Sukses

Pangeran Harry Minta Bantuan Mantan Ajudan untuk Pulang ke Inggris, Balik Jadi Bangsawan yang Bekerja?

Kendati demikian, Pangeran Harry dan Meghan Markle ditekankan tidak mencari kepulangan permanen ke Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Duke of Sussex dilaporkan meminta nasihat mantan ajudannya tentang cara mengatur kepulangannya ke Inggris. Seorang sumber mengatakan, Pangeran Harry berkonsultasi dengan orang-orang dari "kehidupan lamanya" sebagai anggota kerajaan yang bekerja setelah diduga tidak puas dengan saran para ahli citra yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Menurut Mail on Sunday, dikutip Selasa, 3 September 2024, tawaran tersebut menandakan tahap pertama dalam strategi "memulihkan kehormatan" Harry. Ia disebut berencana menghabiskan lebih banyak waktu di Inggris untuk memperbaiki hubungan dengan ayahnya, Raja Charles III.

Langkah ini juga disebut berpotensi memulai kembalinya Harry ke dalam keluarga kerajaan, kendati tidak dalam peran penuh. Sumber-sumber menekankan bahwa Harry dan Meghan, yang telah menghabiskan empat tahun terakhir di California bersama kedua anak mereka, tidak mencari kepulangan permanen.

Dikatakan pula bahwa pasangan tersebut telah berpisah dengan penasihat humas mereka. Christine Weil Schirmer bergabung dengan Sussex pada 2020 sebagai kepala komunikasi, tapi diam-diam keluar akhir tahun lalu. Ia adalah staf ke-10 yang meninggalkan pasangan itu dalam tiga tahun.

Bulan lalu, terungkap bahwa kepala staf Pangeran Harry dan Meghan Markle, Josh Kettler, tiba-tiba berhenti dari pekerjaannya setelah hampir tiga bulan. "Harry menjauh dari semua jenis humas Hollywood dan mencari nasihat dari teman-teman dan rekannya yang lama," kata seorang sumber.

"Ia jelas-jelas mengulurkan tangan sambil berpikir, 'Saya perlu melakukan sesuatu yang berbeda karena apa yang saya lakukan jelas tidak berhasil.' Singkatnya, ia sedang memikirkan kembali cara dia beroperasi," menurut sumber tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Raja Charles Diduga Buka Jalan Damai dengan Pangeran Harry

Minggu lalu, Raja Charles III dilaporkan "terbuka untuk menyembuhkan keretakan" dengan putra bungsunya. Ia disebut telah berkonsultasi dengan para pemimpin agama saat mengeksplorasi hakikat pengampunan.

Setidaknya, salah satu penasihat yang didekati Harry adalah tokoh tepercaya dari "sekolah lama" yang dikenal karena kesetiaan dan kebijaksanaannya. Seorang teman juga dikatakan telah menyusun strategi bagaimana Harry dapat mulai bergerak di lingkungan Inggris lagi, bahkan menjalankan "tugas kerajaan yang sangat sederhana."

Duke dikatakan terbuka terhadap ide-ide dari banyak sumber. Seorang sumber mengatakan, teman itu percaya jika Harry kembali ke Inggris tanpa keributan, dan tidak melakukan publisitas apapun dan menghadiri acara-acara yang sangat biasa, ia dapat membuktikan dirinya dan memenangkan hati publik Inggris lagi.

Namun, ayah dua anak ini harus menerima kenyataan bahwa ia mungkin harus "memotong pita" untuk waktu yang lama. Namun, hal itu akan memberinya tujuan untuk bekerja lagi. Kendati, sumber tersebut mengatakan, hal itu hanya akan terjadi "jika beberapa anggota keluarga mengizinkannya."

3 dari 4 halaman

Teman-Teman Harry di Inggris Mendukung Kepulangannya

Secara terpisah, Duke, yang akan berusia 40 tahun bulan ini, telah mengirim "pesan-pesan mendamaikan" pada sejumlah teman lama di Inggris melalui WhatsApp. Mereka siap dan bersedia membantunya memuluskan jalan kembali ke Inggris, dengan beberapa orang menyebut tugas mereka sebagai "Operasi Membawa Harry Kembali dari Kedinginan."

Teman-temannya berharap mantan sekretaris pribadi Duke, Edward Lane Fox, dapat jadi ujung tombak untuk kembalinya Harry. Salah seorang berkat, "Jika ada yang bisa melakukannya, itu Edward. Terakhir kali saya melihatnya, saya ingin memegang bahunya dan berkata, 'Ed, tolong bawa pulang bocah lelaki kita.' Sekaranglah saat yang tepat."

Ketika ditanya tentang membantu Harry, Lane Fox mengatakan, "Saya khawatir itu bukan sesuatu yang saya inginkan." Meski hubungan Harry dengan saudaranya dikhawatirkan rusak parah, Duke tampaknya tidak terlalu sakit hati akhir-akhir ini.

Demi melegakan keluarganya, ia telah memutuskan untuk tidak memperbarui memoarnya yang bombatis, Spare, untuk edisi sampul kertasnya. Itu akan terbit pada 24 Oktober 2024, dan Harry tidak akan memberi wawancara untuk mempublikasikannya.

4 dari 4 halaman

Tuntutan Meghan Markle

Sementara itu, Meghan Markle menuntut satu "syarat utama" pada Pangeran Harry jika ia ingin meninggalkan kehidupan di California dan kembali ke Inggris, menurut seorang pakar kerajaan. Duke dan Duchess of Sussex menikah pada 2018 dan tinggal di Inggris hingga 2020, sebelum mundur dari posisi bangsawan pekerja dan pindah dari rumah mereka di Windsor, ke Montecito, California, AS.

Sejak pindah dengan memboyong serta putra mereka, Pangeran Archie, pasangan itu telah menyambut kelahiran seorang anak lain, Putri Lilibet, dan jarang kembali ke Inggris kecuali beberapa kali, lapor Daily Express, dikutip Rabu, 28 Agustus 2024. Meghan Markle khususnya, terakhir terlihat di pemakaman mendiang Ratu pada 2022.

Acara penting terakhir Pangeran Harry di Inggris tercatat pada Mei tahun ini ketika ia merayakan ulang tahun ke-10 Invictus Games di London. Kini, Meghan diklaim hanya mau kembali ke Inggris jika ia dan Harry memiliki tempat tinggal sendiri.

Juga, bila mereka memiliki keamanan yang memadai untuk menjamin keselamatan keluarga mereka. Penulis dan pakar kerajaan Tom Quinn berbicara pada Mirror, "Meghan tidak akan pernah kembali ke Inggris dan tinggal bersama kerabat suaminya."

"Jika pasangan tersebut berhasil menemukan rumah permanen dan menyelesaikan masalah keamanan, mereka tentu ingin membawa anak-anak mereka ke Inggris," ia menyambung. "Namun, akan dibutuhkan banyak diplomasi untuk mencapai titik di mana Archie dan Lili dapat mengembangkan hubungan yang hangat dengan sepupu mereka George, Charlotte, dan Louis."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.