Sukses

Turis Korea Selatan Meninggal Dunia Usai Diving di Kawasan TN Komodo Labuan Bajo

Seorang warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan yang meninggal usai menyelam (diving) di perairan Gili Lawa Laut Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo pada 19 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari lLabuan Bajo. Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan mengevakuasi seorang warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan yang meninggal usai menyelam (diving) di perairan Gili Lawa Laut Taman Nasional Komodo (TNK). pada 19 September 2024.

"Wisatawan itu bernama Park Sung Bae (49) berjenis kelamin laki-laki," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan dihubungi dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 20 September 2024, dikutip dari Antara.

Ia menambahkan pada pukul 15:30 Wita korban melakukan penyelaman di lokasi kejadian dan dilaporkan tidak sadarkan diri usai melakukan penyelaman. Melihat kejadian tersebut, kru kapal pinisi KM Mutiara yang membawa korban langsung menghubungi Tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi terhadap korban.

Tim SAR gabungan yang menerima laporan langsung menuju lokasi dengan menggunakan peralatan utama (alut) Rigid Inflatable Boat (RIB) 500 PK. "Pada pukul 17:00 Wita Tim SAR gabungan berpapasan dengan KM Mutiara dan langsung melakukan pengecekan terhadap korban dengan hasil korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis," terang Ridwan.

Lebih lanjut, jenazah turis Korea Selatan itu langsung dievakuasi Tim SAR gabungan menuju Pelabuhan Marina Labuan Bajo dan tiba sekitar pukul 17:45 Wita. "Korban lalu dibawa menuju RS Siloam Labuan Bajo menggunakan mobil ambulans KKP Labuan Bajo," katanya.

Tragedi hampir serupa juga terjadi di Labian Bajo pada bulan lalu. Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan melakukan evakuasi seorang WNA yang meninggal karena kelelahan saat berwisata di Pink Beach Labuan Bajo, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

"Wisatawan asal Selandia Baru bernama Liu James Hou Fu (62) berjenis kelamin laki-laki yang meninggal setelah kelelahan berenang di Pantai Pink Beach Labuan Bajo," kata Supriyanto Ridwan dihubungi dari Labuan Bajo, Minggu, 11 Agustus 2024, mengutip dari Antara. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wisatawan di Pantai Pink Labuan Bajo

Ia mengatakan korban bersama wisatawan lainnya melakukan perjalanan wisata dari Labuan Bajo menggunakan kapal pinisi bernama "Cahaya Lusia". Tiba di perairan Pink Beach Labuan Bajo, kata dia, korban hendak berenang ke pinggir pantai Pink Beach dengan berenang namun korban sudah diperingatkan kru kapal untuk menggunakan sekoci, tetapi korban tetap ingin berenang hingga tepi pantai.

Korban selanjutnya berenang dari tempat berlabuh kapal menuju pantai Pink Beach Labuan Bajo."Setelah sampai di pinggir pantai, korban mengalami kelelahan saat berenang hingga akhirnya pingsan dan dilakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) namun nyawa korban tak tertolong," ungkapnya.

Ia menjelaskan tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi langsung bergerak menuju lokasi kejadian dan tiba sekitar pukul 10.50 Wita. "Tim melaksanakan evakuasi dan setelah tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo korban langsung dievakuasi ke RS Siloam Labuan Bajo menggunakan mobil ambulans milik Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan Bajo," tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Penerbangan Perdana Rute Kuala Lumpur - Labuan Bajo

Di sisi lain, penerbangan perdana AirAsia rute Kuala Lumpur - Labuan Bajo sukses terlaksana pada Selasa, 3 September 2024. Maskapai itu mengoperasikan pesawat Airbus A320 dan mengangkut 169 penumpang dari Malaysia serta 153 penumpang dari Labuan Bajo. Itu menjadi penerbangan internasional pertama yang langsung mendarat di salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) tersebut.

Momen inagurasi itu juga disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. "Saya mengucapkan selamat datang kepada penumpang dari Malaysia di Labuan Bajo. Penerbangan perdana AirAsia hari ini merupakan suatu kebanggaan karena sebuah momentum pertama kali penerbangan internasional ke Labuan Bajo," kata Sandi dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 4 September 2024.

Direktur Utama AirAsia Dato Captain Fareh Mazputra menyebut penerbangan internasional langsung dari Kuala Lumpur itu menandai langkah signifikan dalam mendukung target ambisius pertumbuhan pariwisata di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada perkembangan Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia dengan membuatnya lebih mudah diakses oleh pelancong dari seluruh dunia," ujarnya.

Dato menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu pasar terpenting maskapainya. Saat ini, tercatat 28 rute penerbangan langsung Air Asia yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia dengan lebih dari tujuh juta penumpang telah diangkut yang berperan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas regional, dan mendukung sektor pariwisata lokal.

4 dari 4 halaman

Jadwal Penerbangan Kuala Lumpur - Labuan Bajo

"Kami menantikan untuk memperluas jaringan kami dengan rencana untuk menjelajahi lebih banyak rute langsung antara Malaysia dan Indonesia di masa depan," katanya.

Layanan penerbangan AirAsia rute Labuan Bajo-Malaysia itu berkapasitas maksimal 180 penumpang. Rute itu terjadwal tiga kali seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, Untuk merayakan penerbangan perdana ini, AirAsia menawarkan promosi khusus berupa diskon tiket bagi penumpang yang menggunakan jasa maskapai tersebut.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyebutkan bahwa penerbangan tersebut diharapkan memicu laju perekonomian di Manggarai Barat, khususnya Labuan Bajo. Di sisi lain, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo, Ceppy Triono menyatakan kesiapannya mendukung pelayanan penerbangan internasional tersebut dengan secara berkala melengkapi fasilitas pendukung.

"Sejak keputusan Kementerian Perhubungan Nomor 31 Tahun 2024 bahwa Bandara Komodo ditetapkan sebagai Bandara Internasional dari 17 bandara lainnya di Indonesia, kami sudah secara perlahan membenahi dan melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas untuk melayani penerbangan internasional dengan berkordinasi dengan pihak Bea Cukai, Imigrasi, Badan Karantina Indonesia, dan pihak terkait lainnya guna menciptakan kualitas pelayanan yang bagus dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung," kata Cepy.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini