Sukses

Hampir 1.000 Turis Inggris Terkena Infeksi Saluran Cerna Selama Menginap di Berbagai Resor Mewah di Afrika

Jumlah kasus turis Inggris yang mengalami infeksi saluran cerna selama berlibur di Cape Verde, Afrika Barat tak menunjukkan tren menurun.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir 1.000 turis Inggris mengambil tindakan hukum setelah terserang penyakit lambung saat berlibur di Cape Verde, Afrika Barat. Tercatat 926 orang selama tiga tahun terkena infeksi saluran cerna saat menginap di resor mewah di negara pulau tersebut.

The Telegraph melaporkan, dikutip Senin (30/9/2024), para wisatawan melaporkan terinfeksi bakteri Shigella dan Salmonella yang membuat mereka tidak dapat meninggalkan kamar mereka selama beberapa hari. Dua di antaranya adalah Cordelia Plummer (56) dari Shard End, Birmingham, dan rekannya Ian Waller dari Kingston-Upon-Hull.

Mereka baru-baru ini menghubungi pengacara untuk berkonsultasi terkait insiden yang dialami selama liburan. Keduanya mengaku terserang penyakit serius selama dua minggu menginap di sebuah hotel bintang lima di Sal, Tanjung Verde, pada Juli 2024. Mereka membayar hampir tiga ribu pound sterling (hampir Rp61 juta) untuk paket liburan lengkap yang dipesan melalui operator tur Tui.

Plummer yang bekerja sebagai asisten layanan pelanggan jatuh sakit selama seminggu di resor tersebut. Ia mengalami gejala infeksi saluran cerna yang parah, termasuk muntah dan diare.

Dia bahkan tidak bisa keluar kamarnya selama empat hari. Setelah kembali ke Inggris, ia langsung berkonsultasi dengan dokter yang mengatakan bahwa gejala yang dialaminya mungkin tanda terinfeksi Shigella. Sementara, Waller menyusul jatuh sakit beberapa hari kemudian dengan gejala yang sama dialami di akhir liburan dan terus berlanjut setelah kembali ke Inggris.

2 dari 4 halaman

Banyak Ulasan Negatif

Pasangan itu kemudian mencari tahu ulasan tentang resor yang dimaksud. Mereka terkejut saat membaca ulasan online bernada negatif tentang resor tersebut sekembalinya ke rumah dan memperhatikan bahwa makanan sering disajikan tanpa tutup dan suam-suam kuku.

Plummer berkata, "Apa yang seharusnya menjadi mimpi selama dua minggu di sebuah pulau nan indah berubah menjadi liburan yang akan kami lupakan."

"Yang awalnya sakit kepala dan rasa mual, jadi penyakit diare terparah yang pernah saya alami. Saya pikir setiap orang mungkin pernah mengalami sakit perut pada satu waktu atau yang lain, tapi saya tidak pernah merasa begitu sakit," imbuhnya.

Jatinder Paul, seorang pengacara spesialis cedera serius internasional di Irwin Mitchell yang mewakili para wisatawan, mengatakan, "Banyaknya jumlah klien yang kami lihat datang karena jatuh sakit selama tinggal di Cape Verde selama tiga tahun terakhir sangat memprihatinkan."

3 dari 4 halaman

Terus Berlangsung Selama 3 Tahun Terakhir

"Jumlah yang terlibat menunjukkan bahwa ini bukanlah insiden yang terisolasi. Fakta bahwa sejumlah besar orang masih mendatangi kami dengan laporan serupa menunjukkan gambaran mengkhawatirkan tentang penyakit yang sedang berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir," sambungnya.

Paul mengatakan, klien yang menghubunginya mengungkap kekhawatiran mengenai bagaimana penyakit-penyakit tersebut bisa terjadi dalam jangka waktu tertentu. Diperkirakan beberapa kelompok berbeda terjangkit masalah serupa pada saat yang sama dan pengacara menyerukan agar mereka melapor.

"Penyakit lambung dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang, bahkan kematian, dan ketakutannya adalah hal ini dapat berakhir dengan tragedi jika tidak dilakukan tindakan untuk mengatasi penyebab utamanya," katanya. Tui sudah dihubungi untuk mendapatkan tanggapan.

Pasangan itu termasuk di antara kelompok baru yang terdiri dari 10 wisatawan yang menginap di hotel bintang lima pada musim panas ini yang berkonsultasi dengan firma Irwin Mitchell. Ratusan wisatawan lainnya telah lebih dulu meminta perusahaan itu mewakili mereka setelah sakit saat menginap di hotel lain di Cape Verde. Pada 2022, total ada 806 orang yang melapor, diikuti oleh 65 orang pada 2023, dan 55 orang tahun ini.

4 dari 4 halaman

Kasus Serupa Rombongan Turis Inggris di Siprus

Insiden serupa sebelumnya dialami sekitar 24 orang dari rombongan turis Inggris yang menghadiri pesta pernikahan keluarga. Mereka dilaporkan mengalami muntah, diare, dan demam setelah menginap di sebuah resor bintang lima di Kouklia, Siprus.

Dua di antaranya adalah Charlotte Warner dan pasangannya Paul Richard (40) yang menginap di TUI Blue Sensatori Atlantica Aphrodite Hills Hotel pada 11 Oktober 2023. Charlotte, yang baik-baik saja sampai hari terakhir dari dua minggu masa tinggalnya, tiba-tiba terserang muntah, diare, sakit perut, demam, dan sakit kepala.

Dia pingsan saat melewati bandara. Ketika kembali ke Inggris, dokternya mendiagnosis dia menderita gastroenteritis. Charlotte mengaku, "Saya belum pernah sakit seperti ini, tapi kami tahu kami harus sampai ke bandara. Kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan jika tidak melakukan hal tersebut, khususnya dengan putra kami yang masih kecil yang harus dirawat."

Mengutip laman NY Post, Minggu, 11 Agustus 2024, Charlotte mengatakan ia sakit selama beberapa hari kemudian. Ia mengikuti perintah dokter untuk menjaga diri tetap terhidrasi selama proses penyembuhan. "Saya benar-benar tidak bisa melakukan apa pun untuk diri saya sendiri, saya benar-benar berbaring."