Sukses

Ahli Bahasa Tubuh Ungkap Kesedihan Pangeran Harry Saat Hadiri Agenda Publik Tanpa Meghan Markle yang Sakit

Tanpa Meghan Markle, Pangeran Harry menghadiri acara yang "dekat" dengan mendiang ibunya, Putri Diana.

Liputan6.com, Jakarta - Duke of Sussex mengisyaratkan kesedihan dan kecemasan saat ia memulai serangkaian penampilan solo berturut-turut di New York, Amerika Serikat (AS), Senin, 23 September 2024, menurut seorang pakar. Pangeran Harry dilaporkan bergabung dalam sebuah pertemuan puncak di Big Apple dengan para pemenang Diana Award.

Melansir Mirror, Selasa, 24 September 2024, mereka membahas krisis kesehatan mental global yang dihadapi kaum muda. Tanpa Meghan Markle yang disebut sakit, Duke memperjuangkan isu yang dekat di hatinya dan tujuan yang terkait mendiang ibunya, Putri Diana, dalam perjalanan solo selama UN General Assembly High-Level Week and Climate Week.

Dalam penampilan pertama atas nama Diana Award, Senin, ia memperingatkan bahwa masa depan generasi mendatang terancam dicuri jika suara mereka tidak didengarkan. Ia juga meminta pemerintah melibatkan kaum muda dalam pengambilan keputusan kebijakan guna menghindari isu berkelanjutan.

Selama diskusi panel, Harry membetulkan jas dan dasinya, serta gelisah saat duduk di kursinya di panggung. Menurut ahli bahasa tubuh, Judi James, itu "sangat berbeda" dari sikapnya di acara amal di akhir pekan yang diselenggarakan aktor Hollywood Kevin Costner.

James mengatakan pada Mirror, "Mungkin ini adalah topik yang menyentuh hati dan dekat dengan hatinya, tentang kesehatan mental dan ibunya Diana, tapi bahasa tubuh Harry tampak sangat berbeda dari sosoknya yang percaya diri."

"Saat duduk di atas panggung, Harry jatuh ke dalam kekacauan yang tidak henti-hentinya, yang tampak seperti ritual kecemasan. Ia tidak tersenyum dan wajahnya tampak memerah seolah-olah karena emosi. Ia mengigit bibirnya dan ekspresi matanya menunjukkan kesedihan sebelum akhirnya mengerutkan kening dan menatap ke depan dengan konsentrasi," beber pakar bahasa tubuh itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahasa Tubuh Pangeran Harry

James menyambung, "Harry terus bergerak di tempat duduknya, terlalu banyak membetulkan pakaiannya, terutama dasinya, yang ia tarik empat kali, serta menarik tepi jaketnya dengan jumlah yang hampir sama. Tangannya mengusap lututnya dalam ritual menenangkan diri."

"Saat ia mengaitkan jari-jarinya dan merekatkan buku-buku jarinya, ia tampak seperti ingin memproyeksikan keadaan emosinya yang terdalam. Ibu jarinya saling bergesekan, yang merupakan ritual lain untuk menenangkan diri, tapi kemudian ia dengan sengaja menggosok kedua ibu jarinya ke mulutnya untuk menunjukkan refleks, sekaligus kegugupan."

Sementara di acara amal, akhir pekan kemarin, Duke memberi penghargaan pada sesama pilot helikopter untuk merayakan tindakan heroik para first responders. Melansir Mirror, Sabtu, 21 September 2024, adik Pangeran William menghadiri acara tersebut tahun lalu, dan banyak yang berharap istrinya akan bergabung dengannya untuk acara tahun 2024.

Harry berbicara di depan tamu acara tahunan Santa Barbara One805Live!, yang menggalang dana untuk para first responders. Ia tampil dengan jas saat memberi penghargaan di atas panggung pada pilot helikopter lokal Loren Courtney di awal acara segera setelah ia tiba pukul 7 malam.

3 dari 4 halaman

Meghan Markle Sakit

Seorang sumber di acara tersebut mengatakan, "Kami semua berharap Meghan akan hadir seperti tahun lalu, tapi kabar yang beredar adalah ia sakit dan tidak dapat hadir." Setelah New York, Harry akan bertolak ke Inggris untuk menghadiri sebuah acara pada 30 September 2024.

Hal ini terjadi setelah Edward Coram-James, seorang pakar PR, yakin bahwa pasangan tersebut telah melakukan kesalahan komunikasi dan pencitraan merek, yang menyebabkan "kehilangan dukungan publik." Dalam pernyataan singkatnya, Coram-James menyebut, "Mereka hanya memiliki rencana PR yang buruk."

Popularitas Harry dan Meghan menurun drastis sejak mereka pindah ke AS, menurut jajak pendapat awal bulan September 2024. Diduga klaim Harry yang mengejutkan terhadap keluarga kerajaan merupakan faktor utama yang menyebabkan menurunnya popularitasnya. 

Coram-James pun menyampaikan pendapatnya tentang survei tersebut, menyebut, "Mereka (Meghan dan Harry) tampaknya telah belajar dari pengalaman buruk PR mereka, dan tampaknya telah mengubah pendekatan."

"Saya menganggap sebagian besar dari kejatuhan mereka dari dukungan publik semata-mata sebagai cerminan dari apa yang dapat terjadi dengan PR yang buruk. Itu tidak berarti bahwa mereka orang jahat. Sejauh yang kita ketahui, keluarga Sussex bisa jadi orang yang baik, peduli, dan luar biasa."

4 dari 4 halaman

Nasib Pasangan Sussex Saat Pangeran William Naik Takhta

Sementara itu, Pangeran William dikabarkan sudah merencanakan masa pemerintahannya nanti sebagai Raja Inggris dan apa artinya bagi saudaranya, Pangeran Harry, dan adik iparnya, Meghan Markle. Keretakan hubungan kakak adik ini dilaporkan belum juga menemukan penyembuh yang utuh.

Melansir Mirror, Jumat, 6 September 2024, seorang sumber mengatakan pada Express bahwa ketika William naik takhta, tidak banyak yang akan berubah sehubungan dengan Harry dan Meghan. Ia berkata, "William sudah merencanakan ketika ia jadi Raja, ia tidak melihat masa depan bagi Sussex di keluarga kerajaan."

"Menurut William," sumber itu menyambung. "Membiarkan Sussex kembali ke dalam keluarga adalah langkah yang buruk dan mereka harus mengundurkan diri ke 'pengasingan' tanpa batas waktu."

Duke of Sussex dilaporkan meminta nasihat mantan ajudannya tentang cara mengatur kepulangannya ke Inggris. Seorang sumber mengatakan, Harry berkonsultasi dengan orang-orang dari "kehidupan lamanya" sebagai anggota kerajaan yang bekerja setelah diduga tidak puas dengan saran para ahli citra yang berbasis di AS.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.