Sukses

Lee Joon Gi Nyanyi Rasa Sayange Saat Fanmeeting di Malaysia, Warganet Indonesia Ingatkan Asal Lagu

"Rasa Sayange" jadi salah satu dari 20 lagu yang dibawakan Lee Joon Gi saat menggelar fanmeeting perdana di Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang menarik perhatian warganet Indonesia dari momen fanmeeting perdana Lee Joon Gi di Malaysia, akhir pekan lalu. Bintang "Flower of Evil" itu naik ke atas panggung di Mega Star Arena, Kuala Lumpur, dengan membawakan lagu "Thank You", "Now," dan "Can't Be Slow," membuat acara jumpa penggemar berubah jadi semi konser.

Sepanjang acara yang berlangsung hampir tiga jam, melansir Hype Malaysia, Selasa (24/9/2024), Joon Gi membawakan lebih dari 20 lagu, termasuk "Rasa Sayange" yang mengejutkan penggemar. Video aktor Korea berusia 42 tahun itu menyanyikan lagu tersebut jadi viral di dunia maya.

Mendapati itu, warganet Indonesia mengingatkan bahwa "Rasa Sayange" bukan lagu dari Negeri Jiran. "Kenapa sih diklaim mulu (lagu 'Rasa Sayange')? Kayaknya tiap tahun harus muncul debat ini. Indonesia vs Malaysia udah kayak never ending saga," kata seorang pengguna X, dulunya Twitter, merujuk pada klaim berulang lagu "Rasa Sayange" oleh Malaysia.

"😭😭😭 lagian ya kenapa sih... kayak ngga punya lagu daerah sendiri aja😭😭😭," sahut yang lain, sementara warganet berbeda berkomentar, "Fans harus edukasi oppa Joon Gi juga kalo itu bukan lagu dari Malaysia, karena dia janji mau balik lagi (ke Malaysia), jangan sampe masih nyanyiin lagu itu."

Bukan kali pertama klaim lagu "Rasa Sayange" oleh Malaysia jadi kontroversi. Tahun lalu, "Rasa Sayange" jadi salah satu lagu yang dibawakan musisi kenamaan Tanah Air, Yura Yunita, Afgan, dan rapper Saykoji saat gala dinner KTT ke-43 ASEAN berlangsung di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu, 4 September 2023. 

Salah satu tamu gala dinner tidak lain adalah Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Ia berkunjung ke Indonesia dengan didamping sang istri, Wan Azizah Wan Ismail, rangkum kanal Global Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata PM Malaysia

Sebelumnya, Anwar Ibrahim telah menyuarakan pandangan soal klaim lagu "Rasa Sayange" oleh Malaysia. Itu tepatnya diutarakan saat ia menghadiri acara "Temu Anwar" di sela-sela rangkaian pertemuan KTT ASEAN 2023 pada Selasa, 5 September 2024.

Ia mengatakan bahwa pihak yang mengklaim "Rasa Sayange" tidak mengerti sejarah. "Dulu pernah sempat lagu 'Rasa Sayange' ada yang bicara itu dari kami, asalnya Malaysia. Itu Google saja tahu sejarahnya. Kita tahu asalnya (dari) Indonesia," tegas dia.

Anwar mengatakan, kendati Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan erat, tentu tetap ada perbedaan. Namun, hal itu tidak sepantasnya membuat keduanya berselisih paham. "Rumah tangga, keluarga, tentunya ada perbedaan pendapat, tapi tidak harus memecahkan," ujarnya. 

Selain lagu "Rasa Sayange," Anwar menyinggung soal batik, budaya lain yang sering kali memicu perdebatan antara Malaysia dan Indonesia. Ia mengaku kerap disebut tidak nasionalis saat memakai batik Indonesia. "Ada keindahan, perbedaan dan kesenian batik Indonesia yang harus kita hargai," imbuhnya. 

3 dari 4 halaman

Asal-usul Lagu Rasa Sayange

Menurut artikel Antara tahun 2007, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) saat itu, Jero Wacik, mengatakan bahwa pihaknya menemukan beberapa bukti yang menunjukkan lagu "Rasa Sayange" milik Indonesia. Ini termasuk rekaman milik Lokananta dalam bentuk piringan hitam.

"Ada lagu 'Rasa Sayange' dalam piringan hitam yang direkam Lokananta tahun 1958, kemudian dibagi pada 15 Agustus 1962 sebanyak 100 keping tertepatan saat pelaksanaan pesta olahraga Asian Games di Jakarta oleh Presiden Soekarno," kata Jero.

Presiden Soekarno memberi piringan hitam tersebut sebagai cenderamata pada pimpinan kontingen setiap negara peserta Asian Games, di mana lagu "Rasa Sayange" jadi salah satu dari delapan lagu yang ada. Piringan hitam itu merekam delapan lagu rakyat,termasuk "Rasa Sayange," "Caca Marica," "Suwe Ora Jamu," "Gelang Sipatu Gelang," dan 'Rayuan Pulau Kelapa."

Lagu Rasa Sayange berasal dari Maluku, seperti yang tercatat dalam laman resmi Museum Nusantara. Paulus Pea menciptakan lagu ini pada awal 1960-an sebagai iringan mengajar di dalam kelas.

4 dari 4 halaman

Kontroversi Batik Indonesia vs Malaysia

Sebelum Lee Joon Gi dengan lagu "Rasa Sayange", YouTuber IShowSpeed dibuat bingung karena seorang penggemar di Malaysia memberi hadiah tujuh kemeja batik. "Saya mau memberimu hadiah. Baju tradisional Malaysia: batik, batik, batik, kamu harus memakainya," seru penggemarnya dalam tayangan di YouTube Dapudspy yang diunggah Rabu, 18 September 2024.

Speed memakai kemeja tersebut sambil mencari asal-usul batik di internet. "Where is batik from?" ketiknya di ponsel pribadinya karena penasaran. Ia lalu mendapat jawaban bahwa batik berasal dari Indonesia. Tampak kaget dengan penemuannya, ia menanyakan hal tersebut pada sopir yang mengantarnya.

Sopir tersebut menyebut bahwa batik Indonesia berbeda dengan batik Malaysia. Kendati Negeri Jiran memang mengenal batik, UNESCO telah mengukuhkan bahwa batik milik Indonesia dan terdaftar sebagai Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia per 2 Oktober 2009. Maka itu, 2 Oktober dijadikan Hari Batik Nasional, lapor Antara.

Batik Indonesia memiliki perbedaan signifikan dengan batik Malaysia. Batik Indonesia memiliki beragam motif, salah satunya motif batik Jepara yang dapat dibedakan jadi dua, yaitu motif lama dan motif baru.

Motif lama mempunyai pola dengan warna lung hitam, gajah cokelat, serta flora dan  fauna daun ulir hijau, sedangkan motif baru merupakan batik tulis yang beragam. Batik Indonesia memiliki motif yang tidak sama antara satu daerah dengan yang lain. 

Sementara itu, Malaysia memiliki batik berdasar warna menyala dengan motif daun atau bunga yang besar. Batik Malaysia banyak dipengaruhi alam sekitar. Motif-motif ini katanya dihasilkan dari kepekaan masyarakat tradisional terhadap lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.