Liputan6.com, Jakarta - Pesona Marilyn Monroe tetap terpancar kuat meski bintang film Hollywood itu sudah lama meninggal. Salah satu jejaknya tersimpan di Hotel Bel-Air. Itu adalah hotel terakhir yang disinggahi Monroe sebelum kematiannya pada 4 Agustus 1962.
Bintang berambut pirang yang dijuluki sebagai simbol seks pada era 50--60an itu mendatangi hotel tersebut pada suatu sore yang sejuk di akhir Juni 1962. Dia terlambat lima jam untuk jadwal pemotretannya bersama fotografer legendaris Bert Stern. Marilyn jarang sekali tepat waktu, tapi kebanyakan dari mereka sangat senang menunggu aktris Hollywood yang paling mendatangkan cuan. Stern tidak berbeda.
Baca Juga
Mereka bekerja selama 12 jam di berbagai lokasi di lahan seluas 12 hektare, dan lagi selama dua hari berikutnya, menghasilkan 2.571 potret yang mengejutkan. Pemotretan Marilyn untuk majalah Vogue pada akhirnya akan menjadi yang terakhir baginya. Dia meninggal hanya enam minggu kemudian karena overdosis obat-obatan di rumahnya di Brentwood.
Advertisement
"Saat Anda melihat foto-foto ikon cantik dan menakjubkan ini, yang Anda lihat hanyalah kehidupannya yang bersinar terang," kata General Manager Hotel Bel-Air Christoph Moje kepada news.com.au, dikutip Senin (7/10/2024). "Masih sulit dipercaya bahwa kematiannya sudah begitu dekat."
Marilyn bukanlah satu-satunya legenda Hollywood yang merasakan pesona Hotel Bel-Air. Dari awal karirnya hingga puncak ketenarannya, dan bahkan untuk jangka waktu yang lama, Marilyn adalah pengunjung tetap di properti tersebut. Tembok hotel yang tinggi dan pepohonan yang lebat serta semak belukar menawarkan privasi dan ketenangan di kota yang penuh dengan sorotan.
Â
Hotel Favorit Grace Kelly
Ikon zaman keemasan Hollywood lainnya menjadikan Hotel Bel-Air sebagai tempat persembunyian pribadi mereka juga, termasuk bintang layar perak Grace Kelly. "Dia sangat menyukai hotel ini dan sering menginap di sini selama masa-masa menjadi bintang film," kata Moje.
"Bahkan, dia tidur di sini pada malam dia memenangkan Academy Award untuk Aktris Terbaik pada tahun 1955 dan sering kembali setelah dia menjadi Putri Grace dari Monaco." Sebagai penghormatan kepada 'salah satu tamu kami yang paling kami cintai', Hotel Bel-Air menciptakan Grace Kelly Suite untuk menghormati kecantikan dan gaya abadinya.
Legenda Hollywood lain yang sering datang adalah Frank Sinatra. Ia biasa tampil di resepsi pernikahan yang digelas di halaman hotel untuk membawakan serenade dadakan sebagai kejutan bagi pasangan pengantin yang berbahagia. Elizabeth Taylor, Audrey Hepburn, dan Cary Grant menambah panjang daftar tamu terkenal yang menjadi pengunjung tetap hotel tersebut.
Hotel Bel-Air kaya akan sejarah Hollywood, 'tempat para tokoh terkenal datang untuk hal lain selain untuk ‘dilihat'', kata Moje.
Moje menyatakan bahwa kemewahan dan prestise modernnya terus memikat nama-nama besar dunia hiburan hingga hari ini, tanpa ia menyebutkan nama-nama dimaksud. "Ini tetap menarik bagi para pembuat gaya dan bintang Hollywood saat ini seperti saat pertama kali dibuka."
Â
Advertisement
Ada Danau Kecil di Area Hotel
Keasrian hotel menjadi daya pikat utama. Terdapat halaman yang menghadap ke danau yang tenang, rumah bagi trio angsa, Chloe, Athena, dan Odette. Perjalanan berkelok-kelok menuju bungalo ultra-mewah melewati bar yang ramai, restoran alfresco, kolam renang luar ruangan – tempat relaksasi favorit Marilyn, musik bell hop – serta spa dan pusat kebugaran.
Di bagian lain properti ini terdapat ballroom yang luas – tempat bagi pasangan yang berduit untuk merayakan pernikahan mereka dan bagi merek-merek besar, mulai dari Montblanc hingga Jimmy Choo, untuk mengadakan pesta. Selama perjalanan, yang mencakup berbagai karya seni luar ruangan yang dipesan secara khusus, satu-satunya suara yang terdengar hanyalah suara para tamu yang gembira dan mengobrol, kicauan burung, dan gemerisik pepohonan yang lembut tertiup angin.
Sangat mudah untuk melupakan bahwa di balik lahan yang terawat dan tembok pembatas yang menjamin keleluasaan, terdapat salah satu kota tersibuk di dunia. Moje menggambarkannya sebagai 'surga' langka di Los Angeles.
"Ini mewujudkan 'LA lain' yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota dan tidak tersentuh oleh hiruk pikuk kehidupan di luar gerbang Bel-Air," katanya.
Mempertahankan Suasana Hollywood Era 1940an
"Ini autentik dan memberikan tamu kami pengalaman menenangkan yang dirancang untuk ketenangan pikiran dan momen tenang, semuanya dibungkus dalam pengalaman menginap hotel paling mewah," kata Moje.
Los Angeles memiliki banyak opsi hotel bintang lima, tapi pesona Hotel Bel-Air tidak tertandingi. "Daya tarik Hotel Bel-Air yang didorong oleh warisan budaya tidak dapat ditiru," kata Moje.
"Sebagai bagian dari Dorchester Collection, hotel ini menawarkan tingkat keunggulan produk dan layanan yang dituntut oleh wisatawan mewah saat ini, semuanya dikemas dalam suasana buku cerita yang telah menyambut para tamu sejak 1946 dan tetap menjadi bagian tercinta dari komunitas Bel-Air."
Meski dengan sejumlah renovasi, perluasan dan pembaruan gaya selama bertahun-tahun, hotel ini tetap mempertahankan warisan dan pesona unik dari masa lalu. Dari arsitektur bergaya kolonial Spanyol dan eksterior berwarna merah jambu hingga banyaknya pohon palem, menginap di Hotel Bel-Air seperti melangkah mundur ke masa lalu untuk mengunjungi kemewahan, pesona, dan dekadensi Hollywood di masa 1940-an yang unik.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement