Liputan6.com, Jakarta - Bali terkenal sebagai destinasi wisata populer bagi turis lokal maupun mancanegara. Kuta, Ubud, Kintamani, Sanur, dan Nusa Penida adalah tempat-tempat menarik di Pulau Bali yang mungkin sudah Anda jelajahi.
Bergerak ke utara, terdapat Pantai Lovina sebagai destinasi wisata bahari anti-mainstream. Di sini, Anda bisa melihat lumba-lumba dan menikmati aktivitas, seperti snorkeling, untuk melihat keindahan bawah laut.
Baca Juga
Seorang pelancong membagikan cara menuju Pantai Lovina yang berlokasi di Kabupaten Buleleng. "Untuk menuju ke sini, aku menggunakan transportasi sewa motor," ungkapnya di unggahan TikTok @fraska2, Jumat, 4 Oktober 2024.
Advertisement
Rata-rata harga sewa motor di Bali, menurutnya, sekitar Rp70 ribu per hari. Cukup siapkan KTP dan SIM C yang masih aktif sebagai syarat untuk menyewa. Harga sewa sudah termasuk dua helm dan jas hujan.
"Perjalanan dari bandara ke Pantai Lovina sekitar dua jam," katanya lagi, sambil menambahkan bahwa akses jalannya sudah bagus beraspal.
Menjelajah Pantai Lovina dan wilayah sekitarnya, wisatawan itu mengaku menggunakan jasa private trip seharga Rp750 ribu. Tapi jika bukan private trip, harganya Rp150 ribu per orang. Anda bisa menyewa paket tur melalui agen perjalanan online.
Aktivitas liburan ke Pantai Lovina juga diunggah agen tur Soka Wisata di Instagram. Turis bisa merasakan pengalaman berenang bersama lumba-lumba dengan cara ditarik menggunakan kapal nelayan yang disewakan.
Waktu Terbaik Melihat Lumba-Lumba
Seorang konten kreator bernama Adit Wiguna di Instagram menyarankan pergi pukul 08.00 pagi untuk melihat lumba-lumba. "Enggak apa-apa rela skip sunrise karena lumba-lumba lebih banyak muncul jam delapan pagi," katanya di konten akun @adtwiguna pada 2 Oktober 2024.
Ia merekomendasikan salah satu tur operator yang menyewakan perahu dan fasilitas selama di destinasi tersebut. Menurutnya, perjalanan laut dari Pantai Lovina menuju tempat melihat lumba-lumba membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam.
Pantai Lovina adalah pesisir pantai yang terletak sekitar sembilan km sebelah barat kota Singaraja, Bali Utara. Panorama yang terkenal lebih dulu adalah pantai berpasir hitam yang masih alami sehingga menarik untuk dikunjungi.
Kemudian dari mulut ke mulut, terungkap bahwa di tengah laut sekitar dua kilometer dari bibir pantai, warga bisa melihat sekawanan lumba-lumba. "Pertunjukan" lumba-lumba liar ini akhirnya jadi salah satu objek wisata unggulan.Â
Pantai Lovina memiliki ombak cenderung tenang, sehingga perjalanan dapat menggunakan perahu nelayan. Perahu maksimal digunakan empat orang, selain nelayan. Perahu akan mengantar wisatawan hingga dua kilometer ke arah tengah laut, tempat biasanya mamalia laut itu muncul.
Advertisement
Destinasi Lain di Sekitar Pantai Lovina
Mengutip TripAdvisor, Sabtu, 5 Oktober 2024, terdapat destinasi lain di sekitar Pantai Lovina yang bisa dijelajahi wisatawan, yaitu Air Terjun Singsing. Air terjun ini disebut masih begitu asri. Jalan masuk menuju lokasi kira-kira 3,5 km, dengan kondisi jalanan belum mulus.
Air Terjun Singsing terletak di Banjar Labuhan Haji, yang termasuk wilayah Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng. Lokasi air terjun ini sangat dekat dengan kawasan wisata Pantai Lovina, berjarak hanya tiga km, dan dari ibukota kabupaten Singaraja berjarak lebih kurang 13 km.
Dari ibu kota Denpasar, dengan jarak sekitar 93 km, pelancong diminta mengikuti jalan jurusan Denpasar, Bedugul, Singaraja, dan Lovina. Air Terjun Singsing memiliki ketinggian sekitar 12 meter dengan kedalaman kolam tiga m.
Tidak jauh dari air terjun, kira-kira 100 meter, dengan menaiki tangga dan menyusuri tebing, terdapat air terjun yang lebih besar dan lebih indah, namanya Air Terjun Singsing Dua. Air terjun kedua ini memiliki ketinggian dua kalinya dari air terjun yang pertama dengan kedalaman kolam sekitar lima meter.
Wisata Alam Sekaligus Sejarah
Di tengah-tengahnya terdapat sebuah batu besar yang seolah-olah membelah air terjun tersebut jadi dua. Tidak jauh dari Air Terjun Singsing, terdapat sebuah monumen yang dikenal dengan nama Monumen Belanda.
Monumen tersebut dibangun pemerintah kolonial Belanda untuk memperingati gugurnya seorang perwira tentara Belanda dalam perang Banjar yang terjadi pada 1868. Sekitar tahun 1956, Monumen Belanda dihancurkan penduduk setempat karena dianggap menghormati penjajahan Belanda.
Namun pada 1992, Monumen Belanda ini dibangun kembali oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Buleleng dengan anggapan bahwa catatan sejarah tidak dapat dihapus atau dihilangkan begitu saja. Di samping itu, Monumen Belanda merupakan lambang rasa patriotisme dan kepahlawanan rakyat Banjar yang mampu menewaskan perwira tinggi Belanda saat perang .
Dengan dibangunnya kembali Monumen Belanda, diharapkan dapat menambah daya tarik wisata di Air Terjun Singsing. Turis yang datang tidak hanya akan disuguhkan wisata alam, tapi juga wisata sejarah.
Advertisement