Sukses

Terbukti Predator Seksual, Mantan Bos Fesyen Kanada Peter Nygard Divonis 11 Tahun Penjara

Peter Nygard yang kini berusia 83 tahun dinyatakan bersalah memerkosa empat perempuan yang terjadi pada kurun waktu 1980an sampai 2000an saat para korban masih di bawah usia.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pemilik perusahaan fesyen tenar asal Kanada Peter Nygard divonis bersalah dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Toronto, Senin, 9 September 2024. Ia dihukum 11 tahun penjara atas kasus penyerangan empat perempuan secara seksual. Hakim bahkan menyebut pria berusia 83 tahun itu sebagai 'predator seksual.'

Hakim Robert Goldstein mengatakan, Nygard tak menunjukkan empati pada para korban yang seluruhnya diperkosa di kantor perusahaannya. Hakim mengatakan, salah satu yang memberatkan terdakwa adalah fakta para korban baru berusia 16 tahun saat insiden terjadi. 

Nygard dinyatakan bersalah atas empat dakwaan penyerangan seksual pada November 2023, namun dibebaskan dari dakwaan kelima, serta satu dakwaan kurungan paksa. Ia menghadapi dakwaan penyerangan seksual dan perdagangan seks secara terpisah di Montreal, Winnipeg, dan Amerika Serikat. Lansia itu membantah semua tuduhan yang dialamatkan padanya.

Nygard, yang pernah memimpin kerajaan fesyen wanita, tiba di gedung pengadilan menggunakan kursi roda, dan tidak berpidato di depan pengadilan ketika diberi kesempatan. Masa hukumannya di penjara akan mencapai kurang dari tujuh tahun. Dia akan memenuhi syarat untuk mengajukan pembebasan bersyarat dalam dua tahun.

Skandal yang membelit Nygard bermula dari tuduhan sejak 1980an hingga pertengahan 2000an. Selama persidangan, lima wanita, yang identitasnya dilindungi larangan publikasi, bersaksi bahwa mereka diundang ke kantor pusat bisnis Nygard di Toronto dengan dalih, mulai dari tur hingga wawancara kerja. Semua pertemuan berakhir di kamar tidur di lantai atas di mana empat wanita mengalami pelecehan seksual.

2 dari 4 halaman

Permintaan Pengacara Peter Nygard Ditolak Hakim

Beberapa korban menceritakan kepada juri kisah serupa tentang pertemuan mereka dengan Nygard di pesawat, di landasan bandara, atau di klub malam, dan kemudian menerima undangan untuk datang ke kantor pusatnya. Kelima wanita tersebut mengatakan pertemuan atau interaksi mereka dengan Nygard berakhir dengan aktivitas seksual yang tidak mereka setujui.

Pengacara Nygard mengajukan permintaan agar kliennya dihukum enam tahun penjara, dengan alasan usia kliennya dan kesehatan yang buruk, sementara pengadilan menuntut hukuman 15 tahun penjara. Hakim menolak argumen mengenai hukuman yang lebih pendek, dengan mengatakan bahwa Nygard telah menerima perlakuan khusus di dalam tahanan karena berbagai masalah kesehatannya dan bahwa usia lanjutnya bukanlah alasan yang cukup untuk membatasi hukumannya.

Goldstein juga menyatakan Nygard membesar-besarkan masalah kesehatannya dalam pengajuannya ke pengadilan. Pengacara Nygard sebelumnya berargumentasi di pengadilan bahwa hukuman yang panjang akan “menyedihkan” bagi kliennya, yang menderita diabetes Tipe 2 dan gangguan penglihatan, serta masalah kesehatan lainnya.

3 dari 4 halaman

Kasus Hukum Bertumpuk, Perusahaan Fesyen Bangkrut

Goldstein menyebut Nygard sebagai 'kisah sukses Kanada yang salah'. Nygard mendirikan perusahaan fashion di Winnipeg, Manitoba, pada 1967 yang akhirnya menjadi Nygard International. Perusahaannya memproduksi pakaian wanita dengan beberapa merek dan memiliki fasilitas perusahaan di Kanada dan AS. Tokonya di seluruh Winnipeg pernah dipenuhi dengan foto-fotonya.

Nygard mengundurkan diri sebagai ketua perusahaan setelah FBI dan polisi menggerebek kantornya di New York City pada Februari 2020. Perusahaan tersebut telah mengajukan kebangkrutan dan masuk dalam kurator.

Dia pertama kali ditangkap di Winnipeg pada 2020 berdasarkan Undang-Undang Ekstradisi setelah dia didakwa dengan sembilan dakwaan di New York, termasuk tuduhan perdagangan seks dan pemerasan. Pada Mei 2024, pengadilan tertinggi Manitoba menolak permohonan Nygard untuk meninjau ulang perintah ekstradisinya, dan menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengintervensi perintah yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman saat itu, David Lametti.

Itu bukan kasus pertama yang membeli Peter Nygard. Pada Agustus 2020, dikutip dari The Sun, ia juga pernah dituduh menyewa pekerja seks komersial (PSK) untuk memerkosa dua anak remaja lelakinya. Keduanya mendaftarkan gugatan hukum di Pengadilan Federal New York City.

 

4 dari 4 halaman

Gugatan dari Anak Lelakinya

Melansir The Sun, Selasa, 18 Agustus 2020, kedua anak lelaki yang tak disebutkan namanya dalam dokumen hukum itu mengklaim bahwa mereka diperkosa oleh 'pacar' ayah mereka yang dideskripsikan sebagai pekerja seks. Tuduhan mengejutkan yang didaftarkan di Manhattan itu menyebut dua pemerkosaan terjadi dalam rentang waktu 14 tahun.

Perempuan dituduh memerkosa para remaja itu melakukannya di salah satu properti yang dimiliki Nygard. Dalam insiden tersebut, Nygard diduga memerintahkan perempuan PSK itu untuk membuat salah seorang anak lelakinya jadi 'seorang lelaki dewasa'. Saat itu, usia anak tersebut masih 14 tahun.

"Masing-masing anak lelaki itu telah mengalami penghancuran secara langsung yang disebabkan bisnis perdagangan seks Peter Nygard, dan pengakuan mereka adalah untuk membela akuntabilitas dan keadilan," demikian pernyataan dalam dokumen tersebut.

"Lebih lanjut terkait perdagangan anak-anak lelakinya, Peter Nygard berbohong tentang adanya pelecehan seksual dan berusaha mengintimidasi anak-anaknya agar mereka tetap diam. Tapi, penggugat dalam kasus ini, menolak untuk diam," imbuh keterangan tersebut.

"Setelah penyelidikan dalam beberapa bulan terakhir, anak-anak lelaki Nygard menyadari kebohongan dan korupsi yang dilakukan Peter Nygard, termasuk perdagangan seks, intimidasi, dan penghancuran korban-korban tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya," begitu pernyataan dalam dokumen yang dimaksud.