Sukses

Rintis Wisata Berkelanjutan di Puncak Bogor, Wonderful Puncak Bakal Digelar di Rest Area Gunung Mas hingga Akhir 2024

Wonderful Puncak digelar untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke kawasan wisata Puncak Bogor, terkesan kontradiktif dengan semangat membangun wisata berkelanjutan yang digaungkan.

Liputan6.com, Jakarta - Puncak Bogor masih menjadi destinasi andalan Kabupaten Bogor. Setelah upaya penertiban lapak liar di sepanjang jalan dan pemindahan pedagang kaki lima (PKL) ke kawasan Rest Area Gunung Mas, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berencana menggelar program Wonderful Puncak di kawasan wisata Puncak hingga akhir 2024.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor Yudi Santosa mengatakan beragam acara berupa pertunjukan seni budaya dan kuliner akan digelar untuk memeriahkan program itu. Tujuannya adalah meningkatkan jumlah kunjungan di kawasan wisata Puncak.

Dimulai pada 27--28 September 2024, Wonderful Puncak akan menghadirkan Harmony of Bogor. Acara dilanjutkan dengan Puncak Fashion Week dan West Java Folklore pada 11--12 Oktober dan Suasana Rest Area Puncak pada 25 Oktober 2024.

"Nanti ada 100 orang memainkan angklung, kompetisi band, kemudian kita juga akan mengadakan lomba masak nasi goreng kepala daerah," kata Yudi di Cibinong, Minggu, 15 September 2024, dilansir dari Antara, Senin (16/9/2024).

Rangkaian Wonderful Puncak akan dilanjutkan dengan program Santap Mantap pada 8--9 November 2024, Festival Tari Bogor pada 22--23 November 2024, Flashmob Pencak Silat pada 6--7 Desember 2024, Puncak Art Passion & Crative Market pada 20-21 Desember 2024, serta Puncak Fest pada 31 Desember 2024.

"Saat ini tahap optimalisasi kawasan wisata di Puncak. Menjadikan kawasan wisata yang berkelanjutan trigger-nya tetap ada di Rest Area Gunung Mas Puncak," ungkap Yudi.

Sebelumnya, Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkapkan dalam pengembangan wisata berkelanjutan, Pemkab Bogor tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, tetapi juga memaksimalkan peran pelaku seni dan budaya di kawasan Puncak.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penertiban PKL di Sepanjang Jalur Puncak

Asmawa menekankan pentingnya menjadikan kawasan wisata Puncak sebagai cerminan identitas lokal, baik dari aspek visual maupun kegiatan budaya di destinasi wisata unggulan.

"Penataan kawasan Puncak menyentuh semua aspek, mulai dari penataan lahan, pelibatan masyarakat lokal, hingga pengembangan wisata berkelanjutan. Kami juga fokus menata akses dan memaksimalkan potensi wisata," ungkap Asmawa.

Sejak memimpin, ia telah merelokasi 525 pedagang liar dari sepanjang jalur menuju Rest Area Puncak. Tahap pertama penertiban melibatkan pembongkaran 329 bangunan di sepanjang jalur Puncak, mulai dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, termasuk bangunan di sekitar Simpang Taman Safari Indonesia.

Rest Area Gunung Mas yang dibangun di atas lahan seluas tujuh hektare milik PT Perkebunan Nusantara, kini mampu menampung 516 kios. Terdiri dari 100 kios untuk pedagang sayur dan buah, serta 416 kios untuk pedagang oleh-oleh dan makanan ringan, masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi.

Tahap selanjutnya, Pemkab Bogor akan mengintegrasikan unsur budaya ke dalam pengembangan wisata Puncak. Asmawa telah menginstruksikan Disbudpar Kabupaten Bogor untuk memastikan budaya lokal menjadi bagian dari kawasan ini dengan melibatkan para pelaku seni, ekonomi kreatif, dan kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis).

3 dari 4 halaman

Rekayasa Lalu-lintas Menuju Puncak Bogor

Sementara itu, jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur wisata Puncak Bogor selama periode libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Libur panjang ini berlangsung dari Sabtu--Senin, 14--16 September 2024.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas yang diterapkan meliputi sistem ganjil genap kendaraan dan sistem satu arah atau one way. Rekayasa lalu lintas ini diterapkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalur Puncak, Bogor.

"Untuk pelaksanaannya, kami akan laksanakan secara situasional, melihat perkembangan dan peningkatan volume kendaraan yang masuk," ungkap Ardian, dikutip dari Antara, Sabtu, 14 September 2024.

Peningkatan arus kendaraan di jalur wisata Puncak Bogor pada libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini cukup tinggi. Ardian mengungkapkan, dalam kurun waktu satu jam pada pukul 06.00 WIB-07.00 WIB, Sabtu pagi, jumlah kendaraan yang masuk ke jalur Puncak, Bogor mencapai 2.800 unit.

4 dari 4 halaman

Daya Tampung Kendaraan di Jalur Puncak

Satlantas Polres Bogor langsung merekayasa lalu lintas berupa sistem ganjil genap kendaraan di Jalur Puncak sejak pukul 06.00 WIB, kemudian dilanjut sistem satu arah atau one way mengarah ke Puncak pada pukul 07.30 WIB.

"Mengingat memang ambang batas di jalur Puncak itu dalam satu jam kurang dari 2.000 atau 1.500 kendaraan yang melintas, baik itu roda dua, empat maupun enam," ungkap Ardian.

Ardian menjelaskan, khusus pada hari pertama libur panjang ini, Satlantas Polres Bogor memberlakukan one way sebanyak tiga kali, yakni dua kali ke arah atas, dan satu kali ke arah bawah.

"Mengingat ini Sabtu, hari pertama di long weekend ini, kami antisipasi lonjakan arus yang datang dari Puncak menuju Jakarta kembali, maka kami siapkan rencana one way dari Jakarta ke Puncak," katanya.

Sementara pada hari ini, Satlantas Polres Cianjur mengarahkan pengendara dengan tujuan Jabodetabek dari Cianjur untuk menghindari jalur Puncak saat akhir libur panjang karena hingga Minggu petang, antrean kendaraan terlihat terus memanjang. 

"Kami akan mengarahkan pengendara ke jalur alternatif Jonggol atau Sukabumi guna menghindari macet total di jalur Puncak saat libur panjang usai pada Senin, diprediksi kepadatan arus akan terjadi sejak pagi hingga Senin malam," kata Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anjar Maulana di Cianjur, kemarin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini