Liputan6.com, Jakarta - Pangeran George, anak William dan Kate Middleton mungkin baru berusia 11 tahun. Tetapi ia sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa ia tidak takut untuk melakukan sesuatu di luar tradisi kerajaan Inggris.
Mengutip dari laman Hello Magazine, Senin, 23 September 2024, sebagai calon Raja Inggris, Pangeran George mulai tampak punya jalannya sendiri dan melepaskan diri dari beberapa aspek kehidupan kerajaan yang lebih tradisional. Dari pendidikan hingga hobinya, Pangeran George telah meninggalkan jejak uniknya di monarki, meskipun masa pemerintahannya masih lama.
Tidak seperti generasi sebelumnya yang dididik oleh guru privat di rumah atau bersekolah di sekolah eksklusif seperti Eton atau Gordonstoun. Pangeran George adalah murid di Sekolah Lambrook yang independen dan mendidik bersama.
Advertisement
Pendidikannya mencerminkan keinginan Pangeran William dan Kate Middleton untuk memberikan anak-anak mereka masa kecil senormal mungkin, bahkan jika itu berarti melanggar norma-norma kerajaan. Tekanan publik yang dirasakan George juga lebih sedikit dibanding William maupun Raja Charles III di masa kecil.
Selama bertahun-tahun, George menikmati pendidikan yang lebih pribadi dibandingkan dengan ayahnya William dan pamannya Pangeran Harry. Meskipun ia telah melakukan tur kerajaan, George berhasil menghindar berbagai acara publik. Untuk meredakan tekanan media, Pangeran dan Putri Wales juga memilih untuk merilis potret resminya pada setiap momen ulang tahun.
Meskipun bergabung dengan orang tuanya di acara resmi, seperti Platinum Jubilee dan Trooping the Colour, Pangeran George telah menawarkan kepada para pengamat kerajaan wawasan tentang minat pribadinya. George tampil di Wimbledon, Piala Dunia Rugbi, dan konser Taylor Swift di London.
Â
Minat Besar pada Olahraga
Pangeran muda, yang memiliki minat besar dalam olahraga seperti orang tuanya, juga telah menghadiri pertandingan sepak bola besar, termasuk turnamen Euro 2020 dan Euro 2024. William dan Kate telah mengadopsi pendekatan pengasuhan yang modern dan langsung, yang berbeda dengan pendekatan yang secara tradisional dikaitkan dengan monarki.
Mereka berbicara secara terbuka tentang kesehatan mental dan tantangan pengasuhan, sehingga menjadi percakapan yang normal yang dihindari oleh generasi kerajaan sebelumnya. Jalan yang berbeda menuju takhta Pangeran William dan Kate sedang mempersiapkan ketiga anak mereka yang masih kecil untuk tugas mereka sebagai bangsawan pekerja di masa depan.
Namun, menurut sebuah buku kerajaan, sebagai calon raja, Pangeran George tidak mungkin melaksanakan tugas kerajaan sampai ia jauh lebih tua dan menyelesaikan pendidikannya. Robert Hardman berbicara tentang kontras antara bagaimana Raja Charles dan Pangeran William tumbuh dalam publikasi terbarunya, King Charles III: The Inside Story.Â
Advertisement
Melanggar Aturan Berpakaian yang Ketat
"Sementara Raja Charles III telah memetakan masa depannya tanpa konsultasi, Pangeran William memiliki otonomi yang signifikan dalam pilihan pendidikan universitasnya, keterlibatannya dengan angkatan bersenjata, dan pengenalannya terhadap tugas-tugas kerajaan yang rutin. Ia bertekad bahwa Pangeran George harus memiliki keterlibatan yang sama atau bahkan lebih besar dalam cara ia mengembangkan peran kerajaannya sendiri," tulis Hardman.
"'Tidak ada harapan bahwa tugas-tugas kerajaan apa pun akan dimulai sampai George berusia dua puluhan,' kata seorang veteran Istana Kensington. "Bahkan sebelum ia diangkat menjadi pejabat di Penobatan, William dan Catherine ingin bertanya kepadanya apakah ia merasa nyaman tentang hal itu karena ia jelas yang termuda. Ternyata ia bersemangat."
Saat bertemu dengan keluarga Obama pada 2016, Pangeran George dan orangtuanya menyelenggarakan makan malam untuk Barack dan Michelle Obama. George saat itu melanggar aturan berpakaian yang ketat untuk bertemu dengan kepala negara dengan mengenakan gaun tidurnya.
"Bukan hanya Kongres. Bahkan beberapa pemimpin asing sudah melihat ke depan, mengantisipasi kepergian saya," canda Barack. "Minggu lalu Pangeran George datang ke pertemuan kami dengan mengenakan jubah mandi. Itu tamparan di wajah. Pelanggaran protokol yang jelas."
Bahasa Tubuh Pangeran George Layak Jadi Raja Inggris
Pangeran George mungkin harus menunggu lama untuk naik takhta. Meski begitu, pakar kerajaan menilai gerak-gerik dan bahasa tubuh bocah berusia 11 tahun itu sudah dianggap cocok sebagai calon raja masa depan.
Bukan rahasia jika Pangeran William dan Kate Middleton ingin putra sulung mereka menikmati masa kecilnya selama mungkin. Akan tetapi, publik telah melihat beberapa momen penting yang menunjukkan kepribadiannya yang menawan.
Mengutip The Sun, Jumat, 23 Septemebr 2024, pakar bahasa tubuh Judi James mengatakan, berkat kehati-hatian William terhadap putra sulungnya, George perlahan-lahan berubah dari bocah lelaki yang tampak agak pemalu menjadi anak yang lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan terlihat bahagia.Â
"Ia tampaknya mempersiapkan serta merangkul takdir masa depannya dengan rasa tenang yang mengesankan. William telah menjadi panutan dan pendamping putranya," ungkapnya kepada Fabulous.
James menyambung mengenai peran Pangeran William. "Ia penyeimbang di atas sepeda dalam hal memegang tangan, membelai rambut, menepuk punggung, dan mendorong George ke depan, tetapi sekarang ia lebih sering terlihat mundur dan menyaksikan putranya tumbuh dalam peran kerajaannya sendiri."
Â
Advertisement