Sukses

4 Kuliner Indonesia Masuk Daftar 10 Makanan dengan Ulasan Terburuk di Asia Tenggara Menurut TasteAtlas

Tinutuan asal Manado membuka daftar kuliner Indonesia dalam 10 makanan dengan ulasan terburuk di Asia Tenggara menurut TasteAtlas.

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dari biasanya, TasteAtlas merilis makanan-makanan dengan ulasan terburuk di Asia Tenggara. Platform panduan online untuk makanan tradisional, ulasan kritikus makanan, serta artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer berbasis di Kroasia ini memuat empat kuliner Indonesia di daftar yang diperbarui per 16 Agustus 2024 tersebut.

Tinutuan berada peringkat ke-4 dengan skor 2,4 dari 5. Sajian ini dijelaskan sebagai bubur asal Manado, Sulawesi Utara yang umum menggunakan ragam sayuran, termasuk bayam, labu, singkong, dan jagung.

"Karena konsistensinya yang cair, bubur ini umum disajikan dalam mangkuk bersama ikan asin dan sesendok sambal di atasnya. Bubur gurih ini awalnya adalah bubur vegetarian, tapi pada acara-acara khusus, daging terkadang ditambahkan ke dalam hidangan ini."

"Bubur ini biasanya disajikan untuk sarapan, dan orang-orang biasanya berbondong-bondong ke warung-warung di pagi hari untuk mendapatkan sarapan bergizi ini," tulis TasteAtlas. Masih dari Sulawesi Utara, kali ini ada paniki yang mencatat skor 2,5 dari 5.

"Hidangan ini menggunakan kelelawar sebagai bahan utamanya. Meski kelelawar sering digoreng atau dipanggang, cara yang paling populer adalah dengan memasukkannya ke dalam paniki, hidangan tradisional seperti sup."

"Cara masaknya dimulai dengan memanggang kelelawar untuk menghilangkan semua bulu yang menutupi tubuhnya. Kelelawar kemudian dibersihkan, ususnya dibuang, dan dipotong-potong lebih kecil, lalu direbus. Hidangan ini dilengkapi bawang goreng, bawang putih, jahe, pasta cabai, daun bawang, daun kari, serai, dan santan," kata TasteAtlas.

 

2 dari 4 halaman

Acar Kuning sampai Lawar

Berlanjut ke peringkat ke-8, ada acar kuning yang mencatat skor 2,7 dari 5. Makanan pendamping yang disebut populer di Kepulauan Maluku ini biasanya dibuat dengan campuran mentimun, wortel, cabai rawit, cuka, air, minyak, gula, garam, kemiri, bubuk kunyit, bawang merah, dan bawang putih.

"Wortel, mentimun, dan cabai dipotong berbentuk korek api atau diiris tipis, kemudian dicampur bumbu goreng dan air, lalu dimasak hingga sayuran jadi empuk. Acar kuning segar ini secara tradisional disajikan sebagai lauk untuk nasi kuning," kata TasteAtlas.

Menggenapi 10 besar adalah lawar yang mencatat skor 2,8 dari 5.  "Lawar adalah hidangan serbaguna asal Bali yang biasanya terdiri dari potongan daging dan sayuran yang dicampur dengan parutan kelapa, bubuk cabai, terasi, daun jeruk purut, lengkuas, dan kunyit."

"Lawar tradisional dibuat dengan daging babi, tapi ayam, bebek, atau sapi juga dapat digunakan. Darah babi bisanya ditambahkan untuk memberi warna dan rasa pada sebagian besar variasi hidangan ini."

"Lawar biasanya disiapkan untuk upacara dan acara khusus lain, sehingga sering dibuat dalam jumlah besar. Namun, lawar juga dapat ditemukan di restoran atau warung mana pun di Bali."

3 dari 4 halaman

10 Makanan dengan Ulasan Terburuk di Asia Tenggara

Menempati puncak daftar tersebut adalah kari dari bagian utara Thailand, kaeng hang le. Sajian dengan skor 2,1 dari 5 ini dibuat dari bumbu-bumbu, seperti cabai kering, serai, lengkuas, terasi, bawang putih, dan bawang merah, sementara bahan-bahan lain biasanya meliputi daging babi, terutama perut babi, air asam, kacang tanah, nanas, dan bawang merah.

"Variasi hidangan ini ditemukan di seluruh wilayah, bahkan dapat mencakup jenis daging atau makanan laut lain. Sebelum disajikan, kari tradisional ini biasanya diberi hiasan irisan tipis jahe segar," sebut TasteAtlas. Secara lengkap, berikut 10 makanan dengan ulasan terburuk di Asia Tenggara:

  1. Kaeng hang le, Thailand.
  2. Hon mhai, Thailand.
  3. Laba-laba goreng, Kamboja.
  4. Tinutuan, Indonesia.
  5. Paniki, Indoensia.
  6. Tom chuet, Thailand.
  7. Balut, Filipina.
  8. Acar kuning, Indonesia.
  9. Puding darah, Vietnam
  10. Lawar, Indonesia.

Sebelumnya pada 10 Agustus 2024, TasteAtlas sudah lebih dulu merilis daftar 50 sup terlezat di dunia. Merujuk list tersebut, rawon bertengger di peringkat kedua.

4 dari 4 halaman

Sup Telezat di Dunia dari Indonesia

Kendati tidak kampiun sebagai juara pertama, sajian khas Jawa Timur ini sukses jadi juara Asia. Melansr situs web TasteAtlas, Rabu, 14 Agustus 2024, rawon mencatat skor 4,7 dari 5.

Sup yang biasanya disajikan bersama nasi, kecambah, dan sambal tersebut hanya kalah dari bori-bori dari Paraguai, yang mencatat skor 4,8 dari 5. Hidangan ini biasanya berisi daging sapi atau ayam, pangsit lembut dari tepung jagung dan keju, serta sayuran, seperti wortel, seledri, dan bawang.

Di daftar 50 sup terlezat di dunia, Indonesia tidak hanya diwakili rawon, karena ada empat sajian lain di dalam list tersebut. Menyusul di peringkat ke-3 adalah soto betawi yang juga mencatat skor 4,7 dari 5. Kemudian, di posisi ke-18 ada gulai dengan skor 4,5 dari 5. Ini disebut sebagai karinya Indonesia.

"Berbagai jenis daging dapat jadi bahan utama gulai, begitu pula jeroan, makanan laut, atau sayuran," kata TasteAtlas.

Kembali ke Jawa Timur, ada soto lamongan di peringkat 42 daftar sup terlezat di dunia. Tidak ketinggalan, ada pula empal gentong di peringkat ke-46. Kuliner ini dideskripsikan sebagai sup tradisional Indonesia dari Cirebon.

Video Terkini