Sukses

Belum Ada Pembatalan Perjalanan Luar Negeri, Bandara di Indonesia Antisipasi Mpox dengan HealthPass dan Alat Deteksi

Kemenkes berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai, Kemenkumham, semua otoritas bandara dan semua maskapai internasional untuk mengantisipasi wabah mpox di bandara internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang meningkat di berbagai negara telah mendorong peningkatan kewaspadaan di berbagai bandara dan pelabuhan di Indonesia.  Hal itu dilaksanakan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) Mpox karena kasusnya meningkat di Afrika, terutama di Kongo, Burundi, Rwanda, Uganda dan beberapa negara Afrika lainnya.

"Semenjak WHO menetapkan PHEIC, kita mengetatkan kegiatan pengawasan terhadap Mpox, yaitu dengan memasang thermal scanner di seluruh bandara internasional dan pelabuhan internasional," kata Direktur Surveilans dan Kekaratinaan Kesehatan Achmad Farchanny Tri Adriyanto, dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid di Jakarta, Senin (2/9/2024).

"Kita tambah pengawasan dengan pengamatan secara visual di pintu masuk internasional kita. Sejak Sabtu malam kemarin, kita menerapkan satu sistem deklarasi kesehatan yang namanya SSHP atau Satu Sehat Health Pass yang berbasis website," lanjutnya..

Achmad menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai, Kemenkumham, semua otoritas bandara dan semua maskapai internasional.

Semuanya sudah mendapat sosialisasi dan sudah menyampaikan ke semua maskapainya di seluruh dunia tentang penerapan SSHP di Indonesia.

"Kementerian Luar Negeri sudah menyampaikan perwakilannya di seluruh dunia mengenai penerapan SSHP ini. Jadi kita berharap para pelaku perjalanan luar negeri yang mau ke Indonesia sudah mengisi deklarasi kesehatan SSHP ini ketika sudah check in,” terang Achmad.

 

 

2 dari 4 halaman

Mengisi Formulir Elektronik

 

"Jadi ini bukan aplikasi seperti waktu pandemi tapi mengisi formulir elektronik. Kita sendiakan form ini dalam lima bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Perancis, Mandarin dan Hokian,” sambungnya.

Lalu, saat ada satu penumpang pesawat yang terindikasi terjangkit Mpox, SSHP dan tindakan karantina khusus akan dilakukan oleh pemerintah. Para wisatawan mancanegara (wisman) yang sudah mengisi SSHP ini, di sistem akan ada pembagian ke warna merah, oranye, kuning dan hijau.

Nanti yang bergejala dan tiba di bandara kita, oleh dokter karantina kesehatan akan dilakukan pemeriksaan di tempat yang sudah disediakan. Untuk di bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah RaiBalo sudah diisiapkan alat khusus untuk mendeteksi apakah seseorang positif Mpox atau tidak.

Sementara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) memastikan sampai saat ini tidak ada pembatalan perjalanan dari wisman terkait penemuan kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya, menyampaikan pemerintah telah memperkuat pemeriksaan di bandara internasional dan pelabuhan internasional.

3 dari 4 halaman

Standar Protokol Kesehatan

 

"Kementerian Kesehatan menemukan beberapa kasus di Indonesia dan penemuan ini direspons oleh pemerintah dan Kemenkes dengan memperkuat pemeriksaan di pintu masuk negara termasuk di bandar udara. Bandara Internasional seperti Soetta dan Ngurah Rai memasang kembali alat deteksi suhu badan atau termo scanner," terang Nia dalam kesempatan yang sama.

Sedangkan co-founder IINTOA Paul Edmundus Tallo, mengatakan sampai saat ini belum ada pembatalan dari para turis asing.  "Ada satu agen menanyakan bagaimana dan apa yang harus dilakukan di airport apabila wisatawan itu datang. Apakah seperti covid pemeriksaannya, paling itu yang dipertanyakan dan kita jelaskan prosedurnya ," tutur Paul.

PT Angkasa Pura II (Persero), selaku pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, kembali menerapkan standar protokol kesehatan dengan memasang alat deteksi suhu tubuh (thermal scanner) sebagai mencegah adanya virus MonkeyPox (Mpox).

Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi di Tangerang, menyampaikan dilakukanya pemasangan thermal scanner ini sebagai langkah peningkatan kasus otoritas bandara dalam mencegah munculnya verus MPox.

4 dari 4 halaman

Keselamatan Penumpang dan Personel Bandara

"Kami telah mengimplementasikan berbagai langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus monkeypox di Bandara Soekarno-Hatta. Kami bekerja sama erat dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) dan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa setiap penumpang yang memasuki Indonesia telah melalui proses screening yang komprehensif dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan." terangnya, dilansir dari Antara, Minggu, 1 September 2024.

Ia menyebut, dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan penumpang serta personel bandara, langkah-langkah pencegahan telah diperkuat dan difokuskan pada deteksi dini, penanganan yang tepat, dan penyediaan fasilitas yang memadai.

"Untuk menghadapi ancaman penyebaran monkeypox, Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai langkah kolaboratif dengan berbagai instansi terkait," katanya.

Kerja sama ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap potensi kasus monkeypox dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat serta tepat. Koordinasi yang intensif antara pihak bandara dan stakeholder lainnya memastikan adanya protokol penanganan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan.