Liputan6.com, Jakarta - Desainer Ria Miranda ditunjuk sebagai satu dari tiga anggota baru Indonesia Fashion Designer Council (IFDC) yang dulunya juga dikenal sebagai Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Momen spesial dalam kariernya sebagai desainer itu juga ditandai dengan unjuk kreasi dalam pagelaran di Fashion Nation ke-18 yang sekaligus menjadi selebrasi Ulang Tahun Mall Senayan City.
Sebagai desainer modest, Ria dengan brand RiaMiranda sudah berkecimpung di jagad mode Tanah Air sejak 2009. Wanita bernama lengkap Indria Miranda itu baru direkrut sebagai anggota baru IFDC bersama Yosafat Dwi Kurniawan dan Adeline Esther.
Dalam wawancara yang disiarkan melalui streaming di akun resmi Instagram IPMI, Ria mengaku sempat punya mimpi untuk bisa bergabung dengan IPMI sekitar 10 tahun lalu. Seiring waktu dan kesibukannya, lulusan ESMOD itu hampir melupakannya hingga akhirnya tahun ini Ria dipinang organisasi tersebut.
Advertisement
"Sudah nggak kepikiran sebenarnya, Alhamdulilah mimpi itu terwujud tahun ini," ungkap Ria pada 25 September 2024, sambil mengatakan bahwa IFDC menjadi wadahnya fashion desainer bertemu dan ngobrol bisnis serta segala macamnya.
"Memang Ria awalnya ketakutan masuk sini, karena gayanya couture dan runway. Sedangkan ini insecure yang bagus buat ria karena kalau masuk comfort zone itu bahaya," kata suaminya, Pandu yang merupakan CEO brand RiaMiranda pada kesempatan yang sama.
Ria pun menambahkan, "Temen-temen di sini sangat peduli pendidikan fashion dan juga solid dengan keterlibatan bersama mahasiswa sekolah mode."
Tampak pada pegelaran kali ini di malam inagurasinya didapuk sebagai anggota baru IFDC, koleksi Ria tak lagi selalu dengan warna-warna pastel kegemarannya. Wanita 39 tahun itu pun tampak mulai ingin bersahabat dengan palet hitam untuk kreasi rancangannya.
Tak Lagi Didominasi Warna Pastel
Ria menampilkan sekitar 12 koleksi dengan busana modest yang lebih variatif. Ia bahkan kembali menunjukkan model hijab yang sempat populer pada satu dekade lalu, yakni jenis hijab segi empat lebih banyak dikenakan saat ini.
Koleksi bertajuk "Juwita" ini tampilan pertama dengan beberapa potongan kasual yang cocok untuk sehari-hari. Atasan kemeja putih berpadu celana harem lebar berbahan denim.
Kemudian, ada busana putih dengan motif bunga besar yang dieksekusi bersama potongan kerah shanghai. Tampilan roknya mengambil ide celana harem, namun dibuat menjadi rok lebar yang bagi pecinta busana modest akan terlihat sopan dan tak memamerkan lekuk tubuh.
Ternyata tampilan rok yang terinspirasi celana harem kembali terlihat di padanan lain, yaitu sweater hijau sage dengan leher tinggi. Ikat pinggangnya memberi aksen kerutan yang mempermanis. Tak lupa sweater juga tampil dengan bordiran yang membuatnya lebih estetik.
Di tampilan lainnya, Ria tampak memberikan detail yang lebih mewah. Memakai ketelitian craftmanship dan embellishment yang memamerkan bahwa busana modest juga bisa tampil glamor di tengah keanggunan pemakainya.
Advertisement
Eksistensi Ria Miranda dengan Toko Baru
Kiprah Ria di dunia fashion tak perlu diragukan lagi. Pertengahan 2024, sang desainer memperkenalkan koleksi signature berbahan premium, menggunakan bordir dan untuk acara yang lebih formal.
Dia menjelaskan perbedaan mendasar koleksi ready to wear dan signature. Ready-to-wear mengacu pada selera customer, best seller item, dan apa yang selama ini menjadi favorit publik.
"Untuk signature, kita bikin tren sendiri. Itu lebih ke egonya desainer. Kita lebih bisa bermain warna dan motif di signature. Tidak terbatas pada permainan payet, detailnya lebih rumit," katanya, mengutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, 9 Juni 2024.
Ria menggandeng Warna Modern Indonesia (WMI) untuk gerai ke-44 yang dibuka pekan ini. Alasannya, punya visi yang sama dalam memperluas jangkauan modest fashion di Indonesia.
"Kolaborasi ini hasil kerja keras dan kerja sama yang luar biasa. Semoga gerai ini jadi tempat yang menginspirasi pencinta mode serta berkontribusi pada pertumbuhan industri ekonomi kreatif," ujarnya.
Koleksi Ahila
CEO WMI, Bima Laga, menyatakan kolaborasi dengan seniman sekelas Ria Miranda adalah bukti nyata komitmen memajukan industri lokal yang butuh dukungan untuk ekspansi ke pasar offline.
"Kami ingin industri lokal dapat bersaing dan berkembang pesat. Semoga ini dapat dicapai melalui platform bagi jenama lokal untuk menjadi pemain utama," Bima Laga menambahkan.
Pada kesempatan itu, Ria Miranda memperkenalkan koleksi 'Ahila' hasil kolaborasi dengan Artkea. Melansir dari Antara, pekan ini, sang desainer menjelaskan 'Ahila' terinspirasi dari keluarga dan interpretasi perempuan yang mempunyai sifat dinamis.
Sifat dinamis ini setidaknya tergambar dalam tiga tahap kehidupan perempuan yaitu womanhood, motherhood dan parenthood. Koleksi 'Ahila' hasil diskusi dari hati ke hari dengan pihak Artkea.
"Kita (bicara) heart to heart. Customer kita sukanya seperti apa, kalau siluet kita sudah punya, kita gabungkan akhirnya bisa jadi satu koleksi," kata Ria seraya menyebut pola-pola dalam “Ahila” dirancang dengan matang.
Advertisement