Sukses

Viral Imbauan Jangan Biarkan Anak ke Toilet Sendirian, Warganet Merinding Sekaligus Waspada

Video viral itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua terhadap anak-anaknya. Banyak yang merasa merinding membaca berbagai pengalaman sesama warganet tentang anak di toilet umum

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini imbauan ‘jangan biarkan anak ke toilet umum sendirian’ ramai dibahas di media sosial (medsos) . Beberapa bulan lalu, imbauan tersebut diunggah warganet bernama Lulu Simamora melalui akun Instagram @luluisqisimamora .

"Mau semandiri apapun anakmu, jangan biarkan dia pergi ke toilet umum sendirian! Jangan," tulis narasi di unggahan pada 12 Juli 2024. Video itu kini kembali viral dan bahkan sampai berita ini ditulis sudah disukai lebih dari 327 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 5.100 komentar.

Konten video itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua terhadap anak-anaknya. Banyak warganet yang mengaku merinding membaca berbagai pengalaman sesama warganet tentang anak di toilet umum. Dalam keterangan unggahannya, pemilik akun bernama Lulu menuliskan kisah seorang ayah di Jepang yang putrinya izin pergi ke toilet. Karena anaknya perempuan, sang ayah tidak menemani putrinya ke dalam toilet.

Berselang dua menit istrinya menyusul ke dalam toilet. Namun, suami istri itu dibuat terkejut lantaran putri mereka tidak ada di dalam toilet. Keduanya lantas melaporkan peristiwa hilangnya sang anak ke polisi. Berdasarkan penelusuran polisi, putrinya dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan di sebuah selokan di salah satu pedesaan. Bagaimana bisa?

Setelah diusut, putri mereka ternyata salah masuk ke toilet laki-laki. Di toilet laki-laki yang sepi, korban dibunuh oleh seorang pria psikopat yang kemudian memasukkan jasadnya ke dalam ransel untuk dibuang ke selokan.

Setelah kejadian itu, orangtua korban mengaku sangat menyesal membiarkan anaknya masuk toilet umum sendirian. Meskipun kisah tersebut terjadi di Jepang, unggahan Lulu Simamora mengundang perhatian warganet di media sosial.

2 dari 4 halaman

Pelecehan Anak di Toilet Umum

Beberapa warganet mengaku punya pengalaman yang tak jauh beda. Seorang warganet misalnya, pada kolom komentar, dia bercerita sempat melihat seorang anak kecil dibuntuti pria tidak dikenal saat pergi ke toilet umum. Ia yang merasa curiga lantas mengamati gerak-gerik pria tersebut

"Awalnya saya pikir ayahnya, tapi gelagatnya aneh nengok-nengok sekitar. Langsung saya ikutin adenya, saya pura-pura bilang ‘de udh selesai yu mama tungguin ya’, padahal saya bukan mamanya," tulisnya..

"Setelah itu, pria tadi langsung bergegas pergi. Bener kecurigaan saya sampe degdegan karena saya juga takut. Pas adenya keluar langsung saya anter ke mama papanya, saya cerita kejadian di toilet mamanya smpe geter nangis peluk anaknya,” lanjutnya..

Hal serupa juga diceritakan warganet lainnya. Pada kolom komentar, ia membagikan pengalaman pahitnya kala anaknya jadi korban pelecehan seksual yang dilakukan pria tidak dikenal di toilet umum.

"Emang fakta banget kok ini, saya pernah ada di posisi itu. anak saya usia 7 tahun pergi ke toilet umum pom bensin sendiri, kebetulan saya lagi isi bensin. Anak saya kembali sambil menangis,”Dia bilang ada laki-laki pegang (bagian sensitif),” tulis akun itu.

3 dari 4 halaman

Saling Aware di Toilet Umum

Warganet itu mengatakan, setelah mengecek CCTV, pelaku sempat menarik korban ke dalam bilik toilet, namun korban berhasil melawan dengan menggigit tangan pelaku. "Pelaku pakai helm dan masker, jadi nggak terlihat jelas wajahnya. Intinya harus benar-benar waspada. Kejadian itu membuat saya menyesal seumur hidup," samnbung warganet tersebut.

Selain banyak yang mengisahkan pengalaman mereka, pada kolom komentar juga terlihat banyak warganet saling mengingatkan agar selalu waspada di berbagai situasi.

"Ga pernah ngelepas anak ke toilet sendirian meski sudah remaja. Selalu saya temenin apapun kondisinya. Saya tungguin di depan pintu toilet. Kita ga boleh lengah sedikitpun," komentar seorang warganet.

"Kita harus saling aware kalau ketemu anak kecil ke toilet sendiri minimal di pastiin dia keluar bareng sama kita event kita bukan orang tuanya,” kata warganet lain.

"Anak sudah usia 12 tetep nggak percaya aman ke toilet sendiri, sejak usia 6 tahun selalu ditemeni bapaknya 🙏," sahut warganet yang lain.

"Kenapa ya toilet di mall2 itu bagian samping ga tertutup rapat sampe bawah kenapa di kasih celah jadi kan ngeri takut ada yg ngintip atau iseng," tanya pengguna yang lain.

"Sebelum tau ada nya brta brita bgini, sy dg insting seorang ibu, ga mau biarin anak laki-laki sy ke toilet sndirian😢,” ujar warganet lainnya.

"Terima kasih sharingnya🙏🏻🙏🏻Nice to self reminder!," ucap warganet lainnya.

4 dari 4 halaman

Temani Anak ke Toilet Umum

Kemandirian seorang anak bisa dibilang sudah terbentuk saat dia bisa menggunakan toilet sendiri. Meski demikian, bukan berarti si Kecil bisa dilepas begitu saja untuk ke toilet umum seorang diri. Aspek keamanan jadi hal yang harus diperhatikan jika buah hati dibiarkan menggunakan toilet umum sendiri.

"Sebenarnya tak ada usia spesifik, kapan orangtua aman membiarkan anak menggunakan toilet umum sendiri. Justru penting dicatat, anak tak boleh sama sekali dibiarkan menggunakan toilet umum sendirian," ujar Frank Sileo, seorang psikolog, seperti dikutip dari dream.co.id, 21 Juni 2018.

Banyak hal yang bisa terjadi saat anak berada di toilet umum. Meskipun mereka sudah bisa mengantre, menggunakan toilet dan membersihkan diri dengan baik tapi insiden bisa terjadi. Ada orang-orang jahat yang mungkin saja mencelakai anak dan tak ada kamera CCTV di toilet.

"Hal pertama yang harus diingat, anak usia 6 tahun ke bawah tak boleh ke toilet umum sendirian. Harus ditemani, apapun kondisinya. Untuk anak yang lebih besar, bisa ditunggui di di pintu keluar dan tetap diawasi," ungkap Sileo.

Ia juga kembali mengingatkan para orangtua untuk selalu mengajarkan anak-anaknya waspada pada orang asing. Jangan mudah percaya meskipun ada yang ingin menolong dan bersikap baik, terutama di toilet umum. Jika ada yang mereka takutkan, minta segera lari atau mencari pertolongan dengan berteriak. Hal terpenting adalah memberi pengertian pada anak, tak ada yang boleh menyentuh area intimnya selain orangtua dan dokter.

 

Video Terkini