Sukses

Media Kampus Erina Gudono di AS Soroti Desakan Pencabutan Beasiswa Istri Kaesang Pangarep

Istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono, mendapat beasiswa S2 di Fakultas Social Policy and Practice (SP2), University of Pennsylvania (UPenn).

Liputan6.com, Jakarta - "Sejumlah warganet Indonesia mendesak Penn mencabut beasiswa mahasiswi School of Social Policy & Practice, Erina Gudono," begitu The Daily Pennsylvanian mengawali laporan tentang istri Kaesang Pangarep dalam artikel yang dimuat Minggu, 15 September 2024. Outlet tersebut merupakan media mahasiswa independen di University of Pennsylvania sejak 1885, menurut bio akun media sosialnya.

Beberapa waktu lalu, Puteri Indonesia DIY 2022 ini memang bercerita mendapat beasiswa S2 di Fakultas Social Policy and Practice (SP2), University of Pennsylvania (UPenn). Keberangkatan Erina ke Negeri Paman Sam bulan lalu untuk program orientasi pendidikan masternya, bersama suami dan kakak perempuannya, berbuah rentetan kritik publik.

Ini terutama karena unggahan media sosialnya dianggap pamer gaya hidup mewah di tengah suasana memanas di dalam negeri buntut aksi penolakan RUU Pilkada. Kendati demikian, The Daily Pennsylvanian menyoroti bahwa seruan "kekhawatiran" warganet Indonesia sudah dimulai sejak pengumuman Erina menerima beasiswa pada akhir Juli 2024.

"(Warganet Indonesia) menganggap bahwa latar belakang istimewa membuatnya kurang layak jadi penerima beasiswa. Gudono dan SP2 tidak menanggapi permintaan komentar," sebut publikasi itu.

Pihaknya mencatat bahwa sejumlah pengguna media sosial telah menandai UPenn di kolom komentar unggahan Erina Gudono dan keterangan unggahan mereka sendiri, yang menyerukan agar kampus itu mempertimbangkan keputusan mereka. "Para kritikus juga diduga telah memulai gerakan email massal yang menuntut pencabutan beasiswa Erina Gudono," tulis mereka.

2 dari 4 halaman

Kritik untuk Erina Gudono

Di unggahan penerimaan UPenn, Erina menulis, "Saya tidak menyangka Allah SWT begitu baik hati karena memberi berkah anak dan kuliah di saat yang bersamaan dalam satu tahun pernikahan."

Di unggahan yang telah disukai lebih dari 100 ribu kali itu, ia menambahkan bahwa kedua orangtuanya pindah ke Pennsylvania setelah menikah, merujuk pada mereka yang kuliah, bekerja, melahirkan, dan membesarkan anak di negara bagian itu. Erina telah menonaktifkan kolom komentar di unggahan yang dimaksud.

Lulusan Universitas Columbia Patricia Kusumaningtyas mengatakan pada The Daily Pennsylvanian bahwa sebagian kemarahan seputar dugaan beasiswa Erina bermula dari "gaya hidupnya yang sangat mewah." Juga, kurangnya komentar tentang "kerusuhan dan protes politik yang terjadi di Indonesia."

"Banyak sekali protes, semua teman saya demo, kemudian terkena gas air mata," kata Kusumaningtyas. "Tidak adil bahwa begitu banyak penindasan yang dilakukan pemerintahan Jokowi, dan Erina jadi sangat tone deef."

Kusumaningtyas menambahkan, ia dan banyak orang lain merasa bahwa Erina seharusnya bebas melanjutkan pendidikan. Namun, ia mendorong Penn "mempertimbangkan calon penerima beasiswa di masa depan yang memiliki andil dalam mengganggu isu-isu hak asasi manusia (dan) isu-isu demokrasi di negara mereka sendiri."

3 dari 4 halaman

Kaesang Pangarep Datang ke KPK

Kontroversi lain dari keberangkatan Erina Gudono ke AS bulan lalu adalah dugaan gratifikasi yang berawal dari unggahan foto pesawat diduga jet pribadi yang dibagikan menantu Presiden Joko Widowo (Jokowi) tersebut. Terkait itu, suami Erina, Kaesang Pangarep, telah mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, 17 September 2024.

Kanal News Liputan6.com melaporkan per Rabu (18/9/2024), Kaesang datang bersama kuasa hukumnya, Nasrullah, dan juru bicaranya, Francine Widjojo. Ikut pula Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.

Ia berada di gedung lama KPK sejak pukul 10.40 WIB hingga 11.21 WIB. Usai menemui pihak terkait, Kaesang menjelaskan bahwa kedatangannya bermaksud mengklarifikasi dugaan gratifikasi jet pribadi yang ramai disorot publik. "Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan, tapi inisiatif sendiri," ucap Kaesang pada wartawan.

"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus (2024) ke Amerika Serikat yang numpang, atau bahasa bekennya nebeng lah. Nebeng pesawatnya teman saya," ia menambahkan.

Kaesang enggan menyebutkan siapa teman yang dimaksudnya. Ia meminta wartawan menanyakan langsung ke KPK terkait itu. Awak jurnalis, yang masih ingin menggali keterangan, mencoba mewawancarai Kaesang hingga ke pintu mobil. Namun, ia mengarahkan wartawan untuk menanyakan ke juru bicara dan kuasa hukumnya.

 

4 dari 4 halaman

Kata Juru Bicara dan Pengacara Kaesang Pangarep

Juru bicara Kaesang, Francine Widjojo, menyatakan, sebagai warga negara yang taat hukm, Kaesang datang ke KPK untuk mengklarifikasi dugaan gratifikasi jet pribadi. "Mas Kaesang tidak ada kewajiban melaporkan dugaan gratifikasi, karena Mas Kaesang bukan penyelenggara negara, bukan pejabat negara. Sebagaimana kita baca Pasal 12B Undang-undang Tipikor, di situ tidak termasuk," kata Francine.

Kepada wartawan, Francine kemudian menjelaskan kronologi keberangkatan Kaesang dan Erina Gudono ke Amerika Serikat menggunakan jet pribadi. "Terkait kejadiannya, sebenarnya waktu itu Mas Kaesang sudah rencana berangkat ke Amerika di tanggal 20 Agustus (2024)," sebut dia.

"Rencana pakai pesawat komersial. Kebetulan ada temannya yang berangkatnya searah di tanggal 20 Agustus (2024), maka barenglah, nebeng," ujar Francine. Saat ditanya siapa teman yang dimaksud, inisialnya, termasuk siapa saja di dalam pesawat selain Kaesang dan istrinya, Francine enggan menyebutkan. "Tadi sudah disampaikan ke KPK. Nanti konfirmasi saja ke sana," ujar dia.

"Mengenai detailnya, bisa tanya ke KPK. Kami sudah sampaikan detail perjalananya ke Amerika," kata kuasa hukum Kaesang, Nasrullah.

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, mengatakan, dalam standar operasional prosedur (SOP), penelahaan klarifikasi membutuhkan waktu selama 30 hari kerja. "Kita akan analisa paling lama 30 hari, tapi gua rasa tiga atau empat hari selesailah itu ya," sebut dia.