Sukses

Studi Baru soal Konsumsi Kafein dari 3 Cangkir Kopi Sehari Kemungkinan Bermanfaat bagi Kesehatan Jantung

Studi baru yang dipimpin profesor dari Tiongkok meneliti kaitan minum kopi atau teh yang berkafein dengan kondisi kesehatan jantung.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkapkan kafein dalam tingkat moderat, didefinisikan tiga cangkir kopi sehari, berefek positif terhadap kesehatan jantung. Penelitian itu dipimpin oleh Dr. Chaofu Ke, seorang profesor madya epidemiologi dan biostatistik di Universitas Soochow, China. 

Dikutip dari CNN, pada Selasa, 18 September 2024, para peneliti menganalisis data dari 180.000 responden di UK Biobank, database biomedis besar dan sumber penelitian yang memantau manusia dalam jangka panjang. Mereka yang diteliti awalnya tidak memiliki penyakit kardiometabolik.

Informasi tersebut mencakup konsumsi kafein yang dilaporkan sendiri oleh para peserta melalui kopi atau teh hitam atau teh hijau dan penyakit kardiometabolik yang mereka pelajari melalui data perawatan primer, catatan rumah sakit, dan sertifikat kematian, menurut penelitian yang diterbitkan Selasa, 17 September 2024, di Jurnal Endokrinologi Klinis & Metabolisme Masyarakat Endokrin.

Responden yang mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang memiliki penurunan risiko timbulnya multimorbiditas kardiometabolik (CM) baru. CM merupakan sekelompok penyakit jantung mulai dari penyakit jantung koroner, stroke, hingga diabetes tipe 2. 

Risiko timbulnya CM berkurang sebesar 48,1 persen jika mereka mengonsumsi tiga cangkir sehari, atau 40,7 persen jika mereka mengonsumsi 200 hingga 300 miligram kafein setiap hari, dibandingkan dengan orang yang tidak minum atau minum kurang dari satu cangkir, kata Ke.

"Konsumsi kopi dan kafein mungkin memainkan peran perlindungan yang penting di hampir semua fase perkembangan CM," kata Ke.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hasil Penelitian Dianggap Menjanjikan, tapi...

Hasil penelitian itu diapresiasi Dr. Gregory Marcus, kepala asosiasi kardiologi untuk penelitian dan profesor kedokteran di Universitas California, San Fransisco, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Ia beralasan penelitian ini memiliki ukuran sampel yang besar dan menggunakan berbagai biomarker untuk mendukung temuan tersebut, menjadikannya gambaran yang kuat tentang bagaimana kafein mempengaruhi kesehatan jantung.

"Pengamatan ini menambah semakin banyak bukti bahwa kafein, dan zat alami yang mengandung kafein seperti teh dan kopi, dapat meningkatkan kesehatan jantung," kata Marcus melalui email kepada CNN, dikutip Minggu, 22 September 2024.

Ia menyebut metodologinya kuat dan hasilnya sejalan dengan data yang ada tentang kafein dan kesehatan jantung. Namun, ia masih mempertanyakan sejauh mana hubungan antara kafein dan kesehatan jantung.

"Penting untuk ditekankan bahwa, meskipun data ini menunjukkan adanya hubungan antara kafein, teh, dan kopi serta penurunan risiko kombinasi penyakit kardiovaskular, kita perlu berhati-hati sebelum menyimpulkan efek sebab akibat yang sebenarnya," kata Marcus.

 

 

3 dari 4 halaman

Kelemahan dari Penelitian Tersebut

Karena penelitian ini bersifat observasional, Marcus mengatakan hasilnya hanya dapat menunjukkan hubungan antara kafein dan kesehatan jantung. Tapi, ia mempertimbangkan ada faktor lain yang sebenarnya mungkin menjadi penyebab membaiknya kesehatan jantung.

"Masih ada kemungkinan bahwa efek perlindungan yang tampak tidak benar-benar ada sama sekali dan bahwa hubungan positif tersebut semuanya disebabkan oleh beberapa faktor penentu sebenarnya yang belum diketahui atau diukur," analisis Marcus. "Misalnya, mungkin mereka yang lebih cenderung mengonsumsi zat-zat ini juga cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat atau lebih aktif secara fisik."

Studi tersebut juga tidak mempertimbangkan dampak kafein dari minuman berkarbonasi atau minuman berenergi. Artinya, kata Ke, para peneliti tidak dapat mengatakan apakah zat-zat tersebut juga akan memberikan efek positif.

Meski begitu, banyak literatur yang menunjukkan manfaat konsumsi kafein. Beberapa penelitian menunjukkan risiko diabetes yang lebih rendah, kata Marcus. Bertentangan dengan anggapan umum, meminum kafein dalam kopi dikaitkan dengan penurunan risiko irama jantung abnormal, tambahnya, merujuk pada penelitiannya dan penelitian lainnya.

4 dari 4 halaman

Jangan Berlebihan Minum Kopi

Meski demikian, kata Marcus, sebagian besar penelitian tersebut bersifat observasional, dan sebuah penelitian menunjukkan hasil yang beragam, dengan lebih banyak kafein dikaitkan dengan tambahan jumlah langkah harian tetapi lebih sedikit tidur. Di sisi lain, walau studi baru ini bisa memberi kenyamanan bagi mereka yang terbiasa minum kopi atau teh, hal tersebut, menurut Marcus, bukan merupakan tanda untuk memulai rutinitas konsumsi kafein secara teratur.

"Penting juga untuk disebutkan bahwa lebih banyak belum tentu lebih baik," katanya.

"Bahkan jika kafein, kopi, dan teh dalam jumlah yang dijelaskan dalam penelitian ini … memang menyehatkan, terdapat juga bukti kuat bahwa kafein dosis tinggi, terutama bila dimasukkan dalam ramuan buatan seperti minuman energi, sebenarnya dapat membahayakan dan bahkan menyebabkan masalah ritme jantung yang berbahaya."

Mengutip kanal Health Liputan6.com, kopi disarankan dikonsumsi tanpa gula untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya seperti meningkatkan daya ingat, meningkatkan fokus, dan menjaga kebugaran tubuh. Para ahli mengatakan boleh untuk mengonsumsi dua cangkir kopi tanpa gula setiap hari, bisa pagi dan siang hari. Konsumsi berlebihan tak disarankan karena akan berefek negatif, seperti dapat melepaskan hormon stres dalam kadar tinggi di tubuh yang dapat menyebabkan kecemasan dan stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini