Sukses

Targetkan 110 Ribu Penonton di MotoGP Mandalika 2024, InJourney Gelar Festival Musik yang Bakal Diisi Slank hingga GIGI

Terlepas dari target penonton yang naik dari tahun lalu, ajang MotoGP Mandalika 2024 masih dibayang-bayangi pengusaha hotel dan akomodasi yang nakal dengan menaikkan harga di luar aturan Pemprov NTB.

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar dua minggu lagi gelaran MotoGP Mandalika 2024, bernama resmi Pertamina Grand Prix of Indonesia, digelar di Pertamina Mandalika Internastional Circuit, Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 27--29 September 2024. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Perser) atau InJourney melalui InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara tersebut.

Menjadi salah satu event olahraga penting di Indonesia, InJourney menargetkan kenaikan penonton dari tahun lalu. Pada 2023, penonton MotoGP mencapai 103 ribu orang, pada tahun ini jumlah penonton ditargetkan mencapai 110 ribu orang.

Untuk itu, panitia menyiapkan sejumlah acara pendukung untuk memeriahkan gelaran. Dimulai dengan Riders Parade yang melibatkan 12 pembalap MotoGP ternama, seperti Marc Marquez, Jorge Martin, Pedro Acosta, Alex Rins, dan Mario Aji. Para pebalap akan menyapa dan berbagi keseruan dalam parade yang melintasi Kota Mataram pada 25 September 2024, pukul 16.00 WITA.

Tak sampai di situ, festival musik bertajuk Spririt of Indonesia hadir sebagai side event. Sejumlah artis dan musisi papan atas Indonesia telah dijadwalkan tampil. Pada hari pertama, festival akan diisi Lombok Ethno Fusion dan Pelita Groove. Hari berikutnya ada SLANK, Geisha, dan Ada Band. Pada hari terakhir, giliran GIGI, Ghea Youbi, dan DJ Yasmin yang tampil.

Menurut Chairman MotoGPTM 2024 Troy Warokka, event itu tidak hanya akan menampilkan balapan kelas dunia, tetapi juga berfungsi sebagai promosi besar bagi Indonesia sebagai destinasi olahraga dan pariwisata global. Pada awal minggu ini, ia mengaku persiapan ajang tersebut sudah mencapai 80 persen. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berharap Tingkatkan Perekonomian Lombok

"Kami menantikan kehadiran penggemar dari seluruh dunia dan berharap Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 menjadi momen sukses yang menonjol dalam kalender MotoGP," kata Troy dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 13 September 2024.

Meningkatnya jumlah penonton dan kehadiran beragam side event di MotoGP Mandalika diharapkan meningkatkan kontribusi ekonomi dari event tersebut. Tahun lalu, dampak positif terhadap kenaikan PDB Nasional mencapai Rp4,3 triliun.

"Kami berharap ajang tahun ini bisa berlangsung dengan meriah dan sukses, sehingga dapat berkontribusi secara luas pada sektor pariwisata dan juga perekonomian Indonesia,” kata Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney.

Di sisi lain, Pelita Air mendukung gelaran tersebut dengan membuka rute penerbangan Jakarta - Lombok mulai 19 September 2024 untuk mengakomodasi para calon penonton dari luar Pulau Lombok Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 11 September 2024, rute tersebut menjadi rute ke-14 yang dilayani Pelita Air.

Jadwalnya satu kali setiap hari dengan jam keberangkatan dari Jakarta pada pukul 06.30 WIB dan tiba di Lombok pada pukul 09.25 WITA. Sementara, waktu keberangkatan dari Lombok tersedia pada pukul 10.10 WITA dan tiba di Jakarta pada pukul 11.05 WIB.

3 dari 4 halaman

Penginapan di Zona 1 Mandalika Nyaris Habis Terpesan

Dari sisi penginapan di Mandalika, Troy mengatakan saat ini sudah sangat beragam yang tersedia mulai dari hotel bintang dan nonbintang, villa, hingga homestay. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jamaluddin menambahkan bahwa penginapan di zona 1 Mandalika nyaris habis dipesan para pembalap MotoGP, Moto two, MotoTri beserta dengan timnya, kru, sponsor, mekanik, media, keluarga pembalap termasuk juga panitia MotoGP. Lama mereka menginap sekitar 6 sampai 8 hari.

"Okupansi hotel bintang, resort pada saat event MotoGP yang memesan sudah mencapai 90 persen di sekitar Mandalika. Sementara di sekitar Mataram baru 50 sampai 60 persen. Dan Kabupaten Lombok Utara sekitar Gili memang market-nya wisatawan mancanegara yang datang dari Bali. Pada intinya, kami Dispar NTB dan Pemprov NTB siap menyambut tamu-tamu yang akan menonton MotoGP," kata Jamaluddin.

Ia pun meminta agar para penggemar MotoGP yang tidak kebagian kamar hotel di sekitar Mandalika, menginap di sekitar Kota Mataran dan Senggigi saja. "Karena masih ada kamar hotel yang kosong dan harganya jauh lebih murah dibandingkan harga kamar hotel di sekitar Mandalika," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Masih Ada Pengusaha Hotel dan Penginapan Nakal di NTB

Djamaluddin menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi NTB sudah menerbitkan aturan soal batas atas harga penginapan untuk menghindari lonjakan harga yang terlampau tinggi bagi para wisatawan. Berdasarkan regulasi tersebut, hotel pada zona 1 Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, boleh menaikkan tarif maksimal tiga kali lipat dari harga biasa saat gelaran MotoGP.

Sementara, zona 2 untuk hotel di kawasan Kota Mataram kenaikan tarif maksimal dua kali dari harga biasa, dan zona 3 untuk hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat dan Gili Lombok Utara dengan kenaikan tarif satu kali dari harga biasa.

"Namun, ada beberapa pengusaha kita yang masih belum mengikuti aturan tersebut, kita akan terus memantau ini menjelang MotoGP," aku Jamaluddin. Situasi itu membuat Pemprov NTB membentuk satgas untuk mengawasi harga-harga hotel di NTB.

Pemerintah NTB tak bisa membiarkan situasi 'getok harga' penginapan terus berulang setiap kali event besar digelar. Efeknya sudah terjadi dengan tiket nonton ajang balap motor terbesar di dunia tersebut dilaporkan sulit laku terjual. Sebagai penyelenggara, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) beranggapan akomodasi mahal menjadi salah satu penyebabnya.

Tarif hotel di sekitar lokasi penyelenggaraan MotoGP Mandalika naik tajam saat event berlangsung. Hal itu membuat tiket nonton kurang diminati, terutama oleh wisatawan nusantara (wisnus).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.