Sukses

Bukan Jakarta, Rute Penerbangan Paus Fransiskus Kok Tertulis Giacarta?

Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia pada Jumat pagi (6/9/2024) untuk meneruskan lawatan ke Papua Nugini.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memang sudah berakhir hari ini, Jumat (6/9/2024), tapi serba-serbi lawatannya terus jadi topik hangat perbincangan publik. Ini bahkan termasuk rute pesawat Pemimpin Gereja Katolik Dunia itu saat terbang dari Italia ke Indonesia, Senin, 2 September 2024, waktu setempat.

Secara khusus, nama tujuan penerbangan itu jadi sorotan warganet. Pasalnya, alih-alih Jakarta, nama Giacarta tertulis di layar informasi. Ini terungkap dari cuitan X, dulunya Twitter, Koresponden Vatikan untuk CNN, Christopher Lamb, yang menulis keterangan, "All aboard the papal plane to #Indonesia."

Tweet tersebut dibalas seorang warganet, yang berkomentar dalam Bahasa Inggris yang artinya, "Mulai sekarang, aku akan menyebut Jakarta, GIACARTA. Kedengarannya sangat sopan dan mindful." "GIACARTA SOUNDS LIKE AN IT GIRLL," sahut yang lain.

Tidak sedikit yang kemudian menanyakan mengapa ditulis demikian. Ini dijawab salah satu pengguna, "Karena dalam bahasa Italia tidak ada huruf J dan K, begitulah cara mereka mengeja Jakarta." "Ya itu secara harfiah diucapkan sebagai Ja-kar-ta," sahut yang lain.

Yang lain menjelaskan, "Gara-gara mau ada konser A Tribute to Giacomo Puccini, aku jd belajar how to pronounce GIACOMO yg ternyata dibacanya JAKOMO 😌 Makanya yhaa bener JAKARTA jadinya ditulisnya GIACARTA biar mereka pronouncenya jadi JAKARTA 😭😌🤣👍🏻."

"Saya heran mengapa Giacarta bukan nama anak perempuan yang populer di kalangan komunitas Katolik Indonesia," menurut warganet, sementara yang lain menulis, "From american vibe 'jekardah' to italian 'giacarta'. Nice."

2 dari 4 halaman

Paus Fransiskus Lanjutkan Lawatan

Menurut kanal News Liputan6.com, Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia pada Jumat pagi (6/9/2024). Paus melanjutkan kunjungan apostoliknya ke Papua Nugini dalam rangkaian tur Asia-Pasifik.

Kepala Negara Vatikan tersebut dilepas dengan upacara perpisahan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dan bertolak menuju Port Moresby, Papua Nugini dengan menaiki pesawat komersil Garuda Indonesia. Kepergian Paus diantar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo, dan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, Gandi Sulistiyanto.

Selain itu, Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Antonius Subianto Bunyamin, dan Ketua Panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignatius Jonan turut melepas kepergian Paus.

Di Papua Nugini, Paus akan bertemu tokoh lintas agama, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, dan menghadiri misa kudus di Stadion Sir John Guise Port Moresby. Selama rangkaian kunjungannya di Indonesia, Paus menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam.

 

3 dari 4 halaman

Apresiasi Paus Fransiskus

Paus Fransiskus mengungkap apresiasi pada seluruh pihak yang telah menyambutnya dengan penuh kehangatan. "Saya berterima kasih pada para biarawan dan biarawati, semua relawan relawati yang dengan kasih sayang yang besar. Kepada kaum lansia dan orang sakit yang menderita yang mendoakan kita," ucap Paus.

Ia merasa bersyukur bisa berkunjung ke Indonesia dan bertemu banyak orang yang penuh kasih. "Saya mengungkap rasa syukur yang diperuntukkan bagi saya seraya memperbaharui ucapan terima kasih pada Presiden RI, para pejabat sipil, dan aparat keamanan," katanya.

Sebelum bertolak ke Papua Nugini, Paus memberi penghargaan pada seluruh bangsa Indonesia. Ia mendoakan agar Indonesia diberkati. "Saudara-saudara terkasih, semoga Allah memberkati Anda semua dan membuat Anda bertumbuh dan bertekun dalam damai dan kasih persaudaraan," ucap dia.

Kedatangan Paus Fransiskus jadi sejarah bagi Indonesia, yang merupakan penantian setelah 35 tahun. Indonesia diketahui jadi negara pertama yang dikunjungi Paus dalam rangkaian perjalanan apostolik ke Asia Pasifik sepanjang September 2024.

4 dari 4 halaman

Kesan Kunjungan Paus Fransiskus bagi Umat Katolik

Tidak sedikit dari umat Katolik yang merasakan rasa haru mendalam atas lawatan Paus Fransiskus. Nicholas Ryan (29), misalnya, yang sangat berharap bisa menemui Paus secara langsung. Ia bahkan menyempatkan melewati Kedutaan Besar Vatikan di Gambir, Jakarta Pusat saat berangkat kerja.

Sayangnya, Paus sudah bertolak ke Papua Nugini. Tapi setidaknya Ryan cukup senang meski hanya melihat sejenak Kedubes Vatikan. "Sebenarnya saya berharap banget bisa ketemu Paus, melihat Paus langsung mumpung di Indonesia, karena kayaknya sekali seumur hidup, tapi enggak kejadian," kata Ryan di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

Sebagai umat Katolik, Ryan berterima kasih pada Paus karena mau memilih Indonesia sebagai tempat untuk melakukan lawatan atau kunjungan apostolik. Ia bersyukur keluarganya bisa melihat Paus saat mengikuti Misa di GBK. Ayahnya, sangat antusias bisa hadir langsung dalam tradisi peribadatan umat Katolik itu.

"Pulangnya juga keliatan senang banget, bawa berkat dah buat sekeluarga," ucapnya. Ryan berkata, Indonesia patut bangga karena dikunjungi Paus.