Sukses

Mengenal Alitalia, Maskapai Komersial yang Terbangkan Paus Fransiskus ke Indonesia

Sebelum Paus Fransiskus, Alitalia sudah dikenal menerbangkan Paus dengan pesawat kepausan menggunakan nomor penerbangan AZ4000, yang lebih dikenal sebagai Shepherd One.

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, telah berangkat dari Roma, Italia, menuju Indonesia. Alih-alih jet pribadi, Paus dan rombongan menggunakan pesawat komersial maskapai Alitalia, yang kini dikelola ITA Airways, yang disewa secara khusus untuk mereka.

Penerbangan ITA AZ 330 yang membawa Paus menuju Jakarta lepas landas di Bandara Internasional Leonardo Da Vinci, Fiumicino, Senin, 2 September 2024. Rombongan terjadwal tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta hari ini, Selasa (3/9/2024).

Alitalia telah dikenal menerbangkan Paus dengan pesawat kepausan menggunakan nomor penerbangan AZ4000, yang lebih dikenal sebagai Shepherd One. Meski lalu lintasnya meningkat sepanjang sejarah karena Italia merupakan tujuan wisata dan rekreasi populer di Eropa, maskapai penerbangan ini tetap berjuang dengan profitabilitas.

Alitalia merupakan maskapai dengan sejarah panjang. Melansir Business Insider, Selasa, perjalanan Alitalia sebagai sebuah merek dimulai pada 1946, satu tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Penerbangannya pertama kali beroperasi pada 1947 di Italia dan dengan cepat berkembang ke negara-negara Eropa lain, bahkan membuka rute antarbenua ke Amerika Selatan.

Nama lengkap maskapai penerbangan itu adalah Italian International Airlines, usaha patungan antara Inggris Raya melalui British European Airways, pendahulu British Airways, dan pemerintah Italia. Sesuai namanya, Alitalia menerbangkan pesawat pertamanya dengan pesawat Italia yang diproduksi produsen kedirgantaraan yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi, termasuk Fiat dan Savoia-Marchetti.

Setelah bergabung dengan maskapai penerbangan Italia lain, yang dinamai Linee Aeree Italiane, pada 1957, Alitalia - Linee Aeree Italiane jadi maskapai penerbangan utama Italia. Berbekal armada 37 pesawat, termasuk Douglas DC-6 bermesin empat dan Corvair 340, maskapai penerbangan ini menduduki peringkat ke-12 di dunia untuk maskapai internasional.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Masa Kejayaan Alitalia

Italia dan negara-negara Eropa lain berangsur pulih pascaperang, dan 1960-an jadi dekade yang krusial bagi negara tersebut dan maskapai penerbangannya karena Olimpiade Musim Panas 1960 diadakan di Roma. Tahun itu, Alitalia mengangkut lebih dari satu juta penumpang, memperkenalkan jet ke armadanya, dan pindah ke rumah baru di Bandara Fiumicino Roma.

Alitalia memasuki era jet dengan campuran pesawat Eropa dan Amerika, seperti Sud Caravelle SE210 dan Douglas DC-8. Pesawat Amerika mendominasi sebagian besar armada maskapai setelah memasuki era jet dengan armada jarak pendek terdiri dari McDonnell Douglas DC-9 dan McDonnell Douglas MD-80.

Maskapai juga dilengkapi armada jarak jauh, seperti Boeing 747. Kedatangan Boeing 747 merupakan momen penting bagi Alitalia, menandai waktu perdana mengenakan corak khas maskapai, yaitu hijau, putih, dan merah dengan bentuk "A" di bagian ekor.

Alitalia adalah maskapai penerbangan Eropa pertama yang beralih sepenuhnya ke era jet dan melanjutkan peralihan tersebut dengan pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A300. Maskapai ini bahkan memiliki seragam yang dirancang oleh Giorgio Armani, yang juga berkontribusi pada desain interior pesawat.

