Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih dari dua tahun sejak Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Balmoral, Skotlandia. Saat negara itu memasuki masa berkabung nasional dan dunia mengenang pemerintahan Ratu, sertifikat kematian resmi sang ratu dirilis, bersama penyebab kematiannya yang tercantum dalam dokumen sebagai "usia tua."
Banyak yang berharap kematian Ratu akan menyembuhkan keretakan antara Pangeran Harry dan anggota Kerajaan Inggris. Namun, momentum itu hanya memperbesar ketegangan dalam keluarga kerajaan. Harry sebelumnya membuka tentang diskusi panas yang ia lakukan dengan ayahnya Raja Charles III pada hari kematian neneknya.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Rilis Serial Dokumenter Baru, Ungkap Fakta di Balik Kehidupan Mewah
Pangeran Harry Kembali Tampil Sendirian Tanpa Meghan Markle, Isu Pisah Makin Santer
Menulis dalam memoarnya yang menggemparkan, "Spare," Duke of Sussex berbagi detail tentang perjuangannya ke Skotlandia untuk berada di samping neneknya. Sayangnya, ia tidak berhasil sebelum napas terakhir Ratu, seperti dikutip Mirror, Jumat, 20 September 2024.
Advertisement
Harry dan istrinya Meghan Markle berada di Inggris saat Ratu meninggal, karena mereka sedang dalam tur singkat ke Eropa. Mereka sedang bersiap menghadiri WellChild Awards di London saat mereka mengetahui kesehatan Yang Mulia menurun.
Harry mungkin ingin Meghan berada di sisinya dalam kesedihannya, tapi dalam bukunya, ia mengklaim bahwa Raja Charles III menyuruhnya tidak membawa serta istrinya ke Balmoral. Marah dengan komentar itu, sebagai tanggapan, ia membalas ayahnya, "Jangan pernah berbicara tentang istriku seperti itu."
Surat keterangan kematian Ratu Elizabeth II menunjukkan waktu kematiannya, yakni pukul 15.10, yang berarti banyak bangsawan tidak hadir, termasuk Pangeran Harry yang berada dalam penerbangan dari Bandara Luton yang lepas landas pukul 17.35 sore.
Dapat Pesan dari Meghan Markle
Kematian Ratu Elizabeth II secara resmi diumumkan pukul 18.30, dengan pesawat Duke of Sussex mendarat di Aberdeen pukul 18.46. Harry mengaku mengetahui neneknya meninggal setelah mengecek internet saat di pesawat.
Ia menulis di bukunya bahwa di pesawat, ia memikirkan terakhir kali ia menghabiskan waktu dengan neneknya dan apa yang mereka bicarakan. Lalu, ia mendapat notifikasi di ponselnya.
"Saat pesawat mulai turun, saya melihat ponsel saya menyala," katanya. "Itu pesan dari Meg, 'Telepon saya saat kamu menerima (pesan) ini.' Saya melihat situs web BBC. Nenek saya telah meninggal. Ayah saya adalah Raja."
Ia melanjutkan dengan mengungkap bagaimana saat ia akhirnya sampai di Balmoral. Putri Anne mengantar Harry ke atas ke "kamar tidur Nenek" agar ia bisa memberi penghormatan. Ia juga menyesalkan kenyataan bahwa ia tidak pernah bertemu ibunya, Putri Diana, setelah meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1997 saat ia baru berusia 12 tahun.
Advertisement
Nama Asli Pangeran Harry
Duke of Sussex baru saja merayakan ulang tahun ke-40 pada 15 September 2024. Meski sebagian besar kartu ucapan pasti ditujukan pada "Pangeran Harry," itu sebenarnya bukan nama aslinya.
Melansir Mirror, Kamis, 19 September 2024, ketika Harry kembali ke Inggris akhir bulan ini, ia akan membawa paspor dengan nama "Henry." Lahir pada 1984, adik Pangeran William ini dibaptis dengan nama Henry Charles Albert David.
Orangtua Harry, yang saat itu bergelar Pangeran Charles dan Putri Diana, mengatakan bahwa anak bungsu mereka akan dikenal dengan "pelesetan" nama depannya, Harry. Nama-nama kerajaan secara tradisional adalah nama yang sudah ada dalam keluarga selama beberapa generasi.
Henry adalah nama yang sangat populer pada masa Tudor, dengan salah satu contoh paling terkenal adalah Raja Henry VIII. Namun dalam kasus Harry, hanya Charles dan Diana yang sering kali memanggilnya "Henry." Nama itu jadi kode khusus bagi mantan pasangan itu ketika anak bungsu mereka "bermasalah."
Nama Panggilan dari Pangeran William
"Henry" juga digunakan pada acara-acara resmi, termasuk ketika mendiang Ratu merestui Duke menikahi istrinya, Meghan Markle. Nama tengah Harry juga memiliki arti penting, karena Charles merujuk pada ayahnya dan dua raja Inggris lainnya.
Kemudian, Albert adalah nama suami Ratu Victoria, sementara David adalah julukan yang diberikan keluarganya pada Raja Edward VIII. Albert tampaknya adalah pilihan pertama Charles untuk nama anak bungsunya.
Dalam memoarnya, "Spare," Pangeran Harry menulis bahwa neneknya, Ratu Elizabeth II, sangat mengagumi Ratu Victoria. Ayahnya disebut ingin memanggilnya Albert, yang juga merupakan nama pemberian mendiang ayah Ratu, Raja George VI, tapi Putri Diana menolaknya.
Charles dan Diana juga sebenarnya tidak setuju dengan pemberian nama untuk putra sulung mereka, Pangeran William. Charles disebut lebih menyukai nama Arthur. Namun, Diana dikabarkan menginginkan nama William yang lebih "kuat" untuk putranya.
Sama seperti Albert yang merupakan salah satu nama tengah Harry, Arthur merupakan salah satu nama tengah William. Seperti yang diungkapkan Harry dalam memoarnya, ia memiliki nama panggilan lain yang diberikan kakak laki-lakinya, yang memanggilnya Harold.
Advertisement