Sukses

Harga Tiket Masuk Galeri Nasional Indonesia Naik per 1 September 2024, Anak Batita dan Lansia Gratis

Perubahan tiket masuk Galeri Nasional Indonesia dilakukan untuk mempercepat proses transformasi yang sedang dilakukan oleh IHA ke berbagai museum yang dikelolanya.

Liputan6.com, Jakarta - Galeri Nasional Indonesia terus berbenah di bawah pengelolaan Indonesian Heritage Agency (IHA). Salah satunya dengan menyesuaikan tarif yang akan mulai berlaku efektif pada 1 September 2024.

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 29 Agustus 2024, Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra menyatakan, "Penyesuaian tarif ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2024 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya. Perubahan ini diperlukan agar museum dan cagar budaya kita dapat terus berkembang dan memberikan manfaat edukatif serta rekreatif kepada masyarakat."

Untuk saat ini, pengunjung dapat menikmati seluruh pameran yang sedang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia cukup dengan membeli satu tiket saja. Ke depan, Galeri Nasional Indonesia akan menerapkan sistem ticketing terpisah untuk Pameran Tetap dan Pameran Temporer. Namun

Tarif untuk anak usia 3--12 tahun sebesar Rp10.000, dewasa Rp20.000, serta Warga Negara Asing (WNA) baik anak maupun dewasa sebesar Rp50.000. Anak usia kurang dari tiga tahun (batita) dan dewasa berusia lebih dari 60 tahun dikenakan tarif Rp0 alias gratis. Bebas biaya tiket masuk juga diberlakukan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana di kawasan Galeri Nasional Indonesia tanpa memasuki area ruang pamer.

"Jadi, saat ini tiket berbayar di Galeri Nasional Indonesia hanya diberlakukan untuk tiket masuk pameran saja, sedangkan untuk masuk ke kawasan Galeri Nasional Indonesia selain ruang pameran tidak dikenakan tarif," kata Jarot Mahendra, Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Masih Terima Pembayaran Tunai

Pengenaan tarif tiket tersebut juga diimbangi dengan penyesuaian prosedur kunjungan pameran. Pengunjung yang ingin menikmati pameran di Galeri Nasional Indonesia dapat langsung datang dan meregistrasi diri di tempat (on site) sesuai dengan pilihan waktu kedatangan antara pukul 09.00 sampai 18.00 WIB.

Pengunjung yang telah berhasil melakukan registrasi dapat membayar tiket di konter. Pembayaran diutamakan menggunakan pembayaran nontunai, namun pembayaran secara tunai masih diterima selama masa adaptasi teknologi pembayaran nontunai.

"Kami berharap pengunjung tetap nyaman berkunjung ke Galeri Nasional Indonesia dan semakin mencintai karya-karya seni rupa Indonesia," kata Jarot.

Selain harga tiket masuk Galeri Nasional Indonesia, tarif Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Manyarejo juga berubah mulai 1 September 2024. Harga tiket untuk anak menjadi Rp5 ribu, dewasa Rp5 ribu, dan WNA baik anak dan dewasa Rp20 ribu.

Selain penyesuaian tarif, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, IHA juga menggratiskan tiket masuk ke Museum Batik Indonesia dan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti. Museum Batik Indonesia berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sementara, Balai Kirti terletak di kawasan Istana Kepresidenan Bogor.

3 dari 4 halaman

3 Pilar Utama Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya

Penyesuaian tarif tersebut merupakan bagian transformasi museum dan cagar budaya yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas dan standardisasi pelayanan publik. Upaya ini terangkum pada inisiatif IHA yang pertama kali dikenalkan pada peresmiannya Mei lalu, yakni konsep reimajinasi warisan budaya, yang memiliki tiga pilar utama yakni reprogramming, redesigning, dan reinvigorating

Beberapa langkah nyata dari ketiga pilar reimajinasi yang akan digalakkan dengan adanya penyesuaian tarif museum dan cagar budaya antara lain adalah: 

Melakukan upaya Reprogramming yang berfokus pada Pembaruan Kuratorial dan Koleksi untuk mengubah narasi besar yang disampaikan museum dan situs warisan budaya. Inisiatif ini meliputi peningkatan tata pamer, diversifikasi program publik, dan pelaksanaan berbagai program pelestarian yang berkelanjutan. Melalui upaya ini, museum dan cagar budaya akan menawarkan pengalaman yang lebih kaya dan informatif, menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan edukasi masyarakat.

Mempercepat proses Redesigning yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, renovasi bangunan dan ruang agar tidak hanya sekedar estetis, tetapi aman dan nyaman, mematuhi standar keselamatan untuk melindungi koleksi berharga, serta meningkatkan pengalaman pengunjung. Hal ini akan diwujudkan melalui peningkatan fasilitas dan sarana prasarana untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung.

Mendukung kegiatan Reinvigorating yang berfokus pada penguatan kelembagaan melalui profesionalisme dan peningkatan kompetensi individu yang terlibat dalam pengelolaan museum dan situs warisan budaya. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap aspek pengelolaan museum dilakukan dengan standar yang tinggi, melalui pelatihan, lokakarya, dan kerja sama dengan institusi internasional. Peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan keberlanjutan pengelolaan museum di masa depan.

4 dari 4 halaman

Ruang Pamer Tetap Galeri Nasional Indonesia Direvitalisasi

Galeri Nasional Indonesia direvitalisasi sejak 2023. Yang jadi fokus transformasi adalah ruang pameran tetap galeri yang berlokasi di seberang Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 2 April 2024, proses revitalisasi saat itu sudah mencapai 80 persen dan diproyeksikan akan selesai pada Agustus 2024. Dengan perubahan yang dilakukan, Pameran Tetap Galeri Nasional diharapkan bisa menghadirkan desain dan alur ruangan yang baru dengan interior yang menarik bagi pengunjung.

Lewat revitalisasi itu, Galeri Nasional menambah sederet fitur baru yang membuat galeri semakin inklusif. Di dalamnya termasuk pengantar tema pameran melalui video bahasa isyarat untuk melayani teman-teman tuli dan fasilitas lift untuk membantu lansia dan disabilitas.

Jarot Mahendra dalam kesempatan sebelumnya menyatakan meski Galeri Nasional sedang tutup untuk kunjungan publik karena direvitalisasi, proses kurasi koleksi pameran tetap berjalan. "Ke depannya, kurasi pameran tetap tidak lagi mengedepankan lini masa perkembangan seni rupa Indonesia, melainkan fokus pada tematik koleksi seni rupa yang dimilikinya, sehingga akan lebih menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berkunjung ke Galeri Nasional," katanya.