3 dari 4 halaman

Larangan Dukungan Finansial

Sebagai maskapai penerbangan milik negara, Alitalia selalu bergantung pada pemerintah untuk tetap beroperasi, hingga Uni Eropa turun tangan dan melarang dukungan finansial pada 2006. Sejak itu, terjadilah diskusi serius mengenai masa depan Alitalia dengan pemerintah Italia yang ingin menjual sahamnya di maskapai tersebut.

Maskapai tersebut dibuka untuk penawar pada 2007, tapi tidak membuahkan hasil apapun. Air France-KLM Group, perusahaan induk Air France dan KLM, serta beberapa maskapai penerbangan Eropa yang lebih kecil, sempat menawarkan membeli maskapai yang sedang kesulitan itu, tapi tidak dapat menggaet serikat pekerja yang menggagalkan kesepakatan.

Pemerintah Italia, yang tidak ingin kehilangan maskapai penerbangannya, terus menopang Alitalia melalui pinjaman darurat yang melanggar aturan Uni Eropa. Upaya ketiga dalam dua tahun untuk menjual maskapai tersebut terjadi setelah kesepakatan Grup Air France-KLM gagal dengan kelompok investor yang membentuk Compagnia Aerea Italiana untuk membeli maskapai tersebut, meski ada penolakan keras dari serikat buruh.

Operasi yang dimulai 2009 ini tidak berumur lama. Alitalia dirundung berbagai masalah, mulai dari pemogokan serikat pekerja hingga anak perusahaan yang berkinerja buruk. Dengan kebangkrutan yang mengancam pada 2013, Alitalia berhasil mendapatkan dana talangan lain dengan bantuan dari pemerintah yang menyoroti perlunya restrukturisasi.

4 dari 4 halaman

Investor Baru sampai Dibeli ITA Airways

Alitalia mendapat investor baru pada 2015, Etihad Airways, yang mengambil 49 persen saham maskapai tersebut. Namanya berubah dari Alitalia - Compagnia Aerea Italiana jadi Alitalia - Societa Aerea Italiana.

Dengan investor baru, Alitalia mulai melakukan langkah-langkah pemangkasan biaya, tapi menghadapi reaksi keras dari para karyawan akibat rencana pemutusan hubungan kerja. Maskapai penerbangan tersebut memulai proses kebangkrutan dan pemerintah mengumumkan Alitalia dilelang.

Tahun-tahun berlalu dengan banyaknya maskapai Italia bermunculan mengambil tempat Alitalia. Meski ada dana talangan dari negara, pandemi dan karantina wilayah di Italia berdampak buruk pada Alitalia.

Pada 25 Agustus 2021, maskapai penerbangan tersebut berhenti menjual tiket dan mengumumkan di situs webnya bahwa mereka akan menawarkan perubahan penerbangan gratis atau pengembalian uang untuk penumpang yang memesan penerbangan Alitalia setelah 14 Oktober 2021.

Pembicaraan antara Komisi Eropa dan Italia mengenai Alitalia dan ITA dimulai pada Maret 2021, dengan Roma mengalokasikan dana 3 miliar euro untuk mendirikan maskapai penerbangan nasional baru tersebut. Awalnya, ITA dijadwalkan beroperasi pada April 2021, tapi diskusi panjang antara Italia dan Komisi Eropa menunda peluncurannya.

ITA berhasil mengajukan penawaran untuk merek Alitalia, yang dilakukan sehari sebelum peluncuran. Maskapai tersebut membeli nama Alitalia seharga 90 juta euro. ITA mulai beroperasi pada 15 Oktober 2021, sehari setelah penerbangan terakhir Alitalia.

Meski penutupan Alitalia merupakan akhir dari sebuah era, masih ada harapan besar bagi penerusnya. "ITA Airways telah diciptakan untuk menghentikan pemulihan lalu lintas udara di tahun-tahun mendatang berdasarkan kekuatan pondasi strateginya: keberlanjutan, digitalisasi, fokus pada pelanggan, dan inovasi," kata CEO ITA Fabio Lazzerini saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini