensasi.

Liputan6.com, Jakarta - Keberuntungan menyapa sekitar 300 orang penumpang Qantas yang mendapat tiket kelas satu dengan harga miring. 'Promo' menggiurkan itu bukan disengaja maskapai, tapi diakibatkan kesalahan sistem pengkodean.

Mengutip laman CNN, Rabu (28/8/2024), sekitar 300 penumpang itu bisa mendapatkan tiket penerbangan pulang pergi kelas satu dari Australia ke Amerika Serikat hanya dengan USD3.400 (sekitar Rp36 juta) di situs web maskapai pada Kamis, pekan lalu. Padahal, tiket pesawat pp tersebut biasanya dijual seharga 28.000 dolar Australia atau sekitar Rp294 juta.

Dengan begitu, para calon penumpang itu mendapat tiket pesawat sekitar 87 persen lebih murah dari harga asli. "Sayangnya, itu adalah kasus di mana tarifnya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan," kata Qantas dalam sebuah pernyataan, Kamis, 22 Agustus 2024.

 

Tak ingin merugi terlalu besar, Qantas menawarkan solusi lain bagi pemegang tiket kelas satu alih-alih membatalkan tiket sepenuhnya. Pihak maskapai mengatakan akan memesankan penumpang tiket kelas bisnis 'sebagai isyarat niat baik' tanpa biaya tambahan. Harga tiket kelas bisnis Qantas dengan rute Australia - Amerika Serikat biasanya dijual dengan harga sekitar USD11.000 (Rp115,5 juta).

Bagi penumpang yang tidak puas dengan penawaran itu, Qantas akan mengembalikan uang mereka secara penuh. Kebijakan Qantas tersebut merupakan hasil belajar dari pengalaman maskapai pada tahun lalu yang mengalami masalah serupa. Agustus 2023, regulator Australia menuduh Qantas dalam gugatannya menjual tiket untuk lebih dari 8.000 penerbangan yang telah dibatalkan oleh maskapai tersebut – yang berdampak pada lebih dari 86.000 penumpang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kasus Serupa yang Dialami Maskapai Berbeda dan Responsnya

Pada Mei 2024, maskapai akhirnya setuju membayar hampir USD80 juta untuk menyelesaikan gugatan tersebut, dengan lebih dari USD13 juta dari jumlah tersebut diberikan kepada pelanggan yang terdampak. CEO-nya, Vanessa Hudson mengatakan kepada CNN pada bulan Juni bahwa perusahaan telah 'mengecewakan pelanggan kami', serta stafnya.

Qantas bukan maskapai pertama yang melakukan kesalahan serupa, yakni menjual tiket premium dengan harga yang sangat miring secara tidak sengaja. Namun, reaksinya berbeda-beda.

Cathay Pasific misalnya. Pada 2019, maskapai yang berbasis di Hong Kong itu menawarkan kursi kelas satu dan bisnis dari Vietnam ke kota-kota di Amerika Utara dengan harga mulai dari USD675 pulang pergi. Maskapai penerbangan itu memilih membiarkannya dengan membuat kampanye bertagar#promisemadepromisekept dan #lessonlearnt di akun X-nya untuk penumpang yang terlanjur membeli.

Namun, American Airlines mengambil langkah sebaliknya saat pada 2010 mereka menjual tiket penerbangan kelas 1 senilai USD20ribu dengan harga kelas ekonomi USD1.100. Alih-alih memberikannya, mereka menawarkan voucher USD200 sebagai kompensasi. Setahun sebelumnya, British Airways menolak memberikan tiket dari Amerika Utara ke India yang dijual dengan harga yang keliru, dan malah menawarkan voucher USD300.

3 dari 4 halaman

Jual Kursi Kosong

Saat melakukan penerbangan jarak jauh, beberapa orang akan merasa lebih nyaman duduk sendiri dan membiarkan kursi di sebelahnya kosong. Tapi, akankah penumpang rela membayar untuk itu? Jawabannya adalah ya, menurut Qantas.

Dilansir dari People, Senin, 30 Agustus 2023, maskapai penerbangan yang berbasis di Australia itu menawarkan opsi tempat duduk "bebas tetangga" pada penerbangannya menuju Amerika Serikat. Penumpang diminta membayar biaya tambahan mulai dari 143 dolar AS atau sekitar Rp 2,2 juta, agar maskapai tersebut mengosongkan kursi di sebelahnya selama penerbangan berlangsung, menurut Travel + Leisure.

Untuk saat ini, layanan tersebut ditawarkan pada penerbangan dari Sydney, Brisbane, dan Melbourne menuju beberapa kota di Amerika Serikat, yaitu Dallas, Honolulu, Los Angeles, dan San Francisco. Qantas pertama kali meluncurkan layanan ini pada September 2023 untuk penerbangan di Australia, sebelum memperluasnya ke tujuan internasional tertentu.

Situs resmi maskapai penerbangan tersebut menyatakan bahwa opsi tempat duduk ini ditujukan bagi penumpang yang ingin menikmati ruang dan kenyamanan ekstra di kelas ekonomi. Jika penerbangan memenuhi syarat untuk layanan tersebut, penumpang akan menerima email 48 jam sebelum keberangkatan untuk memesan ruang tambahan.

4 dari 4 halaman

Pembeli Tiket Kursi Kosong Bisa Dapat Pengembalian Dana

Kursi standar dan kursi "bebas tetangga" kemudian dapat dipilih dan dibayar hingga dua jam sebelum lepas landas untuk penerbangan internasional. Setelah dikonfirmasi, kedua kursi yang dipesan akan muncul pada boarding pass penumpang.

Harga tempat duduk dalam layanan ini akan bervariasi, tergantung tujuan penerbangan. Setiap penumpang hanya diperbolehkan untuk memesan satu kursi tambahan, laman maskapai tersebut menyatakan. Opsi tersebut hanya akan tersedia jika jumlah penumpang jauh dari pemesanan penuh.

Qantas lebih lanjut menjelaskan, bahwa kursi penumpang dalam layanan ini dimaksudkan untuk tetap kosong selama penerbangan, dan tidak dapat digunakan untuk menyimpan tas jinjing. Kursi tersebut juga tidak akan dihitung untuk mendapatkan fasilitas tambahan seperti makanan selama penerbangan berlangsung.

Jika penerbangan dibatalkan, penumpang akan menerima pengembalian uang untuk kursi bebas tetangga. Mereka juga harus memesan ulang kursi tersebut pada penerbangan yang dijadwalkan ulang, jika memenuhi syarat.

Qantas juga menjelaskan bahwa kursi ini tidak dijamin 100 persen kosong selama penerbangan berlangsung. Kursi mungkin perlu digunakan untuk alasan operasional, keselamatan atau keamanan, bahkan setelah menaiki pesawat. Penumpang akan mendapatkan pengembalian dana lagi jika kursi kosong yang dipesan perlu untuk diisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.