Sukses

Tren Infus Cinderella di Kalangan Pekerja Muda Korea Selatan dan China untuk Atasi Kelelahan

Biaya infus Cinderella yang tren di pekerja muda Korea Selatan dan China berkisar antara Rp290 ribu--Rp696 ribu.

Liputan6.com, Jakarta - Para pekerja muda di China dan Korea Selatan memulai tren terapi nutrisi intravena (IVNT), seperti Cinderella dan garlic drip, untuk mengatasi kelelahan dan memulihkan energi mereka untuk bekerja. IVNT awalnya digunakan untuk pengobatan kanker, kesehatan sendi, dan terapi pertumbuhan sebelum berkembang jadi pengobatan estetika, menurut laporan Medical Aesthetics News, Juni 2024.

Melansir SCMP, Jumat (4/10/2024), di klinik kecantikan Tox & Fill di Seoul, biaya infus nutrisi berkisar antara 25 ribu hingga 60 ribu won (sekitar Rp290 ribu--Rp696 ribu) per sesi, yang berlangsung sekitar 40 menit. Klinik tersebut merekomendasikan infus mingguan.

Sejin Plastic Surgery, klinik lain di Seoul, menyatakan di situs webnya bahwa infus Cinderella, bawang putih, dan plasenta adalah campuran paling populer di antara kliennya di Negeri Ginseng. Infus Cinderella kaya akan antioksidan, seperti asam alfa-lipoat dan Vitamin C, dengan klaim mengurangi stres oksidatif dan memperlambat proses penuaan.

Garlic drip, yang berasal dari Vitamin B1, meninggalkan rasa seperti bawang putih dan dikatakan dapat meredakan kelelahan, terutama bagi mereka yang menderita insomnia. Sedangkan untuk infus plasenta, ini mengandung berbagai komponen dari plasenta, termasuk asam amino, yang membantu perempuan paruh baya mengembalikan elastisitas kulit.

Para ahli Korea Selatan percaya tren ini dimulai antara tahun 2016 dan 2017, bertepatan dengan penyelidikan tuduhan korupsi mantan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye. Pada 2016, Majelis Nasional negara itu mengungkap bahwa pemerintahan Park telah melakukan 31 pembelian infus IVNT, termasuk perawatan Cinderella, bawang putih, dan plasenta, dengan total 20 juta won (Rp232 juta) dari Maret 2013 hingga Agustus 2016.

 

2 dari 4 halaman

Memunculkan Lonjakan Minat

Siapa sangka, fokus media pada IVNT memicu minat publik, yang menyebabkan lonjakan popularitas di kalangan pekerja kelelahan yang mencari dorongan energi secara instan. "Kami lebih menyukai solusi yang memberi hasil cepat. Banyak pekerja kantoran yang berada di bawah tekanan berat bergantung pada infus nutrisi," ungkap Kim Jong Wan, seorang warga Korea Selatan berusia 30-an, pada Southern Weekly.

Sebuah survei oleh Asian Daily Korea Selatan menemukan bahwa lebih dari separuh anak muda merasa terkuras secara mental dan fisik karena tekanan mengejar kesuksesan. Shen Hui, seorang mahasiswa China di Universitas Wanita Ewha di Seoul, mengungkap perasaannya terhadap persaingan yang meningkat dengan teman-temannya.

Saat menulis makalah, ia memilih infus bawang putih dan telah merasakan manfaat yang signifikan. "Infus ini tidak menimbulkan rasa sakit. Dokter merekomendasikan infus bawang putih untuk orang-orang seperti saya yang begadang karena dapat membantu mengurangi rasa lelah," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Kata Para Pakar

Shasha, seorang mahasiswa berusia 24 tahun dari Yunnan, China, yang saat ini belajar di Korea Selatan, menyebutkan niatnya mencoba infus Cinderella. Ia mengatakan pada SCMP, "Teman sekamar saya dari Korea Selatan telah menjalani perawatan infus Cinderella selama enam bulan. Kulitnya tampak lebih halus, dan ia lebih energik, tapi saya yakin rutinitas kebugaran dan dietnya juga berkontribusi."

Di sisi lain, Deng Guifang, ahli gizi di Rumah Sakit Xiehe Shenzhen Universitas Sains dan Teknologi Huazhong memperingatkan, "IVNT melewati sistem penyaringan tubuh, meningkatkan risiko reaksi serius seperti flebitis." Ia menyarankan untuk fokus pada nutrisi berbasis usus dan mengikuti diet seimbang demi kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Sebuah studi tahun 2021 oleh Badan Kolaborasi Perawatan Kesehatan Berbasis Bukti Nasional Korea Selatan mendesak kehati-hatian terkait infus IV. Studi tersebut menemukan bukti yang tidak cukup untuk mendukung keefektifannya dan menyoroti potensi risiko efek samping yang parah, termasuk syok anafilaksis.

Ki Moon Sang, direktur Klinik Estetika Medis Enbi di Korea Selatan, menekankan bahwa infus nutrisi IV harus dipertimbangkan untuk pencegahan dan suplementasi daripada sebagai pengobatan. Ia menyarankan agar orang tidak terlalu bergantung dan percaya pada klaim efek instan.

4 dari 4 halaman

Hati-Hati dalam Mengadopsi Tren

Awal tahun ini, influencer TikTok ramai memuji tretinoin sebagai keajaiban perawatan kulit, namun dokter mendesak mereka yang menggunakan obat resep tersebut untuk berhati-hati. Komunitas kesehatan dan kecantikan di media sosial telah mengklaim bahwa obat tersebut menjanjikan "kulit bening," membuat pengadopsinya tampak lebih muda dan menghilangkan jerawat, dilansir dari NY Post, Minggu, 21 Januari 2024.

Tretinoin biasanya digunakan untuk mengobati jerawat parah dan penyakit kulit lain. Salah satu versi tretinoin diklaim dapat digunakan untuk mengatasi kerutan halus, flek hitam, atau kulit kasar di wajah akibat sinar matahari. Obat ini tersedia dalam bentuk gel, krim, dan lotion.

Marc Siegel mengatakan pada Fox News Digital bahwa meski tretinoin dapat memberi efek ringan hingga sedang terhadap kondisi kulit tertentu, termasuk jerawat, klaim bahwa obat tersebut adalah obat mujarab untuk kulit disebut "sama sekali tidak berdasar."

"Ini adalah pelebaran dan distorsi dari sesuatu yang memiliki nilai pengobatan ringan," katanya. "Ini mungkin memperbaiki kondisi kulit sampai batas tertentu, tapi juga dapat menimbulkan efek samping, termasuk risiko kulit melepuh."

"(Penggunaan obat tretinoin) adalah sesuatu yang perlu berada di bawah rekomendasi dan pengawasan dokter kulit. Ini bukan sesuatu yang seharusnya digunakan begitu saja secara bebas," beber dr. Siegel.

Video Terkini